Pancasila merupakan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Kata Pancasila berasal dari dua kata bahasa Sansekerta yaitu panca berarti lima dan sila berarti prinsip/asas. Kelima sila dalam pancasila masing-masing mengandung butir-butir pengalaman untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Butir-butir Pancasila pertama kali diatur dalam Ketetapan MPR No II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetia Pancakarsa). Setelah reformasi, butir-butir pengamalan Pancasila diatur kembali berdasarkan Ketetapan MPR No I/MPR/2003 berupa Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Peninjauan terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR RI Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002.
Bunyi pancasila meliputi [1] Ketuhanan Yang Maha Esa, [2] Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, [3] Persatuan Indonesia, [4] Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta [5]Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Lima dasar tersebut merupakan pandangan hidup Bangsa dan dasar Negara Republik Indonesia yang sesuai dengan cita-cita bangsa seperti tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Banyaknya pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila dari sila pertama sampai kelima berturut-turut adalah 7, 10, 7, 10, dan 11 butir. Sehingga, banyaknya jumlah butir-butir Pancasila dalam lima sila ada 45 butir.
Bagaimanakah butir-butir pengamalan Pancasila pada masing-masing sila? Sobat idschool dapat menyimak sebanyak 45 butir Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila melalui uraian di bawah.
Baca Juga: Sejarah Lahirnya Pancasila
Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Butir-butir Pancasila yang sesuai dengan bunyi sila pertama adalah sebagai berikut.
- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Butir-butir Pancasila yang sesuai dengan bunyi sila kedua adalah sebagai berikut.
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
- Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
- Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Butir-butir Pancasila yang sesuai dengan bunyi sila ketiga adalah sebagai berikut.
- Mampu menempatkan persatuan, kesatuan serta kepentingan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
- Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara
- Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
- Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
- Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan social.
- Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca Juga: Arti Lambang Pancasila
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Butir-butir Pancasila yang sesuai dengan bunyi sila keempat adalah sebagai berikut.
- Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
- Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
- Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan
Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Butir-butir Pancasila yang sesuai dengan bunyi sila kelima adalah sebagai berikut.
- Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
- Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
- Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
- Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
- Suka bekerja keras.
- Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
- Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Demikianlah tadi ulasan butir-butir pancasila yang terdapat dalam Ketetapan MPR No II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetia Pancakarsa). Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Status Kewarganegaraan Indonesia
Sumber gini.com
EmoticonEmoticon