Sabtu, 06 Maret 2021

Rumus Perbesaran Teropong Bintang dan Panjangnya


Teropong bintang disebut juga teropong astronomi mempunyai fungsi untuk mengamati benda langit. Contoh benda yang dapat diamati dengan teropong bintang adalah, galaksi, komet, bintang, rasi bintang, dan lain sebagainya. Benda langit yang diamati menggunakan teropong bintang akan terlihat lebih dekat dan lebih besar dari pada pengamatan tanpa teropong. Besar perbesaran benda yang dihasilkan teropong bintang dapat dihitung melalui rumus perbesaran teropong bintang. Bayangan benda yang dihasilkan teropong bintang dapat membuat pengamat untuk melihat dengan lebih jelas. Besar bayangan benda yang dihasilkan teropong bintang dan panjag teropong dipengaruhi panjang fokus lensa yang digunakan.





Bagaimana persamaan yang berlaku pada rumus perbesaran bayangan pada teropong bintang? Apa hubungan panjang lensa yang digunakan dengan panjang teropong? Sobat idschool dapat mencari jawabannya melalui ulasan di bawah.





Proses Pembentukan Bayangan pada Teropong Bintang





Teropong bintang menggunakan dua buah jenis lensa konvergen atau lensa cembung (lensa positif) pada bagian lensa obyektif dan okuler. Lensa obyektif adalah bagian lensa yang dekat dengan obyek atau benda yang diamati. Sedangkan lensa okuler adalah bagian lensa yang dekat dengan mata pengamat. Proses pembentukan bayangan pada teropong bintang merupakan kombinasi proses pembentukan bayangan dengan dua lensa cembung.





Lensa obyketif pada teropong bintang digunakan untuk menangkap sinar yang dipancarkan atau dipantulkan oleh benda langit. Benda yang di amati terletak sangat jauh (sob = ∞) sehingga lensa obyektif akan menghasilkan bayangan di titk fokus lensa obyektif. Bayangan benda yang dibentuk lensa obyektif bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.





Bayangan dari lensa obyektif dipandang sebagai benda oleh lensa okuler. Oleh lensa okuler, bayangan benda oleh lensa obyektif akan dibiaskan dengan dua kondisi pengamatan. Kedua jenis pengamatan tersebut adalah pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum dan mata tak berakomodasi.





Mata Berakomodasi Maksimum





Lensa okuler akan membentuk bayangan benda melalui sinar istimewa yang dimiliki lensa setelah lensa obyektif membentuk bayangan benda. Bayangan benda yang dibentuk lensa obyektif dipandang sebagai benda oleh lensa okuler. Sinar istimewa dari lensa okuler akan mebiaskan bayangan benda tersebut menjadi bayangan benda yang baru.





Bayangan benda oleh lensa obyektif terletak antara pusat lensa dan fokus lensa okuler (ruang I). Benda yang terletak pada ruang I lensa cembung mempunyai bayangan benda dengan sifat maya, tegak, dan diperbesar.





Proses pembentukan bayangan pada teropong bintang pada mata berakomodasi maksimum diberikan seperti berikut.





Hasil Bayangan oleh Teropong Bintang dengan Pengamatan Mata Berakomodasi Maksimum




Hasil akhir bayangan yang diamati oleh mata adalah hasil bayangan oleh lensa okuler dengan sifat terbalik dan diberbesar. Pengamatan pada teropong bintang dengan mata berakomodasi maksimum terjadi saat bayangan yang dibentuk lensa okuler jatuh di titik dekat mata (sok’ = –sn).





Beberapa catatan yang perlu diperhatikan pada proses pembentukan bayangan pada teropong bintang untuk mata berakomodasi maksimum:





  • Jarak bayangan oleh lensa obyektif jatuh tepat di titik fokus lensa obyektif: sob’ = fob
  • Bayangan benda oleh lensa okuler jatuh di titik dekat mata: sok’ = –sn
  • Panjang teropong sama dengan penjumlahan panjang fokus lensa obyektif (fob) dan jarak bayangan benda lensa obyektif ke lensa okuler (sok).




Panjang Teropong Bintang dengan Pengamatan Mata Berakomodasi Maksimum




Baca Juga: Kekuatan Lensa Cembung dan Cekung





Mata Tak Berakomodasi





Pengamatan menggunakan teropong bintang dengan mata tak berakomodasi terjadi saat kondisi mata rileks atau tidak sedang konsentrasi penuh. Pada pengamatan dengan mata tak berakomodasi, letak titik fokus lensa obyektif berimpit dengan titik fokus lensa okuler. Sehingga, jarak bayangan benda oleh lensa obyektif ke lensa okuler sama dengan panjang fokus lensa okuler.





Bayangan benda oleh lensa obyektif terletak tepat di titik fokus lensa okuler. Benda yang terletak di titik fokus lensa cembung menghasilkan bayangan benda nyata, terbalik, di jauh tak hingga.





Pembentukan bayangan pada teropong bintang dengan mata tak berakomodasi dapat dilihat seperti berikut.





Hasil Bayangan oleh Teropong Bintang dengan Pengamatan Mata Tak Berakomodasi




Pengamatan menggukan teropong bintang dengan mata tak berakomodasi menghasilkan bayangan akhir pada titik jauh mata (sok’ = ∞). Pada gambar proses pembentukan bayangan menunjukkan dua buah sinar pantul yang sejajar.





Beberapa catatan yang perlu diperhatikan pada proses pembentukan bayangan pada teropong bintang untuk mata berakomodasi maksimum:





  • Jarak bayangan oleh lensa obyektif jatuh tepat di titik fokus lensa obyektif: sob’ = fob
  • Titik fokus lensa obyektif berimpit dengan titik fokus lensa okuler: Fob = Fok
  • Jarak bayangan oleh lensa obyektif ke lensa okuler sama dengan panjang fokus lensa okuler: sok = fok
  • Bayangan benda oleh lensa okuler jatuh di tak hingga: sok’ = ∞
  • Panjang teropong sama dengan penjumlahan panjang fokus lensa obyektif (fob) dan panjang fokus lensa okuler (fok).




Panjang Teropong Bintang dengan Pengamatan Mata Tak Berakomodasi




Baca Juga: Pembentukan Bayangan pada Mikroskop





Rumus Perbesaran Bayangan Benda oleh Teropong Bintang





Teropong bintang membantu kita mengumpulkan cahaya-cahaya yang tidak jatuh ke mata kita, memfokuskannya, dan mengarahkan langsung ke mata. Benda yang diamati terletak pada jarak tak terhingga (sob = ∞) sehingga memenuhi persamaan sob’ = fob. Dengan kata lain, bayangan oleh lensa objektif terletak di titik fokus lensa obyektif bagian belakang.





Hubungan Panjang Fokus dan Jarak Bayangan yang Dihasilkan Lensa Obyektif




Bayangan pada lensa okuler pada pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum terletak di dekat maka (sok’ = –sn). Sehingga, lensa okuler berlaku persamaan seperti berikut.





Persamaan Jarak Benda pada Lensa Okuler




Perbesaran anguler pada teropong bintang merupakan perbesaran total yang dihasilkan oleh teropong bintang. Besarnya perbesaran angur yang dihasilkan teropong bintang merupakan perbandingan sudut penglihatan menggunakan teropong bintang dengan sudut penglihatan tanpa menggunakan teropong bintang. Jadi, perbesaran pada teropong bintang dapat dihiting melalui persamaan berikut.





Perbesaran Bayangan pada Teropong Bintang




Atau, perbesaran yang dihasilkan teropong bintang dapat diperoleh melalui persamaan berikut.





Rumus Perbesaran Bayangan Benda Oleh Teropong Bintang




Keterangan:





  • M = perbesaran bayangan
  • fob = panjang fokus lensa objektif
  • fok = panjang fokus lensa okuler
  • sn = titik dekat mata normal
  • sok = jarak bayagan benda oleh lensa obyektif ke lensa okuler




Baca Juga: Cara Menghitung Perbesaran Bayangan Benda yang Dihasilkan Mikroskop





Contoh Soal Perbesaran Teropong Bintang dan Pembahasan





Beberapa contoh soal di bawah dapat digunakan untuk menambah pemahaman bahasan materi rumus perbesaranproses pembentukan bayangan pada teropong. Setiap contoh soal yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal. Selamat berlatih!





Contoh 1 – Soal Pembentukan Bayangan pada Teropong Bintang





Jarak titik api lensa obyektif dan okuler dari teropong bintang berturut-turut adalah 150 cm dan 30 cm. Bila teropong bintang dipakai oleh mata normal yang tidak berakomodasi maka panjang teropong itu adalah ….
A. 210 cm
B. 180 cm
C. 150 cm
D. 120 cm
E. 30 cm





Pembahasan:





Berdasarkan keterangan yang diberikan pada soal dapat diperoleh informasi-informasi seperti berikut.





  • Jarak titik api lensa obyektif: fob = 150 cm
  • Jarak titik api lensa okuler: fok = 30 cm
  • Pengamatan dengan mata normal: sn = 25
  • Jenis pengamatan: tidak berakomodasi




Menghitung panjang teropong bintang untuk pengamatan dengan mata normal tak berakomodasi.





d = fob + fok
= 150 + 30
= 180 cm





Jawaban: B





Contoh 2 – Soal Perbesaran Teropong Bintang





Perhatikan gambar!





Contoh Soal Perbesaran Bayangan Benda yang Dihasilkan Teropong Bintang




Perbesaran teropong untuk mata tidak berakomodasi berdasarkan gambar di atas adalah ….
A. 14,5 kali
B. 12,5 kali
C. 11,5 kali
D. 10,5 kali
E. 9,5 kali





Baca Juga: Pembentukan Bayangan pada Mata





Pembahasan:





Diketahui :





  • Panjang fokus lensa obyektif (fob) = 100 cm
  • Panjang fokus lensa okuler (fok) = 8 cm
  • Jenis teropong yang digunakan: teropong bintang karena tersusun dari dua lensa cembung/lensa konvergen
  • Pengamatan dilakukan dengan mata tak berakomodasi (akomodasi minimum)




Ditanya: M (perbesaran teropong)





Perbesaran total teropong :





M = fob/fok
M = 100/8
M = 12,5 kali





Jadi, Perbesaran teropong untuk mata tidak berakomodasi berdasarkan gambar di atas adalah 12,5 kali.





Jawaban: B





Contoh 3 – Soal Perbesaran Teropong Bintang





Contoh Soal Perbesaran Teropong Bintang




Pembahasan:





Berdasarkan keterangan yang diberikan pada soal dapat diperoleh informasi-informasi seperti berikut.





  • Jarak antara lensa obyektif dan okuler (l) = 126 cm
  • Panjang fokus lensa okuler (fok) = 6 cm
  • Panjang fokus lensa obyektif (fob) = 120 cm




Pada gambar proses pembentukan bayangan pada teleskop di atas dihasilkan garis lurus sejajar yang berarti bayangan pada jarak tak berhingga. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pengamatan dilakukan dengan mata tak berakomodasi atau akomodasi minimum.





Menghitung perbesaran aguler total yang dihasilkan:





M = fob/fok
= 120/6
= 20 kali





Jawaban: B





Demikianlah tadi ulasan proses pembentukan bayangan pada teropong atau teleskop serta rumus perbesaran yang dihasilkannya. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!





Baca Juga: Sifat Bayangan Benda yang Dihasilkan Cermin Datar



Sumber gini.com


EmoticonEmoticon