Spermatogenesis hanya terjadi pada tubuh pria yang terjadi pada organ reproduksinya. Organ reproduksi pria menghasilkan sperma yang dapat membuahi sel telur sehingga memungkinkan fertilisasi. Porses pembentukan dan pematangan sel benih pria atau spermatozoa disebut spermatognenesis. Tempat terjadinya proses ini berlangsung pada buah zakar. Spermatozoa normal memiliki kepala (mengandung materi genetik DNA) berbentuk lonjong dan ekor (alat pergerakan sperma) bergelombang.
Tahapan pada spermatogenesis terjadi dalam empat fase yang meliputi fase pembelahan, pertumbuhan, pematangan, dan spermiogenesis. Bagaimanakan penjelasan pasa masing – masing fase tersebut? Pada bagian organ mana terjadi spermatogenesis? Sobat idschool dapat mencari tahu melalui ulasan di bawah.
Ringkasan Organ pada Sistem Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pria berfungsi menghasilkan gamet jantan yaitu spermatozoa (sperma). Organ pada sistem reproduksi pria dibedakan menjadi organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
Organ reproduksi pria bagian dalam meliputi empat bagian yaitu testis, saluran reproduksi,
- Testis: berbentuk bulat telur dan berjumlah sepasang yang terdapat pada skrotum. Fungsi testis adalah alat untuk menghasilkan sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testosteron.
- Saluran reproduksi terdiri atas duktus epididimis, vas deferens, duktus ejakulatorius, dan uretra. Fungsi masing – masing bagian diberikan seperti berikut.
- Duktus epididimis: tempat pematangan sperma lebih lanjut dan tempat penyimpanan sementara sperma
- Vas deferens: suatu saluran untuk mengangkut sperma ke vesikula seminalis/kantung sperma
- Duktus ejakulatorius: saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra yang berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra
- Uretra: saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh.
- Kelenjar Asesoris: kelenjar yang berfungsi mempertahankan hidup dan pergerakan sperma, kelenjar ini meliputi vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper.
- Vesikula seminalis (disebut juga kantung semen): dinding vesikula menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
- Kelenjar prostat: merupakan pertemuan antara uretra dengan vas deferens.
- Kelenjar Cowper/kelenjar bulbouretral: berfungsi menghasilkan sekret (hasil produksi kelenjar) untuk memberi nutrisi dan mempermudah gerakan spermatozoa
- Uretra: sebuah saluran yang berfungsi sebagai saluran urin dari kandung (vesica urinaria) keluar tubuh dan sebagai saluran jalannya semen dari kantong semen.
Organ reproduksi pria bagian luar terdiri dari dua bagian yaitu penis dan skrotum.
- Penis adalah organ yang berperan untuk kopulasi atau penyimpanan sperma dari organ reproduksi jantan ke dalam organ reproduksi betina
- Skrotum pada pria di kenal dengan buah zakar, di dalam buah zakar ini terdapat testis.
Baca Juga: Kelenjar – Kelenjar pada Sistem Endokrin
Penjelasan Tahapan – Tahapan pada Spermatogenesis
Proses yang terjadi pada spermatogenesis merupakan pembelahan sel yang meliputi pembelahan meiosis, mitosis I, dan mitosis II. Pembelahan sel pada spermatogenesis terjadi dalam empat fase. Keempat fase tersebut adalah fase pembelahan, pertumbuhan, pematangan, dan spermiogenesis.
Spermatogenesis dimulai dengan pertumbuhan spermatogonium menjadi sel yang lebih besar disebut spermatosit primer. Sel – sel ini membelah secara mitosis menjadi dua spermatosit sekunder yang sama besar. Selanjutnya, spermatosit sekunder mengalami pembelahan meiosis menjadi empat spermatid yang sama besar. Spermatid adalah sebuah sel bundar dengan sejumlah besar protoplasma dan merupakan gamet dewasa dengan sejumlah kromosom haploid.
Pada akhir proses, terjadi pertumbuhan dan perkembangan atau diferensiasi yang rumit, tetapi bukan pembelahan sel. Perkembangan yang terjadi adalah mengubah spermatid menjadi sperma yang fungsional. Nukleus mengecil dan menjadi kepala sperma, sedangkan sebagian besar sitoplasma dibuang. Sperma ini mengandung enzim yang memegang peranan dalam menembus membran sel telur.
Hasil akhir dari pembelahan sel pada spermatogenesis untuk setiap satu sel adalah empat buah sperma.
Baca Juga: Pembelahan Sel (Meiosis dan Mitosis)
Hormon yang Terlibat
Proses yang terjadi pada spermatogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon. Hormon – hormon yang terlibat dalam tahapan spermatogenesis meliputi hormon gonadotropin, Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing hormone (LH), dan testosteron. Penjelasan masing – masing peran hormon diberikan seperti penjelasan di bawah.
- Hormon gonadotropin: memancing kerja kelenjar hipofisis pada bagian depan/anterior agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.
- FSH: mempengaruhi perkembangan tubulus seminiferus dan sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang memacu pembentukan sperma.
- LH: memicu kerja sel – sel interstitial (sel leydig) agar mensekresi hormon testosteron (androgen).
- Hormon testosteron (dihasilkan oleh testis): merangsang perkembangan organ seks primer pada saat embrio, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder serta mendorong spermatogenesis.
Baca Juga: Hormon – Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Hipofisis
Contoh Soal dan Pembahasan
Berlatih mengerjakan soal akan membantu sobat idschool mengukur pemahaman suatu materi, termasuk pada materi spermatogenesis. Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk mengukur dan menambah pemahaman materi spermatogenesis. Setiap contoh soal yang diberikan disertai pembahasan yang dapat sobat idschool jadikan patokan keberhasilan mengerjakan soal. Selamat berlatih!
Contoh 1 – Soal Proses Pembentukan Spermatozoa
Perhatikan bagan spermatogenesis berikut!
Reduksi terjadi pada waktu perkembangan ….
A. spermatogonium ke spermatosit primer
B. spermatosit primer ke spermatosit sekunder
C. spermatosit sekunder ke spermatid
D. spermatid ke spermatozoa
E. spermatosit primer ke spermatid
Pembahasan:
Perhatikan bagan lengkap dari spermatogenesis berikut.
Reduksi adalah pengurangan yang terjadi pada jumlah kromosom. Reduksi terjadi pada waktu perkembangan spermatosit primer ke spermatosit sekunder, dari 2n kromosom menjadi n kromosom. Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis menghasilkan dua sel spermatosit sekunder yang haploid (n).
Jadi, reduksi terjadi pada waktu perkembangan spermatosit primer ke spermatosit sekunder.
Jawaban: B
Contoh 2 – Soal Spermatogenesis
Anak laki – laki yang telah mengalami pubertas mengalami perubahan suara dan bentuk tubuh. Perubahan ini dipengaruhi oleh hormon ….
A. testoteron
B. progesteron
C. adrenalin
D. tiroksin
E. somatotropin
Pembahasan:
Pada organ reproduksi pria terdapat testis yang merupakan alat untuk menghasilkan sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Hormon inilah yang memunculkan sifat sekunder pria seperti otot – otot yang menonjol, suara besar, dan sebagainya.
Jawaban: A
Demikianlah ulasan materi spermatogenesis yang meliputi 4 fase yaitu pembelahan, pertumbuhan, pematangan, dan spermiogenesis. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Kelainan Jumlah kromosom pada Manusia (Trisomi dan Monosomi)
Sumber gini.com
EmoticonEmoticon