Oogenesis merupakan proses pembentukan sel telur atau ovum yang terjadi di ovarium (indung telur). Ovarium merupakan salah satu bagian organ reproduksi yang hanya terdapat pada tubuh wanita. Tahapan oogenesis terjadi dalam tiga tahapan yaitu penggandaan, pertumbuhan, dan pematangan. Pada tahapan tersebut terjadi proses pembelahan sel secara mitosis dan meiosis yang membentuk oogonium menjadi ootid dan tiga badan polar. Selanjutnya, ootid akan berkembang menjadi ovum sedangkan tiga badan polar akan mengalami degenerasi atau kemunduran/peluruhan.
Bagaimanakah penjelasan pada masing–masing tahapan oogenesis pada pembentukan sel telur wanita? Cari tahu jawabannya melalui bahasan di bawah.
[Ringkasan] Organ Reproduksi Wanita
Sebelum ke bahasan tahapan oogenesis, sebaiknya sobat idschool mengetahui dimana oogenesis terjadi. Pada bagian awal disinggung bahwa oogenesis terjadi di ovarium yang merupakan salah satu bagian dari organ reproduksi wanita. Selain ovarium, ada bagian – bagian lain yang tergabung dalam organ reproduksi wanita.
Organ reproduksi wanita terdiri dari dua bagian yaitu organ reproduksi bagian dalam dan luar. Pada organ reproduksi wanita bagian luar terdiri dari vulva, labium mayor, labium minor, klitoris, saluran kelamin, dan saluran urine. Sedangkan organ reproduksi wanita bagian dalam meliputi indung telur/ovarium, saluran tuba falopi, uterus/rahim, dan lubang peranakan.
Organ reproduksi wanita bagian luar:
- Vulva: labium mayora, labium minora, dan klitoris
- Saluran kelamin dan saluran urine
Organ reproduksi wanita bagian dalam:
- Indung telur/ovarium: menghasilkan sel telur
- Oviduk/tuba fallopii: tempat terjadinya pembuahan
- Uterus/rahim: tempat menempel dan berkembangnya janin
- Lubang peranakan: saluran tempat berlangsungnya kopulasi/masuknya sel sperma
Setelah mengenal bagian – bagian pada organ reproduksi wanita, selanjutnya sobat idschool akan mempelajari tahapan oogenesis pada pembentukan sel telur wanita. Bagian – bagian organ reproduksi wanita yang diberikan di atas akan memudahkan sobat idschool mengenali tempat terjadi tahapan oogenesis.
Baca Juga: Hormon – Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Hipofisis
Penjelasan Tahapan–Tahapan Oogenesis
Proses oogenesis berlangsung sejak individu dalam bentuk janin/embrio. Ovarium dalam tubuh embrio berjumlah sekitar 600.000 oogonium/sel induk telur. Pada saat embrio berumur lima bulan, oogonium memperbanyak diri secara mitosis membentuk kurang lebih 7 juta oosit primer. Pada saat umur 6 bulan, oosit primer dalam tahap meiosis (profase I), setelah itu, terjadi pengurangan jumlah oosit primer sampai lahir.
Bayi yang lahir memiliki dua ovarium yang mengandung sekitar 2 juta oosit primer. Kemudian, oosit primer yang sedang tahap membelah tersebut istirahat (dorman) sampai masa pubertas. Pada waktu anak berumur 7 tahun jumlahnya susut lagi menjadi sekitar 300.000 – 400.000 oosit primer.
Setelah masuk masa pubertas, perempuan akan mengalami menstruasi. Pada waktu itu, kelenjar hipofisis mampu menghasilkan FSH dan oosit primer yang terbentuk melanjutkan pembelahan meiosis menghasilkan dua sel yang ukurannya tidak sama. Sel yang berukuran besar disebut oosit sekunder dan yang berukuran kecil disebut badan polar pertama. Oosit sekunder akan membelah menjadi ootid dan badan polar. Sedangkan badan polar pertama menghasilkan dua badan polar.
Oosit sekunder akan keluar pada saat ovulasi. Jika tidak terjadi pembuahan oleh sperma, oosit sekunder akan mati.
Namun, jika terjadi pembuahan oleh sperma maka oosit sekunder akan melengkapi tahapan meiosis II. Hasil dari tahapan tersebut adalah satu sel yang besar disebut ootid dan satu sel yang kecil disebut badan polar kedua. Saat menjelang terjadinya peleburan inti sel telur dengan inti sperma, ootid berkembang menjadi ovum (telur). Ketiga badan polar yang menempel pada ovum tidak berfungsi dan mengalami degenerasi atau kemuduran/peluruhan.
Proses oogenesis seperti yang dijelaskan di atas terjadi dalam tiga tahapan yaitu penggandaan, pertumbuhan, dan pematangan. Penjelasan masing – masing tahapan oogenesis pada pembentukan sel telur wanita diberikan seperti berikut.
Tahap Penggandaan
Tahan penggandaan terjadi dalam ovarium janin ketika masih dalam kandungan. Pada saat tahap ini, sel primordial (bakal calon ovum) mengalami pembelahan mitosis membentuk oogonium yang bersifat diploid (2n).
Tahap Pertumbuhan
Berikutnya, tahapan pertumbuhan pada oogensis terjadi pada ovarium bayi. Pada tahap pertumbuhan, oogonium mengalami pembelahan mitosis membentuk oosit primer yang bersifat diploid. Selajutnya, oosit primer berada dalam keadaan dorman (istirahat) sampai anak perempuan mengalami masa puber yang ditandai dengan menstruasi.
Tahap Pematangan
Tahapan yang terakhir adalah tahap pematangan, tahapan ini dimulai pada masa puber. Pada tahapan pematangan terjadi perubahan hormonal dalam tubuh anak perempuan. Perubahan ini mengakibatkan oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan oosit sekunder dan badan polar/badan kutub.
Baca Juga: Pembelahan Sel (Mitosis dan Meiosis)
Urutan Pembelahan Sel pada Oogenesis
Oogenesis merupakan tahapan awal dari serangkaian proses reproduksi wanita. Sel telur berasal dari sel induk telur yang disebut oogonium. Dalam oogonium terkandung kromoson sebanyak 23 pasang. Sel – sel oogonium yang terdapat pada ovarium bersifat diplod dan membelah secara mitosis.
Proses oogenesis dimulai dari oogonium yang bersifat diploid yang membelah secara mitosis menjadi oosit primer yang bersifat diploid. Selanjutnya, oosit primer yang bersifat diploid akan melakukan pembelahan meiosis I menghasilkan oosit sekunder (haploid) dan polosit primer (haploid).
Oosit sekunder yang bersifat haploid akan melakukan pembelahan meiosis II menjadi ootid (haploid) dan polosit sekunder (haploid). Sedangkan polosit primer akan membelah menjadi dua polosit sekunder (haploid). Ootid yang bersifat haploid akan mengalami diferensiasi atau pendewasaan menjadi ovum yang bersifat haploid. Sedangkan 3 polosit sekunder akan mengalami degenerasi atau peluruhan.
Hasil akhir dari oogenesis adalah 1 sel ovum (haploid) dan 3 polosit sekunder (haploid).
Urutan perubahan yang terjadi pada oogenesis:
Oogonium → oosit primer → oosit sekunder dan 1 badan polar → ootid dan 3 badan polar → ootid menjadi ovum dan badan polar mengalami degenerasi
Baca Juga: Tahapan Spermatogenesis
Hormon yang Mempengaruhi Oogenesis
Proses yang terjadi pada oogenesis dipengaruhi oleh berbagai jenis hormon. Hormon – hormon tersebut dihasilkan oleh hipofisis dan ovarium. Beberapa hormon yang berperan dalam proses oogenesis beserta fungsinya diberikan sepeti berikut.
- FSH (Follicle Stimulating Hormone): memberi sinyal kepada folikel – folikel di dalam ovarium agar membuat ovum
- Estrogen: menunjukkan ciri – ciri sekunder pada wanita yang telah masuk pubertas/dewasa
- Progesteron: mempertebal dinding rahim untuk mempersiapkan kehamilan jika terjadi pemuahan sel telur/ovum
- LH (Luteinizing Hormone): membentuk korpus luteum setelah pelepasan sel telur (ovulasi)
Baca Juga: Jumlah Kromosom pada Manusia Normal
Contoh Soal dan Pembahasan
Beberapa contoh soal di bawah akan menambah pemahaman sobat idschool mengenai tahapan pada oogenesis. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai patokan keberhasilan memahami dan mengerjakan soal tentang tahapan oognenesis.
Contoh 1 – Soal Tahapan Oogenesis
Tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase ….
A. ootid
B. oogonium
C. oosit primer
D. oosit sekunder
E. badan polar
Pembahasan:
Tahapan oogeneis pada bayi perempuan yang baru lahir terjadi pada tahapan pertumbuhan. Pada tahap pertumbuhan, oogonium mengalami pembelahan mitosis membentuk oosit primer yang bersifat diploid. Selajutnya, oosit primer berada dalam keadaan dorman (istirahat) sampai anak perempuan mengalami masa puber yang ditandai dengan menstruasi.
Jadi, tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase oosit primer.
Jawaban: C
Contoh 2 – Soal Tahapan Oogenesis
Hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim secara berturut – turut adalah ….
A. LH dan FSH
B. LH dan estrogen
C. FSH dan progesteron
D. FSH dan estrogen
E. estrogen dan progesteron
Pembahasan:
Hormon yang berperan dalam proses oogenesis beserta fungsinya diberikan sepeti berikut.
- FSH (Follicle Stimulating Hormone): memberi sinyal kepada folikel – folikel di dalam ovarium agar membuat ovum
- Estrogen: menunjukkan ciri – ciri sekunder pada wanita yang telah masuk pubertas/dewasa
- Progesteron: mempertebal dinding rahim untuk mempersiapkan kehamilan jika terjadi pemuahan sel telur/ovum
- LH (Luteinizing Hormone): membentuk korpus luteum setelah pelepasan sel telur (ovulasi)
Jadi, hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim secara berturut – turut adalah FSH dan progesteron.
Jawaban: C
Contoh 3 – Soal Tahapan Oogenesis
Pembahasan:
Fertilisasi adalah proses perleburan dua jenis sel kelamin yaitu sel sperma dan sel telur. Temapat terjadinya fertilisasi berada di tuba fallopi/oviduk atau saluran telur. Letak oviduk ditunjukkan pada huruf N.
Ovulasi merupakan proses pelesan sel terlur dari ovarium. Bagian gambar yang merupakan ovarium ditunjuk oleh huruf M.
Implantasi merupakan perkembangan janin yang terjadi pada bagian uterus/rahim. Letak uterus/rahim pada gambar yang diberikan di atas ditunjuk oleh huruf P.
Jadi, tempat terjadinya fertilisasi, ovulasi, dan implantasi secara urut ditunjukkan gambar dengan huruf (N), (M), (P).
Jawaban: D
Demikianlah ulasan materi tahapan oogenesis pada pembentukan sel telur wanita. Tiga tahapan oogenesis tersebut meliputi pembelahan, pertumbuhan, dan pematangan. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.
Baca Juga: 4 Tahapan Siklus Menstruasi pada Wanita Norma
Sumber gini.com
EmoticonEmoticon