Kromosom dalam tubuh berupa deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA dan berbagai protein. Struktur kromosom terdapat bagian yang memuat informasi genetik dari suatu organisme. Informasi genetik inilah yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat pada keturunan. Adanya pewarisan sifat inilah yang membuat anak memiliki kemiripan dengan orangtuanya. Kromosom dibedakan menjadi dua jenis yaitu autosom (kromosom tubuh/somatis) dan gonosom. Gonosom adalah kromosom yang menjadi penentu jenis kelamin. Jumlah gonosom pada keadaan normal ada sebanyak sepasang (dua buah). Genotipe gonosom untuk perempuan disimbolkan dengan XX dan genotipe gonosom untuk laki – laki disimbolkan XY.
Pewarisan sifat diturunkan dari induk kepada anaknya. Contoh sifat yang diturunkan adalah warna kulit, jenis rambut, bentuk daun telinga, dan lain sebagainya. Pewarisan sifat juga memungkinkan seseorang memiliki penyakit keturunan/kelainan. Beberapa penyakit keturunan yang diwariskan terpaut dengan kromosom tubuh (autosomal). Beberapa penyakit keturunan yang diwariskan juga dapat terpaut dengan gonosom. Penyakit keturunan/kelainan yang terpaut gonosom dibedakan menjadi dua yaitu penyakit menurun terpaut kromosom X dan penyakit menurun terpaut kromosom Y. Orang tua normal dapat memiliki keturunan laki – laki dengan sifat kelainan jika ibunya adalah seorang carrier (pembawa sifat). Kondisi tersebut dikarenakan keturunan laki – laki dapat mewarisi kromosom X sifat resesif dari ibu.
Apa saja penyakit keturunan/kelainan yang terpaut kromosom X? Apa saja penyakit keturunan/kelainan yang terpaut kromosom Y? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah.
Baca Juga: Jumlah Kromosom pada Manusia Normal
Penyakit Menurun Terpaut Kromosom X
Penyakit menurun yang terpaut kromosom X diturunkan dari ibu. Laki – laki yang mewarisi kelainan sifat dari ibu akan langsung menderita kelainan. Sedangkan pada perempuan yang mewarisi kelainan sifat dari ibu tidak langsung menderita kelainan. Perempuan yang mewarisi kelainan sifat bisa jadi menjadi soerang dengan kelainan atau seorang normal pembawa sifat (carrier). Kondisi ini membuat persentase laki – laki penderita kelainan yang terpaut kromosom X lebih banyak dari perempuan dengan perempuan yang mengalami kelainan.
Contoh penyakit menurun/kelainan yang terpaut kromosom X adalah hemofilia dan buta warna.
1. Hemofilia
Hemofilia adalah nama penyakit yang ditandai dengan darah yang sulit membeku pada saat terjadi luka. Penyebab kelainan ini adalah mutasi gen faktor. Penderita kelainan ini memiliki faktor kekurangan pembekuan darah. Penderita hemofilia yang mengalami luka dapat kehilangan banyak darah karena rendahnya kemampuan darah untuk membeku. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan penderita kehilangan banyak darah sehingga dapat menyebabkan masalah lebih serius. Sehingga, penderita hemofilia perlu lebih berhati – hati dalam menjaga tubuhnya agar tidak terluka.
Hemofilia merupakan salah satu penyakit keturunan yang terpaut kromosom X. Genotipe hemofilia bersifat resesif yang biasa disimbolkan dengan huruf h. Genotipe seorang laki – laki yang memiliki penyakit hemofilia adalah XhY. Laki – laki normal (tidak memiliki penyakit hemofilia) memiliki simbol genotipe XHY.
Seorang perempuan yang memiliki penyakit hemofilia memiliki genotipe XhXh. Genotipe dari perempuan normal (tidak memiliki penyakit hemofilia) adalah XHXH atau XHXh. Perempuan dengan genotipe XHXH tidak mewarisi sifat hemofilia dan tidak akan mewarisi sifat tersebut kepada keturunannya. Sedangkan perempuan dengan genotipe XHXh tidak memiliki penyakit hemofilia namun bisa menurunkan sifat hemofilia kepada keturunannya.
Baca Juga: Cara Penurunan Sifat Hemofilia
2. Buta warna
Buta warna adalah kelainan pada mata yang ditandai oleh ketidakmampuan membedakan warna dengan jelas. Kondisi tersebut disebabkan ketidakmampuan sel – sel kerucut pada mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu. Buta warna disebabkan oleh faktor genetis yang terpaut pada kromosom X. Sedangkan kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Genotipe buta warna bersifat resesif yang biasa disimbolkan dengan huruf h.
Laki – laki normal (tidak mengalami buta warna) memiliki genotipe XCY. Laki – laki penderita buta warna memiliki genotipe XcY. Pada laki – laki tidak ada yang menjadi pembawa sifat buta warna. Perempuan normal (tidak mengalami buta warna) memiliki genotipe XCXC atau XCXc. Perempuan dengan genotipe XCXC tidak mengalami buta warna dan tidak akan mewariskan sifat buta warna pada keturunannya. Sedangkan perempuan dengan genotipe XCXc tidak mengalami buta warna namun bisa mewariskan sifat buta warna pada keturunannya. Genotipe untuk perempuan buta warna adalah XcXc.
Baca Juga: Cara Penurunan Sifat Buta Warna
3. Anodontia dan Amolar
Anodontia adalah kelainan pada gigi yang ditandai dengan penderita tidak memiliki gigi atau sering disebut juga dengan ompong. Sedengkan amolar adalah kelainan pada gigi yang ditandai dengan penderita kelainan ini tidak memiliki gigi geraham. Kelainan sifat yang menyerang gigi ini disebabkan faktor keturunan yang terpaut pada kromosom X.
Genotipe anadontia dan amolar bersifat resesif. Fenotipe anadontia dan amolar hanya akan mucul dari genotipe dengan homozigot resesif.
Keturunan laki – laki yang mewarisi sifat anodontia akan langsung mengalami kelainan ini. Sedangkan perempuan tidak langsung mengalami kelainan ini. Perempuan yang mewarisi sifat anodontia atau amolar dapat menjeadi penderita atau pembawa sifat.
Baca Juga: Kelainan Struktur Kromosom
Penyakit Menurun Terpaut Kromosom Y
Kelainan atau penyakit menurun yang terpaut kromosom Y hanya akan dialami oleh keturunan dengan jenis kelamin laki – laki. Kondisi ini dikarenakan kromosom Y merupakan kromosom penentu jenis kelamin laki – laki. Dan kromosom Y hanya diwariskan pada keturunan laki – laki.
Kesimpulannya, semua keturnan laki – laki dari ayah yang memiliki kelainan sifat yang terpaut kromosom Y akan mengalaminya juga. Beberapa penyakit yang terpaut pada kromosom Y:
- Hekstekgrafior (rambut seperti landak): dikendalikan oleh gen resesif (XYhg)
- Webbed Toes (antar jari terdapat selaput): dikendalikan oleh gen resesif XYwt
- Hipertrikosis (terdapat rambut pada daun telinga): dikendalikan oleh gen resesif XYht
Baca Juga: Kelainan Jumlah Kromosom pada Manusia
Contoh Soal dan Pembahasan
Beberapa contoh soal berikut akan menambah pemahaman sobat idschool terkait materi kelainan sifat yang menurun karena terpaut gonosom. Simak contoh soal beserta pembahasannya di bawah.
Contoh 1 – Soal Penyakit Menurun yang Terpaut Gonosom
Seseorang pasien laki – laki menderita penyakit keturunan. Penyakit tersebut ternyata juga diderita oleh ayah, pama, dan kakeknya. Berdasarkan kasus tersebut, penyakit yang diderita oleh pasien disebabkan oleh ….
A. gen resesif pada autosom
B. gen dominan pada autosom
C. gen resesif pada kromosom X
D. gen terpaut pada kromosom Y
E. gen dominan pada kromosom X
Pembahasan:
Berdaraskan informasi yang diberikan pada soal, semua keturunan laki – laki mewarisi sifat kelainan (penyakit menurun). Informasi tersebut dapat menjadi petunjuk bahwa kelainan tersebut terpaut kromsom Y. Kromosom Y merupakan gonosom yang hanya diwariskan pada keturunan berjenis kelamin laki – laki.
Jadi, penyakit yang diderita oleh pasien disebabkan oleh gen terpaut pada kromosom Y.
Jawaban: D
Contoh 2 – Soal Penyakit Menurun/Kelainan yang Terpaut Gonosom
Kelainan genetik yang bukan karena terpaut gonosom adalah ….
A. brakidaktili
B. buta warna
C. hipertrikosis
D. hemofilia
E. anodontia
Pembahasan:
Gonosom adalah jenis kromosom yang menjadi penentu jenis kelamin. Penyakit yang terpaut gonosom dibedakan menjadi dua yaitu kelainan yang terpaut kromosom X dan kromosom Y. Penyakit keturunan/kelainan yang terpaut kromosom X adalah hemofilia, buta warna, anadontia, dan amolar. Penyakit keuturunan yang terpaut kromosom Y adalah hipertrikosis.
Brakidaktili adalah penyakit keturunan pada jari yang ditandai dengan ukuran jari pendek. Kelainan ini dikendalikan oleh gen yang terpaut kromosom tubuh dominan (autosom dominan). Penderita brakidaktili merupakan seorang individu dengan genotipe homozigot dominan (BB) atau heteerozigot dominan (Bb).
Jadi, kelainan genetik yang bukan karena terpaut gonosom adalah brakidaktili.
Jawaban: A
Demikianlah tadi ulasan materi penyakit menurun yang terpaut gonosom. Di mana, penyakit menurun/kelainan dibedakan menjadi dua jenis yaitu penyakit menurun yang terpaut kromosom X dan penyakit menurun yang terpaut kromosom X. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Persilangan Golongan Darah pada Manusia
Sumber gini.com
EmoticonEmoticon