Sabtu, 09 Mei 2020

Keunggulan Dan Kekurangan Rangka Atap Dengan Baja Ringan

Sebagai seorang Arsitek tentu mesti tahu ihwal banyak jenis Material Bangunan, salah satunya adalah Baja Ringan. Saat akan menggunakan Konstruksi Baja Ringan untuk Atap, tentu terlebih dahulu penting untuk tahu Kelebihan dan Kekurangannya. 

Berikut ini yakni Penjelasan tentang Kelebihan dan Kekurangan menggunakan Struktur Baja Ringan untuk Atap Bangunan.

Kelebihan Baja Ringan

Jika kita bandingkan rangka atap kayu atau baja konvensional, rangka atap Baja Ringan mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:

1. Memiliki kekuatan tarik yang tinggi namun ringan

Sifat baja ringan ini memudahkan proses angkutandan konstruksi rangka atap. Kekuatan yang tinggi per satuan beratnya membuat baja ringan mempunyai kesempatanbebab mati yang cukup kecil. Oleh alasannya itu, baja ringan cocok untuk dipakai sebagai struktur atap utamanya yang memiliki bentang yang cukup besar.

2. Sifatnya liat/ tangguh serta memiliki Daktilitas yang anggun.

Sifat liat adalah kemampuan sebuah material untuk menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar. Baja mampu menahan deformasi yang besar tanpa menjadikan keruntuhan pada beban tarik. Baja mampu menahan beban deformasi baik selama proses fabrikasi, transportasi, maupun konstruksi tanpa menimbulkan kehancuran.

Hal ini berlainan dengan material baja konvensional atau kayu yang bersifat keras dan getas yang akan langsung hancur kalau terkena beban kejut. Rangka atap baja ringan bisa memperlihatkan kelenturan, beban kejut, dan beban geser sehingga bentuk strukturnya pun bisa lebih fleksibel.

3 Mempunyai sifat yang seragam alasannya yang memproduksi pabrik.

Baja dengan bikinan dengan persyaratan mutu yang seragam sehingga kualitasnya tidak banyak berubah sepanjang penggunaan. Karena produksinya oleh pabrik, produk ini juga memiliki mutu yang konsisten.

4. Tahan terhadap serangan rayap sehingga lebih tahan usang.

Hal ini ialah keunggulan penggunaan produk ini kita bandingkan dengan kayu karena baja ringan tidak terpengaruh serangan rayap. Oleh alasannya itu rangka atap baja ringan mempunyai usia pakai yang cukup usang. Dalam keadaan tertentu, baja ringan juga tidak memerlukan pemeliharaan atau perawatan yang intens. Hal ini mampu menghemat pengeluaran dalam jangka panjang.

5. Tahan kepada karat

Material baja ringan tahan terhadap karat sehingga tidak memerlukan finishing cat lagi. Harganya juga lebih hemat biaya bila kita bandingkan stainless steel yang memiliki kelebihan yang sama. Setelah kita bongkar, baja ringan tetap mempunyai nilai yang bisa kita manfaatkan kembali. Baja ringan bisa kita daur ulang sesudah pemakaiannya final sehingga lebih ramah lingkungan.

6.Proses pemasangan relatif cepat.

Proses instalasi atau pemasangannya membutuhkan waktu yang relatif singkat, ialah sekitar tiga hari sampai satu minggu tergantung tingkat kerumitan dan luasan atap. Hal ini karena baja ringan gampang kita sambung dengan berbagai jenis sambungan mirip baut, keling, atau las. Selain itu dengan bobotnya yang ringan, meminimalisir kesusahan selama proses konstruksi.

Kekurangan Baja Ringan

Selain beberapa keunggulan yang telah dijelaskan di atas, pahami juga beberapa kekurangan dari Baja Ringan Berikut ini

1. Harga Terbilang Lebih Mahal dari Material Lain

Harga bahan atau material bangunan memang sangat dekat kaitanya dengan kualitas dan ketahanan material itu sendiri. Seperti halnya baja ringan, dengan kualitas yang berpengaruh serta kekal dan tahan usang, lazimnya dibanderol menjadi cukup mahal. Terutama jikalau dibandingkan dengan harga material kayu dan baja konvensional.

Baja ringan per 6 cm diberi harga sekitar Rp 30.000 sampai dengan Rp 120.000. Perbedaan harga ini akrab kaitannya dengan mutu masing-masing baja ringan yang berlainan. Belum lagi, itu mesti ditambah dengan peralatan lain-lain.

2. Membutuhkan Perlengkapan Tambahan

Membuat atap rumah tinggal memakai material baja ringan tidak sesimpel itu untuk dikerjakan. Untuk pemasangan, masih banyak perlengkapan yang lain yang perlu disiapkan seperti sekrup, alumunium foil, genteng metal dan lain sebagainya. Sehingga biaya akan semakin mahal jikalau dijumlahkan.

3. Membutuhkan Tenaga Ahli dan Alat Khusus

Tidak semua tukang mampu melakukan pemasangan atap baja ringan, sebab material baja ringan tidak mampu sembarang pasang. Harus dilaksanakan dengan hati-hati dan perhitungan yang masak alasannya adalah salah sedikit bisa berakibat fatal atau bahkan roboh dan membahayakan. Jika tidak presisi, baja ringan tidak akan mampu dipasang. Itulah kenapa butuh tenaga mahir.

Untuk itu, kamu perlu melaksanakan konsultasi terlebih dahulu sebelum menetapkan memakai atap baja ringan. Biasanya jasa konsultasi disediakan oleh toko yang memasarkan material tersebut atau perusahaan baja ringan itu sendiri.

4. Material Baja Ringan Tidak Fleksibel

Bahan atau material pemasangan atap biasanya memakai bahan kayu, hal ini sebab kayu mempunyai sifat fleksibel. Rangka kayu dapat dibentuk sesuai keperluan. Namun, hal ini tidak berlaku untuk material baja ringan.

Baja ringan tidak dapat dibentuk mengikuti profil tertentu. Umumnya, desain mesti mengikuti bentuk baja. Inilah yang jadi kekurangan atap baja ringan, meskipun tetap bisa diadaptasi.

5. Meski Kuat, Penampakannya Kurang Estetis

Ditinjau dari sisi kekuatan, atap baja ringan memang terlihat kuat, kekal dan tahan usang. Itulah mengapa banyak yang tertarik untuk beralih memakai atap baja ringan. Namun, dilihat dari sisi estetika atau keindahan, tampilannya memang kurang indah. Hal ini tampakdengan penampilan kaku dan banyak sekali kerangka yang dipakai.

Semakin berat epilog atapnya, maka kerangka baja ringan yang dipakai juga mesti kian rapat. Hal ini bekerjasama dengan konstruksi untuk memperbesar kekuatan pondasi bangunan. Itu artinya, nilai estetikanya akan kian jelek. Terutama bila tenaga andal tidak memiliki keahlian rancangan yang mempuni.

Sebenarnya, hal di atas mampu disiasati dengan mengaplikasikan plafon selaku penutup performa kerangka yang kurang estetis. Atau bisa juga memakai rancangan terbaru yang sengaja menunjukkan penampilan kerangka dengan mengedepankan kerapihan dan teori pengulangan rancangan.

6. Rentan Terkena Hempasan Angin

Menggunakan atap rumah tinggal berbahan baja ringan memang relatif berpengaruh dan kekal atau tahan usang. Namun, aplikasi atap baja ringan tidak disarankan bagi pemukiman di kawasan yang berangin cukup kencang.

Hal ini dikarenakan metode pemasangan pada sambungan kerangka atap baja ringan cuma memakai baut. Maka di tempat yang berangin cukup kencang perlu menimbang-nimbang kembali pemakaian atap baja ringan.

Jika pemasangannya kurang baik atau ada kesalahan, resikonya akan gampang terkena hempasan angin. Hal ini akan membahayakan penghuni rumah tinggal tersebut.

7. Kesalahan dalam Menghitung Bisa Berakibat Fatal

Seperti yang diterangkan sebelumnya bahwa atap baja ringan ini tergantung pada kerangkanya. Semakin berat epilog atap, makin rapat kerangkanya. Maka harus betul-betul dipertimbangkan dengan matang, teliti dan dihentikan ada kesalahan. Agar atap yang terbentuk baka, kerangka baja ringan mampu dipasang dengan struktur jaring.

Perlu ketelitian khusus dalam memperhitungkan pemasangan kerangka baja ringan apabila ada kesalahan, maka bisa berakibat fatal atau bahkan roboh. Hal lain yang perlu dipertimbangkan seperti pemuaian dan penyusutan pada baja, dan lain sebagainya.

Jika ingin menggunakan atap baja ringan, sangat direkomendasikan untuk konsultasi terlebih dahulu kepada ahlinya. Dengan begitu, aplikasi atap baja ringan bisa berpengaruh dan awet, serta desainnya elok atau estetis.

8. Tidak Disarankan untuk Rumah Tinggi

Bagi yang ingin membuat rumah dengan atap tinggi atau bahkan bertingkat, lebih baik tidak  menggunakan material atap berbahan baja ringan.

Hal ini sebab atap baja ringan rawan terkena hempasan angin. Lebih baik pilih material lain saja. Kelemahan atap baja ringan ini tidak akan kamu peroleh pada material lain dengan fungsi yang sama.

Itulah klarifikasi tentang Kelebihan dan Kekurangan memakai Konstruksi Baja Ringan untuk Atap Bangunan, agar berguna.

Referensi

  1. bildeco.com/blog
  2. blog.spacestock.com

Sumber https://www.arsimedia.com/


EmoticonEmoticon