Sabtu, 14 Maret 2020

Setidaknya, Pernah Punya Mimpi Ke Luar Negeri

  Annyeong chingudeul   Apa sih the biggest dream lo di dalam hidup?   Gue? Kayaknya gue adalah salah satu orang yang gak punya mimpi dalam hidup, kayak gak punya tujuan hidup, hidup gue lempeng aja, gitu-gitu aja, gak ada Istimewa-spesialnya sama sekali. Tapi, gue tau apa yang gue mau, meskipun gak punya tujuan sama sekali, setidaknya step-step yang bakalan gue laluin gue paham. Bingung gak sih bila lo jadi gue? Hahaha. I called myself unique .   Dulu, gue adalah salah satu anak yang pengen jauh-jauh dari rumah, gue tipikal anak yang bakalan survive hidup jauh dari rumah rather than deket dari rumah. Gue condong nyimpen apa yang ada di diri gue ke orang-orang terdekat gue dan gue jadi pribadi yang berlawanan dikala bersama orang lain. Mungkinkah itu yang dinamakan dengan kepribadian ganda? Lemme think   Gue selalu menampilkan segi terburuk yang ada di dalam diri gue ketimbang mesti menceritakan hal baik ke orang-orang terdekat gue. Karena bagi gue, orang-orang terdekat PASTI tau good side gue, dan mereka HARUS tau dark side gue, gue gak pengen orang-orang terdekat gue punya ekspektasi yang terlalu tinggi tentang gue, gue gak mau mereka kecewa.   Untuk orang-orang yang gak deket sama gue atau gak terlalu bersahabat di hidup gue, it is not my responsibilities buat menjelaskan gimana hidup gue ke mereka selain itu, it is not your business though hahaha   Sebagai seorang yang pengen jauh dari rumah, sudah niscaya gue gak pengen sekolah erat dari rumah, pengen jauh sejauh jauhnya. Tapi, realita kadang berbanding terbalik dengan angan.   Masa Sekolah Menengah Pertama gue di habiskan di sekolah terdekat dari rumah, rada bikin putus asa sih sebab kurun SMP gue gak seindah masa SMP-nya Wulan dan Joko di sinetron “Dari Jendela SMP”. Relationship pertemanan gue hancur, relationship percintaan gue juga gak ada beginning dan endingnya.   Hal ini menjinjing gue mengharapkan sekolah tingkat SMA yang lebih jauh dari yang gue pengen sebelumnya. Pernah gue pengen sekolah ke Medan, ngikut kakak gue yang lagi kuliah disana, namun apalah daya gue yang berasal dari keluarga sederhana yang gak bisa milih sekolah dimana aja sebab keluarga gue harus juga mikirin ongkos sekolah dan semacamnya.   Akhirnya gue sekolah “lumayan” jauh dari rumah walaupun gak mewajibkan gue untuk ngekos atau semacamnya. Jaman Sekolah Menengan Atas gue cukup indah dan disini gue paham apa makna dari “ high school never end ”. Punya sobat-sobat konyol yang serius, punya sobat-teman bego’ yang arif, saling mengisi dan mengosongkan *Apa_Sih?*.   Cerita ini gue mulai dari sini.   Gue pernah punya harapan buat kuliah di mancanegara di jaman Sekolah Menengan Atas, sebab semoga sekalian jauh dari rumah. Gue pengen punya kehidupan yang gres, dimana gak satu orang pun kenal gue. Dan gue merasa dijaman itu gue punya kemampuan berbahasa inggris yang lumayan baik dibandingkan sobat-teman di kelas gue. Dan gue merasa itu modal yang cukup bagi gue untuk mampu ke luar negeri. I know i was too naive --__--   Melbourne University, yakni kampus opsi gue. Gue pengen ke Australia alasannya berdasarkan survei singkat gue, negara itu ialah negara yang gak terlalu jauh dari Indonesia, orang Indonesia lumayan lumrah dengan negara itu, aksen inggrisnya gak terlalu cepet kayak aksen amerika, dan gue rasa biaya hidup disana tidak terlampau mahal untuk ukuran ongkos hidup mancanegara, MENURUT GUE . Main reason gue adalah alasannya Cuma Melbourne University yang gue tau kampus yang ada di mancanegara, terutama Australia. Haha   Berawal dari “kekurang kerjaan” gue di hari-hari menjemukan , gue mencoba untuk membolak-balikkan suatu majalah usang yang ada di rumah gue. Gue memperoleh permintaan untuk tour ke Melbourne University. Dan dari sanalah gue mengenal Melbourne University. Gue nyimpen klipping Universitas ini hingga kini, haha. Gue jadi sering denger isu tentang Australia, lebih cari tau Australia dan tekad gue sangat lingkaran untuk kuliah di Australia. satu-satunya klipping yang gue simpen beberapa tahun, yang menunjukkan bahwa gue pernah punya mimpi kuliah ke mancanegara   Dimasa gue Sekolah Menengan Atas, internet belum se- happening kini dan belum menjadi keperluan orang-orang untuk mendapatkan sebuah isu. Itu yaitu salah satu struggle gue untuk merealisasikan apa yang gue mau. Pengetahuan gue kurang, support system gue juga kurang, gak ada kawasan bagi gue untuk menerima isu “how to study abroad" at that time,   support orang bau tanah dan orang terdekat juga kurang, sebab gue juga gak pernah menceritakan hal ini ke mereka.   Time flies, dan kian tahun makin bersahabat ke tahun kelulusan, gue semakin lupa jika gue pengen kuliah ke luar negeri. Yang gue tahu untuk mampu kuliah Cuma 3 cara, pertama, mahasiswa usul yang kini namanya SNMPTN, kedua, cobaan tulis, dijaman gue namanya SNMPTN dan sekarang SBMPTN dan terakhir masuk ke sekolah tinggi tinggi swasta. Untuk bisa masuk ke perguruan tinggi swasta, keluarga gue gak bisa untuk mengeluarkan uang SPP nya karena yang gue tau, jaman itu sekolah di swasta, MAHAL.   Gue mati-matian berguru untuk cobaan ke universitas tanpa ikutan bimbingan belajar lembaga bimbel. Sampai kesannya gue mampu kuliah di salah satu Universitas di Sumatera Barat dengan jalur ujian tulis itu. I was proud of myself at that time .   Bagi gue, nama hype dari sebuah universitas udah gak penting lagi, selama gue bisa berkembang dan mencar ilmu many things udah cukup. Di kampus itu kita gak selalu mencar ilmu wacana ilmu pasti, the most important thing ialah belajar hal-hal abstrak yang ada di dalam hidup, mencar ilmu   buat paham at everything . (dan paragraf ini baru gue sadari dikala gue sudah menyelesaikan tanggung jawab kuliah gue dan sudah final setelah beberapa tahun berikutnya, kadang gue merasa, gue telat sampaumur, hahahaha.. but it’s okay to be late than not at all )   Satu hal lagi yang gue pelajari dari harapan sekolah keluar negeri gue adalah if there is a dream without effort, it’s just called a WISH . Jika punya keinginan, yang perlu kita lakukan yakni berusaha semaksimalnya. Do our best . Di jaman canggih teknologi kini, sangat banyak berita yang mampu di gali, apapun yang pengen chingudeul cari pasti punya gosip yang bermacam-macam. Jika kurang mampu, sangat banyak beasiswa yang tersedia. Punya impian kuliah ke mancanegara, gak ada salahnya . And the question is “do you wanna give some effort or not” .  
Sumber https://gaeguristory.blogspot.com


EmoticonEmoticon