Senin, 19 Oktober 2020

Pengalaman Kuliah Jurusan Arsitektur, Semester 2 Makul Yang Di Ulang

Melanjutkan dari cerita sebelumnya, yaitu masuk ke semester dua, sehabis libur semester. Saat itu saya masih mencoba bertahan dengan segala keterbatasan, serta mencari jalan keluar untuk menutupi segala kelemahan.

Dalam anggapan sempat terlintas, "mungkin dengan menerima banyak teman dapat menolong", di dikala itu aku mencoba mendekati sahabat-sobat, untungnya cukup gampang untuk erat dengan teman sekelas.

Setelah berbagi cerita wacana menjalani kuliah di Jurusan Arsitektur, ternyata ada juga beberapa teman yang sama denganku, yaitu kurang percaya diri.

Namun ada juga seorang sobat yang memang dia berbakat, dan sempat berkata "semua ilmu itu mampu di pelajari, aslkan dengan niat dan perjuangan yang benar-benar"

Dalam hati, "yakan lu berbakat bro, beda dengan ku yang istilahnya agak sedikit memaksakan".

Namun setelah dipikir dan di renungi, ada benarnya juga kata sobat ku itu. Setelah itu aku Mencoba untuk banyak berguru perihal arsitektur, dengan cara membaca buku, melihat majalah arsitektur, serta nonton video pelatihan yang ada di youtube.

Alhasil, ada sedikit pergeseran ternyata memang benar, meskipun kamu tidak berbakat, tetapi kamu masih bisa berguru. Walaupun perbedaannya masih terlihat dengan sungguh terperinci.

Singkat cerita, masuk ke ujian tamat semester dua, dengan tugas yang menumpuk, dan ujian yang lebih sulit lagi.

Namun dengan usaha yang sudah saya kerjakan, yaitu belajar. Hasilnya ternyata cukup terlihat, adalah di semester dua ini ipk ku naik, menjadi 3.

Cerita berlanjut ke semester tiga, di semester ini permulaan-awal masih lancar, tetapi di pertengahan ada sedikit kendala, adalah semacam penyakit mahasiswa, mulai kecanduan dengan Internet dan game, yang sangat - sungguh membuang waktu.

Membuang waktu dengan hal yang tidak berguna yaitu hal yang berbahaya, terlebih ketika berada di perkuliahan.

Alhasil di semester tiga ini ceritanya hampir mirip disemester satu, ialah menerima nilai yang pas-pasan bahkan kurang.

Di ketika liburan semester tiga, menjajal memperbaiki diri untuk semester empat. Nah saat di semester empat inilah mulai terasa berat sekali.

Penyebabnya ialah ada salah satu mata kuliah yang berjulukan Studio Perancangan Arsitektur 4. Tugasnya saat itu yakni mendesain sebuah bangunan publik adalah Terminal Bus.

Dengan Site yang luas, serta banyaknya elemen yang mesti di pikirkan, yang lebih parahnya lagi adalah, peran ini harus di lakukan dengan manual, ialah di gambar memakai pensil di kertas A2 dan dengan tagihan gambar yang lumayan banyak.

Aku yakin kalian ingin tau dengan karenanya, atau sudah bisa memprediksi balasannya......???

Yap benar sekali, mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur 4 aku tidak lulus. Dan dalam perkuliahan Arsitektur kalau mata kuliah perancangan tidak lulus maka tidak mampu mengambil mata kuliah perancangan berikutnya, ialah perancangan Arsitektur 5.

Mau tak mauya harus di ulang, di semester 5 harus mengambil perancangan Arsitektur 4. Di dikala teman-sobat lainnya telah perancangan arsitektur 5.

Yah mau gimana lagi, orang renta juga tidak terlampau menuntut, orang tua cuma bilang, "gapapa lanjutkan, dan terima kenyataan".

Lanjut ke semester 5, perkuliahan berlangsung tanpa gangguan di awal-permulaan, dan mata kuliah SPA 4 masih menemani, dan masih ada juga sobat yang serupa, adalah sama-sama tidak lulus SPA 4.

Baca Juga


Sumber https://www.arsimedia.com/


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)