Rabu, 11 Maret 2020

Kunci Kebahagiaan Adalah Rasa Syukur

"Bisa menjadi payungmu disaat hujan cukup membuatku bahagia, sekarang hujan telah berlalu, pergilah menuju pelangimu" - Someone, 2021 Satu hal yang paling tidak memiliki kegunaan di dunia ini model gue ialah “Penyesalan”. Gak ada gunanya menyesali sesuatu yang sudah terjadi. Sebagai manusia yang salahnya aneka macam, ketimbang meratapi apa yang udah gue perbuat, gue menjajal untuk mengambil pesan tersirat nyata dari hal-hal yang gue alami. Karena gue senantiasa berprinsip bahwa “ everything happened for a reason ”, pilihan hidup di dunia ini banyak banget ditawarkan oleh Tuhan, kita bisa memilih pilihan-opsi itu, namun akhirnya tetap sesuai dengan takdir yang telah dipersiapkan Tuhan untuk hambaNya. Selama kita percaya dengan skenario Tuhan, gak satupun kekecewaan dan penyesalan yang kita rasakan.   Selama kita dijauhkan dari kata kecewa dan penyesalan, disitulah kita akan merasakan yang namanya kebahagiaan. Tiap orang akan mempunyai skala kebahagiaan yang sangat beragam. Gue, sebagai seorang yang receh, skala kebahagiaan gue juga receh, gue bisa bahagia hanya sebab hal-hal yang di anggap orang lain receh, contohnya dapetin judul lagu yang gue gak tau liriknya hanya tau bab nanananana yang nadanya tergiang di telinga gue. Bagi sebagian orang, punya aneka macam harta benda yaitu kebahagiaan, sebagian lagi menganggap kebahagiaannya dikala banyak orang menyukainya, sebagian lagi menganggap menikah yakni kebahagiaan, atau sebagian lagi mempunyai anak adalah suatu kebagiaan. Random memang. Tiap skala yang tercipta cuma mereka yang mengetahui kenapa skala itu terlahir.   Sebagai seorang yang tak memiliki ambisi yang sungguh terambisi, selaku seorang yang mempunyai ekspektasi yang terlalu rendah terhadap sesuatu, gue memiliki skala kebahagiaan yang berdasarkan gue juga cetek. Intinya, kebahagiaan versi gue yaitu saat gue bisa bersyukur kepada sesuatu, baik pengalaman baik ataupun pengalaman jelek yang pernah gue alami, karena balik lagi , everything happened for a reason .   Walaupun gue menjajal untuk tidak menyesali apapun opsi ataupun jalan hidup yang gue tempuh, gue tetap insan biasa, kadang masih ada penyesalan yang menghampiri pikiran gue, gue mampu stress, gue mampu frustasi, gue merasa useless selaku insan. Tapi gue selalu mencoba untuk menghemat hal itu semoga gak berlarut-larut. Salah satu cara yang gue kerjakan yaitu dengan mengenang hal-hal baik yang pernah gue alami dihari itu. Kadang gue bingung sendiri memikirkan hal baik apa yang gue rasakan di hari terfrustasi gue, umumnya dikala this life too suffocated me , gue memutar lagu di handphone gue, dengan headphone di pendengaran gue dengan volume maksimal sehingga gak ada satu orangpun yang bakalan mengganggu pikiran gue, disana gue hanya konsentrasi sama diri sendiri, dan simpulan-selesai ini, gue lebih sering mendengarkan tilawah dari youtube sebab itu lebih menenangkan, ternyata.   look at my eyes, there is a big hope in there Basically gue bukan orang yang terlalu religius di agama gue, tetapi gue mencoba untuk berbuat yang lebih baik, berguru menjadi manusia yang lebih baik alasannya adalah gue sadar, sangat banyak kesalahan dimasa lalu, kurun kini dan kurun depan yang gue perbuat. Gue sungguh-sungguh adalah insan umumyang kadang kala membenarkan apa yang salah menjadi benar biar gue tampakbenar.   Ketika gue menyimak tilawah, gue tau hal apa yang patut gue syukuri, gue masih bisa bernafas, gue masih mampu mencar ilmu memperbaiki kesalahan yang pernah gue lakukan, masih ada hari esok, semoga tidak se-mencekik hari ini.   Tanpa gue sadari, kini udah bulan Februari ditahun 2021, artinya tinggal sepuluh bulan lagi, dan 2021 akan segera pamit. Kata orang-orang Februari ialah bulan kasih sayang, I don’t know why Karena pada dasarnya berkasih sayang bisa dilaksanakan dibulan apa saja, mampu kapanpun. Ada beberapa hal baik yang gue alami di bulan ini, tidak se-mencekik seperti beberapa bulan belakangan. Gue rangkum menjadi top 3 hal yang gue syukuri di bulan Februari ini.   1. Jalan-jalan ke pantai Terkadang hidup cukup dijalani saja, tanpa mesti berpikir keras Gue anak gunung, gue menentukan dan lebih betah untuk hidup didaerah pegunungan dibandingkan dengan maritim, alasannya adalah gue gak bisa berenang dan saat melihat air yang sungguh banyak seperti hamparan laut gue merasa takut alasannya adalah keseringan menyaksikan tayangan-tayangan tsunami, Karena balik lagi, gue gak mampu berenang sehingga menciptakan syok tersendiri bagi gue dikala bermain di pinggir maritim atau pantai. Tapi bulan ini ialah salah satu achievement paling besar gue sebagai anak gunung, gue main ke laut. Hahaha Cerita gue ke pantai, bakalan gue pisah menjadi beberapa part. So, be patient to wait them, okay? 🤣🤣 Air, Laut, Gunung, Langit dan Kenangan Main ke tempat pantai bukan yang pertama kali tentu saja, tetapi pengalaman menyeberang dan bermain berbagai wahana yang mereka sediakan mirip banana boat, doughnut boat dan snorkeling adalah pengalaman pertama bagi gue. Biasanya pantai hanya tempat gue untuk menikmati langit jingga di sore hari sembari menunggu matahari terbenam. Ternyata, laut gak cuma untuk menikmati sunset ataupun sunrise . Langit, Senja, Jingga dan Cinta 2.  Memulai bisnis baru turn your body back, then the reflection will follow you Gue mencoba menjalankan sebuah bisnis online dibidang fashion (namanya keren ya, hahaha). Gue menjajal untuk menyetok beberapa macam busana yang mau gue jual kembali dengan memanfaatkan beberapa reseller dan menjualnya sendiri di marketplace dan juga media social lainnya. Gue mengawali bisnis ini alasannya adalah gue ingin punya aktivitas lain selain hanya kerja di tempat kerja inti gue, ingin menerima pendapatan tambahan sebab simpulan-simpulan ini gue sering jalan-jalan dan membutuhkan biaya extra yang gak bisa cukup cuma di cover sama pendapatan inti gue. Gue resah dan butuh traveling , wkwkwkwk   Gue cukup ragu melaksanakan bisnis ini karena bakat dagang gue sangat minim, jiwa marketing gue minus , gue gak suka basa busuk, dan gue gak suka ditolak, hahaha.. namun, gue paham bahwa “ we never know until we try It” , akhirnya dengan prinsip itu, gue mulai menjalankannya dengan modal yang seadanya.   Sebagai pebisnis pemula, ada banyak struggle yang berdasarkan gue adalah hal yang besar. Mulai dari modal, penyeleksian supplier, customer yang bermacam-macam jenis sampai ke adab bisnis. Untuk pemilihan supplier , lumayan bikin ribet alasannya adalah dilema di ongkos kirim ke tempat gue, cukup menyantap ongkos yang lumayan tinggi, oleh sebab itu gue dituntut untuk menerima barang yang lumayan murah dibandingkan dengan rata-rata yang ada didaerah gue, sehingga bisa menekan ongkos kirim ke tempat.   Sebagai penganut ilmu ekonomi, kita memang dituntut saat membeli sebaiknya mendapatkan harga yang semurah mungkin dengan mutu yang maksimal. Biasanya, penduduk kita bakalan menggunakan jurus “mencari sesuatu yang gak ada” untuk menolak kesepakatan jual beli. Bagi gue yang anti basa-kedaluwarsa, cukup membuatgue kesal alasannya tingkah customer yang seperti itu. Dan banyak tingkah customer yang lain yang annoyed me so much . Dari bisnis ini, gue juga belajar bahwa, orang lain punya adab yang bermacam-macam jenis,   gak bisa di samakan dengan apa yang kita pikirkan, lebih berguru buat paham orang lain aja.   Besar harapan gue, semoga perjuangan ini mampu meningkat , sebab setidaknya bisa memberikan aktivitas komplemen bagi gue dan juga orang lain dan ongkos impian random g ue.   3.   “Kadang angin puting-beliung tiba untuk membersihkan jalan kita” gue senantiasa percaya, akan ada pelangi setelah hujan ( bila ada sinar matahari setelahnya) Tidak semua angin kencang itu akan merusak hidup kita, kadang badai juga untuk membersihkan jalan kita biar jalan-jalan yang sebelumnya penuh rintangan, jadi terperinci sehingga   mempermudah kita untuk menapak. Masalah-persoalan yang kita alami sering kali seakan-akan seperti badai yang siap merusak segalanya, tergolong impian. Gue juga pernah   mengalami serangan angin ribut ini, yang menciptakan gue kehilangan harapan. Kejadian ini terjadi beberapa bulan yang kemudian, dengan adanya kejadian terfrustasi itu membuat gue senantiasa besyukur setiap detiknya, menit, jam, hari, ahad, dan bahkan setiap bulannya. Ternyata, masih banyak orang yang peduli dengan gue dan hidup gue. Mereka gak pernah membiarkan gue "terjebak" sendirian. (Terima kasih orang-orang baik #Terharu #AkuTuh )   Kejadian ini cukup menciptakan gue frustasi. Setiap orang niscaya pernah mengalami heartbreak atau heartbroken , bukan hancur-hati secara jasmani, tetapi hancur-hati secara rohani atau batin. Menurut gue, heartbroken ialah sebuah insiden yang paling parah yang bisa dialami seseorang alasannya ini menyangkut saraf-saraf dan segala unsur yang ada di dalam badan.   Kejadian ini memang sudah terjadi beberapa bulan yang lalu, tapi bekas lukanya masih ada, yang terkadang masih menga-nga.#halaah. Tapi gue yakin, gue sudah baik-baik saja. Pernah gak, menggemari dan mengagumi seseorang yang kau anggap sahabat tapi tanpa disadari kamu berharap lebih kepada sobat itu,  but he has someone that he care with and he will getting a commitment with that person ??? Hhmm.. jikalau belum pernah mengalaminya , let me tell you something,, It was SUCK .   Gue adalah tipikal orang yang hendak lari dari persoalan di permulaan, hingga akibatnya gue mampu berpikir jernih agar bisa mengambil langkah-langkah yang benar. Gue lebih suka introspeksi diri sendirian dibandingkan dengan meminta usulan terhadap orang lain, dan gue juga bukan orang yang mau impulsif bercerita begitu saja saat ada masalah, gue suka bercerita tapi dongeng yang mampu gue ceritakan tergantung kepada jenis circle di dalam hidup gue.   happiness is not a given, it is made Heartbroken ini menimbulkan gue tak ingin mengingat hal-hal yang berhubungan dengan beliau, bukan alasannya gue membencinya namun sebab segala sesuatu yang melibatkan beliau adalah hal-hal bagus yang pernah gue lalui, dan saat mengingat hal itu, gue putus asa, ingin melarikan diri lebih jauh lagi, benar kata salah satu blogger yang pernah gue baca, jika “ traveling dan gundah gak bisa dipisahkan”, gue sungguh baiklah. Maukah Kamu menggenggam tanganku ? Balik lagi ke dongeng dia, Gue takjub dengan cara berpikirnya sebab kerap kali ada beberapa bab dari cara berpikir ia yang juga gue pertimbangkan, gue berasa dibenarkan. Walaupun kadang, jalan pikirannya selalu berseberangan dengan orang lain. Ada banyak hal yang gue teladani dari ia, tetapi sudahlah, mungkin berteman saja telah cukup, tanpa harus berharap lebih. Dia selalu ada dalam doa gue, tapi gue percaya ada orang lain yang lebih bersungguh-sungguh untuk mendoakannya. Atau ia berdoa biar didekat dengan orang yang terbaik untuk ia menurut Tuhan dan gue percaya, gue bukan orang yang terbaik untuk ia, gue belum pantas. see you when I see you, Sunset Harapan itu sama halnya dengan matahari, satu hari beliau mampu terbenam, namun esok pasti akan terbit kembali, kecuali dunia ini berhenti berputar, jadi jangan pernah berhenti berharap selama dunia ini masih berputar.   Tidak cuma hal baik yang patut untuk disyukuri didalam hidup ini, kerap kali sesuatu yang kita anggap jelek, juga dapat memberikan pelajaran dalam hidup kita. Hal buruk itu juga layak disyukuri sebab apa yang kita anggap baik belum pasti baik di mata Tuhan, dan apa yang kita anggap buruk belum pasti jelek dimata Tuhan. Semoga kita menjadi orang yang senantiasa bersyukur alasannya bersyukur adalah salah satu kunci dari kebahagiaan.        
Sumber https://gaeguristory.blogspot.com


EmoticonEmoticon