Senin, 10 Agustus 2020

Daftar Alat Gambar Untuk Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Bagi kamu yang sedang berguru Arsitektur pasti harus selalu berlatih menggambar hingga menerima hasil yang optimal, tetapi perlu diketahui bahwa yang namanya berguru tentu mesti disertai dengan membaca.

Sebagai seorang yang sedang berguru Arsitektur, latihan menggambar akan meningkatkan skill mu, kemudian dengan membaca tentang Arsitektur akan memajukan pemahamanmu, jadi keduanya harus seimbang.

Berikut ini ada artikel menawan wacana Arsitektur yang berguna untuk kamu baca, adalah artikel yang membicarakan tentang " Daftar Alat Gambar Untuk Mahasiswa Arsitektur".

1. Pensil

Jenis pensil ada beragam, dibagi berdasarkan kekerasan dan kehitaman isi pensilnya. Untuk membedakan jenis pensil yang satu dengan yang lain dipakai instruksi berupa abjad dan angka.

Kode huruf untuk memberikan kekerasan isi pensil, seperti H (hard), B (bold), atau F (firm). Sementara arahan angka digunakan untuk menunjukkan tingkatannya. Pensil 9H ialah pensil yang paling keras, disertai 8H, 7H, dan seterusnya sampai yang paling lunak ialah pensil 6B.

Selain itu ada juga pensil EE yang isi pensilnya arang, sehingga kehitaman yang dihasilkan pun berlawanan.

Berikut ini yakni sedikit ihwal karakter isi pensil yang aku cuplik dari buku Grafik Arsitektur karya Frank D. K. Ching:

4H

  • Keras dan padat
  • Digunakan untuk menggambar planning yang menuntut kecermatan tinggi
  • Tidak cocok untuk gambar yang firal
  • Tidak boleh ditekan terlau berpengaruh ketika menggambar alasannya adalah akan meninggalkan bekas di atas kertas dan susah dihapus
  • Jika digunakan untuk meggambar di atas kertas kalkir, hasil cetak birunya tidak jelas

2H

  • Agak keras
  • Jenis yang paling keras yang mampu digunakan untuk gambar akhir
  • Sukar dihapus kalau ditekan terlalu berpengaruh

F dan H

  • Sedang
  • Cocok untuk segala kebutuhan
  • Dipakai untuk menciptakan rencana, gambar tamat, dan menulis

HB

  • Lunak
  • Dipakai untuk membuat garis dan goresan pena yang besar/lebar dan jelas
  • Perlu ketekunan untuk membuat garis-garis yang halus
  • Mudah dihapus
  • Hasil cetak birunya cukup baik
  • Mudah luntur bila kena goresan

2. Drawing Pen

Sama mirip pensil, drawing pen pun ada bermacam-macam jenisnya, dibedakan menurut ukuran ujung penanya. Untuk membedakan, dipakai arahan berbentukangka, mulai dari 0.05, 0.1, 0.2, dst.

Semakin besar angkanya, maka garis yang dihasilkan kian tebal atau besar pula. Selain ukuran pensil, tebal-tipisnya garis juga ditentukan oleh penitikberatan tangan kita ketika memakai pena.

Selain drawing pen, di pasaran ada juga caligraphy pen. Saya dahulu sempat salah beli caligraphy pen alasannya adalah bentuknya yang hampir sama. Bedanya, ujung pena caligraphy pen agak memipih alasannya dipakai untuk menciptakan efek garis tebal tipis yang menerus mirip halnya pada kaligrafi.

Untuk menggambar arsitektur, utamanya gambar teknik, pasti caligraphy pen ini tidak diharapkan. Makara, telitilah membaca label pena terlebih dulu biar tidak salah beli.

3. Penggaris

Di pasaran, ada banyak penggaris beraneka bentuk dan materi yang disediakan. Untuk menggambar, yang paling pas digunakan ialah penggaris dari bahan mika. Penggaris berbahan besi baik dipakai untuk melakukan maket, khususnya sebagai alat bantu memotong bahan.

Penggaris umumyang lurus biasanya mempunyai beberapa pilihan ukuran, mulai dari yang kecil 10 atau 15 cm sampai ada juga yang mencapai 1 m.

Sedikit membuatkan pengalaman langsung, mulanya saya cuma membeli penggaris ukuran 60 cm dengan pertimbangan jika ada yang ukurannya lebih panjang, kenapa beli yang pendek juga, toh sudah ter-cover ukurannya.

Tapi, setelah dipakai, gres aku sadari bahwa memakai penggaris yang terlalu panjang untuk membuat garis yang pendek ternyata tidak efektif juga. Selain lebih repot, adakala garisnya pun jadi tidak akurat lurus alasannya penggaris yang kepanjangan tadi suka bergeser saat kita menawan garis.

Makara, yang paling aman yaitu memiliki beberapa penggaris bermacam ukuran untuk menciptakan garis dengan jangkauan panjang yang berlainan-beda pula.

Selain penggaris lurus biasa, ada juga penggaris segitiga siku-siku (dengan sudut 45-45 atau 30-60 derajat) untuk mempermudah menciptakan sudut siku atau garis sejajar, ada juga penggaris segitiga dengan pegangan (grip) yang sesuai dipakai dikala mesti menggambar di area gambar yang kritis (contohnya di tepi kertas).

Selanjutnya ada penggaris mal yang menolong membuat lebih mudah kita membuat template bentuk-bentuk geometris. Sekali lagi, penggaris mana yang paling baik dipakai ialah penggaris yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda sendiri.

4. Pensil Warna

Umumnya, pensil warna ada dua jenis, classic color & water color. Pensil warna jenis water color mampu dipakai sebagai pensil warna lazimjuga bisa dipakai selaku cat air ketika disapu dengan air atau kuas lembap.

Sepertinya lebih mudah ya, dua fungsi dalam satu benda. Tapi, rekomendasi aku, jikalau memang tidak pernah atau jarang memanfaatkan fitur cat airnya, lebih baik beli yang classic saja. Sebab, pensil warna water color umumnya lebih lunak, sehingga lebih cepat habis dan mesti sering-sering diserut ketika dipakai.

Kecuali Anda memang sering menggunakan fitur cat airnya, mewarnai menggunakan pensil warna water color berdasarkan saya jatuhnya jadi kurang irit. Kalau lebih sering mewarnai biasa, anjuran aku lebih baik beli pensil warna classic color saja yang lebih sesuai kebutuhan.

Selain pensil, spidol berwarna lazimnya juga dipakai. Hanya saja, spidol biasanya dipakai untuk membuat garis yang berwarna (contohnya untuk membedakan garis notasi), bukannya mewarnai bidang alasannya adalah niscaya akan lebih boros. Selain spidol, mampu juga memakai drawing pen berwarna (selain hitam).

5. Sketch Book

Kalau jamannya sekolah dulu kita masih pakai buku gambar, sekarang telah waktunya pakai sketch book. Selain isinya lebih banyak (jadi tidak usah sering-sering beli), sketch book pun lebih mudah dan rapi kalau harus dipisah per lembar untuk pengumpulan tugas.

Untuk ukuran, sesuaikan dengan ukuran peran yang sering dijalankan, aku rasa yang paling lazim ukuran A3. Selain itu, tidak ada ruginya juga membeli satu sketch book ukuran A5. Sketch book yang lebih kecil ini praktis dibawa kemana-mana, siapa tahu saja tiba-tiba dapat wangsit, jadi bisa pribadi disketsa.

Selain sketch book, buku gambar lain yang mungkin memiliki kegunaan ialah buku gambar milimeter (milimeter block). Tiap kertasnya sudah dilengkapi garis-garis tutorial hingga ukuran 1 mm. Milimeter block sungguh membantu untuk menciptakan sketsa yang terukur atau berukuran sebelum dipindahkan ke kertas gambar untuk gambar finalnya.

6. Tabung Gambar

Yang ini memang bukan termasuk alat gambar, alasannya lebih ke peralatan yang identik dengan mahasiswa Arsitektur. Tabung gambar ini, buat yang belum tahu, semacam alat simpan, tasnya gambarlah gampangnya.

Tabung gambar ini cukup mudah untuk menjinjing kertas gambar sampai ukuran yang cukup besar (A0, A1, A2, dst.). Saya juga lebih memilih tabung ini untuk menjinjing kertas ukuran A3 karena biasanya agak susah nemu tas yang muat kertas atau sketch book A3.

Kaprikornus, aku ambil saja beberapa lembar A3 dari sketch book sesuai keperluan lantas saya gulung dan masukkan ke dalam tabung.

Selain kertas, tabung gambar ini juga bisa dipakai untuk menenteng penggaris yang ukurannya cukup panjang sekalian. Misalnya malas bawa tas lagi, bila memang masih muat, tabung ini bisa dipakai untuk menjinjing beberapa alat gambar yang lain seperti pensil, pena, dsb.

Itulah pembahasan ihwal Daftar Alat Gambar Untuk Mahasiswa Jurusan Arsitektur, biar berfaedah untuk kamu yang sedang mencar ilmu Arsitektur.
Sumber: arsitektung.blogspot.com

Baca Juga


Sumber https://www.arsimedia.com/


EmoticonEmoticon