Minggu, 02 Februari 2020

Menguak Sejarah Berdirinya Youtube, Platform Streaming Video Paling Besar Di Dunia

YouTube yaitu platform mengembangkan video Amerika yang berkantor sentra di San Bruno, California. Tiga mantan karyawan PayPal, Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim, membuat layanan ini pada Februari 2005. Google berbelanja situs tersebut pada November 2006 dengan harga US $ 1,65 miliar; YouTube kini beroperasi sebagai salah satu anak perusahaan Google. YouTube memungkinkan pengguna untuk mengunggah, menyaksikan, menganggap, membagikan, menambahkan ke daftar putar, melaporkan, mengomentari video, dan berlangganan ke pengguna lain. Youtube memperlihatkan berbagai macam media video yang dibuat pengguna dan perusahaan. Konten yang tersedia termasuk klip video, klip program TV, video musik, film pendek dan dokumenter, rekaman audio, trailer film, streaming pribadi, dan konten lainnya mirip blogging video, video orisinal pendek, dan video pendidikan. Sebagian besar konten di YouTube diunggah oleh individu, tetapi korporasi media tergolong CBS, BBC, Vevo, dan Hulu memberikan beberapa materi mereka melalui YouTube, sebagai bagian dari acara kemitraan YouTube. Pengguna yang tidak terdaftar cuma dapat menonton (tetapi tidak mengunggah) video di situs. Baca Juga:  Menguak Sejarah Berdirinya Axis, Operator Seluler Yang Terkenal Murah Sementara pengguna terdaftar juga diizinkan untuk mengunggah video dalam jumlah tak terbatas dan menambahkan komentar ke video. Video yang dianggap berpeluang tidak layak hanya tersedia bagi pengguna terdaftar yang menyatakan diri mereka setidaknya berusia 18 tahun. YouTube dan pembuat konten terpilih menghasilkan pemasukan iklan dari Google AdSense, sebuah acara yang menargetkan iklan berdasarkan konten situs dan pemirsa. Sebagian besar videonya bebas untuk ditonton, tetapi ada pengecualian, termasuk saluran premium berbasis berlangganan, rental film. Serta YouTube Music dan YouTube Premium, masing-masing layanan berlangganan menunjukkan streaming musik premium dan bebas iklan, dan iklan terusan gratis ke semua konten, tergolong konten pribadi yang ditugaskan dari tokoh ternama. Pada Februari 2017, ada lebih dari 400 jam konten yang diunggah ke YouTube setiap menit, dan satu miliar jam konten ditonton di YouTube setiap hari. Pada Agustus 2018, website ini peringkat selaku situs paling terkenal kedua di dunia, berdasarkan Alexa Internet, sempurna di belakang Google. Pada Mei 2019, lebih dari 500 jam konten video diunggah ke YouTube setiap menit. Berdasarkan pendapatan iklan triwulanan yang dilaporkan, YouTube diperkirakan memiliki pendapatan tahunan US $ 15 miliar. Baca Juga:  Menguak Sejarah BNI, Bank Terbesar Keempat di Indonesia  YouTube sudah menghadapi kritik atas aspek operasinya, tergolong penanganan konten berhak cipta yang terkandung dalam video yang diunggah, algoritma rekomendasinya mengabadikan video yang mempromosikan teori konspirasi dan kepalsuan, mengadakan video yang seperti menargetkan belum dewasa tetapi mengandung kekerasan. Atau konten sugestif seksual yang melibatkan karakter terkenal, video anak di belum dewasa yang menawan aktivitas pedofil di bab komentar mereka, dan kebijakan yang berfluktuasi pada jenis konten yang menyanggupi syarat untuk dimonetisasi dengan iklan. Sejarah Pendirian dan Pertumbuhan Awal (2005-2006) YouTube didirikan oleh Steve Chen, Chad Hurley, dan Jawed Karim, yang semuanya yakni karyawan permulaan PayPal. Hurley pernah mencar ilmu rancangan di Indiana University of Pennsylvania, dan Chen dan Karim berguru ilmu komputer bareng di University of Illinois di Urbana-Champaign. Karim menyampaikan ilham untuk YouTube pertama kali berasal dari peran Janet Jackson dalam insiden Super Bowl 2004, saat payudaranya terekspos selama penampilannya, dan kemudian dari tsunami Samudra Hindia 2004. Baca Juga:  Menguak Sejarah Bank BCA, Salah Satu Bank Terbaik di Indonesia Karim tidak mampu dengan mudah mendapatkan klip video dari salah satu acara daring, yang mengarah pada ide situs berbagi video. Hurley dan Chen menyampaikan bahwa pandangan baru asli untuk YouTube yakni model video dari layanan kencan online, dan sudah dipengaruhi oleh website Hot or Not. Kesulitan dalam memperoleh cukup video kencan menyebabkan perubahan planning, dengan pendiri situs menetapkan untuk mendapatkan unggahan dari semua jenis video. Menurut suatu cerita yang sering diulang di media, Hurley dan Chen mengembangkan inspirasi untuk YouTube selama bulan-bulan permulaan 2005, setelah mereka mengalami kesusahan membuatkan video yang direkam di sebuah pesta makan malam di apartemen Chen di San Francisco. Karim tidak menghadiri pesta itu dan menyangkal hal itu terjadi, namun Chen berkomentar bahwa pemikiran bahwa YouTube didirikan setelah pesta makan malam "mungkin sungguh diperkuat oleh gagasan pemasaran seputar pengerjaan dongeng yang sungguh mudah dicerna". YouTube dimulai selaku startup teknologi yang dibiayai modal ventura, utamanya dari investasi $ 11,5 juta oleh Sequoia Capital dan investasi $ 8 juta dari Artis Capital Management antara November 2005 dan April 2006. Markas awal YouTube terletak di atas restoran pizza dan restoran Jepang di San Mateo, California. Nama domain www.youtube.com diaktifkan pada 14 Februari 2005, dan website dikembangkan selama beberapa bulan selanjutnya. Video YouTube pertama, berjudul Me at the zoo, memberikan pendiri bareng Jawed Karim di Kebun Binatang San Diego. Video itu diunggah pada 23 April 2005, dan masih mampu dilihat di situs. YouTube menawarkan terhadap publik pengujian beta situs pada Mei 2005. Video pertama yang mencapai satu juta performa ialah iklan Nike yang memperlihatkan Ronaldinho pada November 2005. Menyusul investasi $ 3,5 juta dari Sequoia Capital pada bulan November, situs ini diluncurkan secara resmi pada 15 Desember 2005, saat itu situs tersebut mendapatkan 8 juta performa sehari. Pada ketika peluncuran resmi, YouTube tidak mempunyai banyak legalisasi pasar. Minggu peluncuran YouTube, Saturday Night Live NBC-Universal menjalankan sandiwara "Lazy Sunday" oleh The Lonely Island. Selain menolong mengembangkan peringkat dan pemirsa jangka panjang untuk Saturday Night Live, "Lazy Sunday" mengakibatkan YouTube selaku situs web penting selaku salah satu video booming pertama. Upload sandiwara tidak resmi ke YouTube menawan lebih dari lima juta performa kolektif pada Februari 2006 sebelum dihapus atas seruan NBC-Universal sekitar dua bulan kemudian, mengakibatkan pertanyaan ihwal hak cipta terkait dengan konten booming . Bahkan kehadiran singkat mereka di situs tersebut tidak cuma membantu mengembangkan nama YouTube, namun memungkinkan pengguna untuk melihatnya bukan cuma untuk para pecinta video dan orang-orang yang menciptakan konten video mereka sendiri, tetapi juga fasilitas untuk berbagi jenis video lainnya, mirip klip televisi dan video musik. Situs ini berkembang pesat dan, pada Juli 2006, perusahaan memberitahukan bahwa lebih dari 65.000 video gres diunggah setiap hari, dan bahwa situs tersebut menerima 100 juta tayangan video per hari. Menurut data yang diterbitkan oleh perusahaan riset pasar comScore, YouTube ialah penyedia dominan video online di Amerika Serikat, dengan pangsa pasar sekitar 43% dan lebih dari 14 miliar penampilan video pada Mei 2010. Pada Mei 2011, 48 jam video baru diunggah ke situs setiap menit, yang meningkat menjadi 60 jam setiap menit pada Januari 2012, 100 jam setiap menit pada Mei 2013, 300 jam setiap menit pada November 2014, dan 400 jam setiap menit pada Februari 2017. Pada Januari 2012, situs ini memiliki 800 juta pengguna unik per bulan. Telah diklaim, oleh The Daily Telegraph pada 2008, bahwa pada 2007, YouTube mengonsumsi bandwidth sebanyak seluruh Internet pada 2000. Menurut pemasokanalisis web pihak ketiga, Alexa dan SimilarWeb, YouTube adalah situs web yang paling banyak dikunjungi kedua di dunia, pada Desember 2016; SimilarWeb juga mencantumkan YouTube sebagai website TV dan video teratas secara global, mempesona lebih dari 15 miliar pengunjung per bulan. Pada Oktober 2006, YouTube pindah ke kantor baru di San Bruno, California. Akuisisi oleh Google (2006-2013) Pada tanggal 9 Oktober 2006, Google Inc. menginformasikan bahwa mereka sudah mengakuisisi YouTube untuk $ 1,65 miliar dalam stok Google, dan komitmen itu diatasi pada 13 November 2006. Pada bulan Maret 2010, YouTube mulai streaming gratis konten tertentu, termasuk 60 pertarungan kriket dari Liga Premier India. Menurut YouTube, ini yakni siaran online gratis pertama di seluruh dunia dari program olahraga utama. Pada 31 Maret 2010, situs web YouTube meluncurkan desain baru, dengan tujuan menyederhanakan antarmuka dan memperbesar waktu yang dihabiskan pengguna di situs. Manajer produk Google Shiva Rajaraman berkomentar: "Kami sungguh-sungguh merasa kami harus mundur dan menghapus kesemrawutan." Pada Mei 2010, video YouTube ditonton lebih dari dua miliar kali per hari. Jumlahnya meningkat menjadi tiga miliar pada Mei 2011, dan empat miliar pada Januari 2012. Pada Februari 2017, satu miliar jam YouTube ditonton setiap hari. Pada Oktober 2010, Hurley mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri sebagai chief executive officer di YouTube untuk mengambil peran sebagai penasihat, dan bahwa Salar Kamangar akan mengambil alih sebagai kepala perusahaan. Pada bulan April 2011, James Zern, seorang insinyur perangkat lunak YouTube, mengungkapkan bahwa 30% dari video menyumbang 99% dari penayangan di situs. Pada November 2011, situs jejaring sosial Google+ terintegrasi eksklusif dengan YouTube dan browser web Chrome, memungkinkan video YouTube untuk dilihat dari dalam antarmuka Google+. Pada bulan Desember 2011, YouTube meluncurkan model gres dari antarmuka situs, dengan saluran video ditampilkan di kolom tengah di beranda, seperti dengan umpan berita dari situs jejaring sosial. Pada dikala yang serupa, model baru dari logo YouTube diperkenalkan dengan warna merah yang lebih gelap, pergantian pertama dalam rancangan semenjak Oktober 2006. Pada permulaan Maret 2013, YouTube menuntaskan transisi untuk semua terusan ke opsional "kapan?" Tata Letak Satu Saluran, "yang menghapus banyak pilihan adaptasi dan gambar latar belakang khusus untuk konsistensi, dan membagi info saluran ke aneka macam tab (Beranda / Feed, Video Playlist, Diskusi, Tentang) bukannya satu halaman yang disatukan. Sumber Pendapatan Baru (2013 – Berkelanjutan) Pada Mei 2013, YouTube meluncurkan program uji coba untuk penyuplaikonten untuk menawarkan susukan berbasis langganan premium dalam platform. Pada Februari 2014, Susan Wojcicki diangkat sebagai CEO YouTube. Pada bulan November 2014, YouTube memberitahukan layanan berlangganan yang diketahui sebagai "Music Key," yang memadukan streaming konten musik bebas iklan di YouTube dengan layanan Google Play Music yang ada. Pada Februari 2015, YouTube merilis aplikasi seluler sekunder yang diketahui sebagai YouTube Kids. Aplikasi ini dirancang untuk memperlihatkan pengalaman yang dioptimalkan untuk bawah umur. Ini fitur antarmuka pengguna yang disederhanakan, opsi terusan dikuratori yang menampilkan konten yang tepat usia, dan fitur kontrol orang renta. Kemudian pada tanggal 26 Agustus 2015, YouTube meluncurkan YouTube Gaming, berupa vertikal yang berorientasi pada video game dan aplikasi untuk video dan live streaming, yang dimaksudkan untuk bersaing dengan Twitch milik Amazon.com. Pada Oktober 2015, YouTube memberitahukan YouTube Red (kini YouTube Premium), layanan premium gres yang mau menunjukkan akses bebas iklan ke semua konten di platform (mengambil alih layanan Music Key yang dirilis tahun sebelumnya), seri dan film asli yang diproduksi oleh Kepribadian YouTube, serta pemutaran latar belakang konten pada perangkat seluler. YouTube juga merilis YouTube Music, aplikasi ketiga yang berorientasi pada streaming dan menemukan konten musik yang dihosting di platform YouTube. Pada Januari 2016, YouTube memperluas kantor pusatnya di San Bruno dengan berbelanja taman kantor seharga $ 215 juta. Kompleks ini mempunyai ruang seluas 554.000 kaki persegi dan dapat memuat sampai 2.800 karyawan. Pada tanggal 29 Agustus 2017, YouTube secara resmi meluncurkan desain ulang "polimer" dari antarmuka penggunanya menurut bahasa Desain Material selaku standarnya, serta logo yang dirancang ulang yang dibangun di sekeliling lambang tombol putar layanan. Pada 3 April 2018, terjadi penembakan di kantor pusat YouTube di San Bruno, California. Pada 17 Mei 2018, YouTube memberitahukan penamaan ulang YouTube Red menjadi YouTube Premium (dibarengi dengan ekspansi besar layanan ke Kanada dan 13 pasar Eropa), serta peluncuran berlangganan Musik YouTube yang mau tiba. Pada bulan September 2018, YouTube mulai meniadakan website dan aplikasi YouTube Gaming yang terpisah, dan memperkenalkan portal Gaming baru dalam layanan utama. Staf YouTube berpendapat bahwa platform terpisah itu menimbulkan kebingungan dan bahwa integrasi akan memungkinkan fitur yang dikembangkan untuk layanan (termasuk portal berbasis game dan peningkatan penemuan video terkait game dan streaming eksklusif) untuk menjangkau audiens yang lebih luas lewat website YouTube utama . Pada Juli 2019, Diumumkan bahwa YouTube akan menghentikan sumbangan untuk tata cara Nintendo 3DS pada 3 September 2019. Namun, pemilik Nintendo 3DS Baru, atau Nintendo 3DS XL Baru, masih mampu mengakses YouTube di browser Internet. Fitur Teknologi video YouTube terutama memakai format video AVC VP9 dan H.264 / MPEG-4, dan Dynamic Adaptive Streaming melalui protokol HTTP. YouTube telah mulai meluncurkan video dalam format AV1. Pemutaran Sebelumnya, menonton video YouTube di komputer eksklusif membutuhkan plug-in Adobe Flash Player untuk diinstal di browser. Pada Januari 2010, YouTube meluncurkan model eksperimental dari situs yang menggunakan kesanggupan multimedia bawaan browser web yang mendukung patokan HTML5. Ini memungkinkan video untuk dilihat tanpa memerlukan Adobe Flash Player atau plug-in lainnya untuk diinstal. Situs YouTube memiliki halaman yang memungkinkan browser yang disokong untuk ikut serta dalam uji coba HTML5. Hanya browser yang mendukung Video HTML5 memakai format MP4 (dengan video H.264) atau WebM (dengan video VP8) yang mampu memutar video, dan tidak semua video di situs tersedia. Pada 27 Januari 2015, YouTube mengumumkan bahwa HTML5 akan menjadi sistem pemutaran default di browser yang disokong. YouTube digunakan untuk menggunakan Adobe Dynamic Streaming untuk Flash, tetapi dengan beralih ke video HTML5 sekarang streaming video memakai Dynamic Adaptive Streaming melalui HTTP (MPEG-DASH), solusi streaming berbasis bit-rate adaptif HTTP yang memaksimalkan bitrate dan kualitas untuk jaringan yang tersedia. Unggahan Semua pengguna YouTube dapat mengunggah video berdurasi masing-masing hingga 15 menit. Pengguna yang mempunyai rekam jejak yang baik dalam mematuhi Pedoman Komunitas situs dapat disediakan kemampuan untuk mengunggah video sampai 12 jam, serta streaming pribadi, yang memerlukan verifikasi akun, biasanya melalui ponsel. Ketika YouTube diluncurkan pada tahun 2005, dimungkinkan untuk mengunggah video yang lebih lama, namun batas sepuluh menit diperkenalkan pada Maret 2006 setelah YouTube mendapatkan bahwa sebagian besar video yang melampaui panjang ini yaitu unggahan acara dan film televisi yang tidak legal. Batas 10 menit ditingkatkan menjadi 15 menit pada Juli 2010. Di kala lalu, dimungkinkan untuk mengunggah video lebih dari 12 jam. Video berskala maksimal 128 GB. Keterangan video dibuat menggunakan teknologi pengenalan bunyi dikala diunggah. Teks semacam itu lazimnya tidak sepenuhnya akurat, jadi YouTube menawarkan beberapa opsi untuk memasukkan teks secara manual untuk akurasi yang lebih baik. YouTube menerima video yang diunggah dalam sebagian besar format wadah, termasuk AVI, MP4, MPEG-PS, Format File QuickTime dan FLV. Ini mendukung file WebM dan juga 3GP, yang memungkinkan video diunggah dari ponsel. Video dengan pemindaian progresif atau pemindaian sela dapat diunggah, namun untuk kualitas video terbaik, YouTube menyarankan video sela ditangguhkan sebelum diunggah. Semua format video di YouTube memakai pemindaian progresif. Statistik YouTube memberikan bahwa video interlaced masih diunggah ke YouTube, dan tidak ada gejala bahwa itu benar-benar berkurang. YouTube mengaitkan ini dengan mengunggah konten yang dibuat untuk TV. Kualitas dan Format YouTube mulanya menunjukkan video cuma pada satu tingkat mutu, ditampilkan pada resolusi 320 × 240 piksel memakai Sorenson Spark codec (varian H.263), dengan audio MP3 mono. Pada Juni 2007, YouTube menambahkan opsi untuk menonton video dalam format 3GP di ponsel. Pada bulan Maret 2008, mode berkualitas tinggi ditambahkan, yang mengembangkan resolusi menjadi 480 × 360 piksel. Pada Desember 2008, perlindungan HD 720p disertakan. Pada dikala peluncuran 720p, pemutar YouTube diubah dari rasio faktor 4: 3 menjadi layar lebar 16: 9. Dengan fitur gres ini, YouTube memulai peralihan ke H.264 / MPEG-4 AVC sebagai format kompresi video standarnya. Pada November 2009, pemberian HD 1080p ditambahkan. Pada bulan Juli 2010, YouTube menginformasikan bahwa mereka telah meluncurkan banyak sekali video dalam format 4K, yang memungkinkan resolusi sampai 4096 × 3072 piksel. Pada bulan Maret 2015, pemberian untuk resolusi 4K disertakan, dengan video diputar pada 3840 × 2160 piksel. Pada Juni 2015, derma untuk resolusi 8K disertakan, dengan video diputar pada 7680 × 4320 piksel. Pada November 2016, perlindungan untuk video HDR ditambahkan yang dapat dikodekan dengan Hybrid Log-Gamma (HLG) atau Perceptual Quantizer (PQ). Video HDR mampu dikodekan dengan Rec. Ruang warna 2020. Pada Juni 2014, YouTube mulai mengerahkan perlindungan untuk video dengan frame rate tinggi hingga 60 frame per detik (berlainan dengan 30 sebelumnya), menjadi tersedia untuk unggahan pengguna pada bulan Oktober. YouTube menyatakan bahwa ini akan mengembangkan video "gerak-intensif", mirip rekaman video game. Video YouTube tersedia dalam berbagai tingkat mutu. Nama usang kualitas persyaratan (SQ), mutu tinggi (HQ), dan definisi tinggi (HD) sudah digantikan oleh nilai numerik yang mewakili resolusi vertikal video. Aliran video default dikodekan dalam format VP9 dengan audio Opus stereo; jikalau VP9 / WebM tidak disokong di browser / perangkat atau distributor pengguna browser melaporkan Windows XP, maka video AVC H.264 / MPEG-4 dengan audio AAC stereo dipakai selaku gantinya. Anotasi Dari 2008 sampai 2017, pengguna dapat menambahkan "anotasi" ke video mereka, mirip pesan teks sembulan dan hyperlink. Fungsi-fungsi ini terutama dipakai selaku dasar untuk video interaktif, yang memakai hyperlink ke video lain untuk mencapai bagian percabangan. Pada bulan Maret 2017, diumumkan bahwa editor anotasi telah dilarang dan fitur akan menjadi matahari terbenam, karena penggunaannya sudah menurun dengan cepat, pengguna merasa mereka jengkel, dan sebab mereka tidak kompatibel dengan model layanan seluler. Anotasi dihapus seluruhnya dari semua video pada 15 Januari 2019. YouTube sudah memperkenalkan widget terstandarisasi yang dimaksudkan untuk mengambil alih anotasi secara lintas platform, termasuk "layar akhir" (array layar yang mampu diadaptasi untuk video tertentu yang ditampilkan di akrab selesai video) ) dan "kartu", tetapi fitur tersebut tidak kompatibel dengan anotasi yang ada, sementara abolisi anotasi juga akan menghancurkan semua pengalaman interaktif yang bergantung padanya. Streaming Siaran Langsung YouTube melaksanakan eksperimen permulaan dengan streaming eksklusif, tergolong konser oleh U2 pada 2009, dan sesi tanya jawab dengan Presiden AS Barack Obama pada Februari 2010. Pengujian ini mengandalkan teknologi dari mitra pihak ke-3, namun pada September 2010, YouTube mulai menguji infrastruktur streaming langsungnya sendiri. Pada bulan April 2011, YouTube mengumumkan peluncuran YouTube Live, dengan halaman portal di URL "www.youtube.com/live". Penciptaan streaming eksklusif pada awalnya terbatas pada mitra terpilih. Itu digunakan untuk penyiaran acara real-time seperti Olimpiade 2012 di London. Pada Oktober 2012, lebih dari 8 juta orang menyaksikan lompatan Felix Baumgartner dari tepi ruang angkasa selaku siaran pribadi di YouTube. Pada Mei 2013, pengerjaan streaming eksklusif dibuka untuk pengguna terverifikasi dengan setidaknya 1.000 konsumen; pada bulan Agustus tahun itu jumlahnya dikurangi menjadi 100 konsumen, dan pada bulan Desember batas tersebut dihapus. Pada bulan Februari 2017, streaming langsung diperkenalkan ke aplikasi seluler YouTube resmi. Streaming eksklusif lewat seluler pada mulanya dibatasi untuk pengguna dengan setidaknya 10.000 konsumen, namun pada pertengahan 2017 sudah dikurangi menjadi 100 konsumen. Streaming pribadi mampu mencapai resolusi 4K pada 60 fps, dan juga mendukung video 360 °. Pada Februari 2017, fitur streaming eksklusif yang disebut Super Chat diperkenalkan, yang memungkinkan pemirsa untuk menyumbang antara $ 1 dan $ 500 untuk komentar mereka disorot. Video 3D Dalam suatu video yang diposting pada 21 Juli 2009, insinyur perangkat lunak YouTube Peter Bradshaw mengumumkan bahwa pengguna YouTube sekarang mampu mengunggah video 3D. Video dapat dilihat dalam beberapa cara berlainan, termasuk metode anaglyph biasa (lensa sian / merah) yang memakai kacamata yang dikenakan oleh pemirsa untuk meraih efek 3D. YouTube Flash player mampu memperlihatkan konten stereoskopis yang disisipkan dalam baris, kolom atau acuan kotak-kotak, berdampingan atau anaglyph menggunakan kombinasi merah / cyan, hijau / magenta atau biru / kuning. Pada Mei 2011, versi HTML5 dari pemutar YouTube mulai mendukung rekaman 3D berdampingan yang kompatibel dengan Nvidia 3D Vision. Set fitur telah dikurangi, dan fitur 3D ketika ini hanya mendukung anaglyph merah / cyan tanpa pemberian segi-demi-sisi. Video 360 Derajat Pada Januari 2015, Google mengumumkan bahwa video 360 derajat akan didukung secara asli di YouTube. Pada 13 Maret 2015, YouTube mengaktifkan video 360 ° yang dapat dilihat dari Google Cardboard, metode realitas virtual. YouTube 360 juga dapat dilihat dari semua headset realitas virtual lainnya. Streaming langsung dari video 360 ° hingga resolusi 4K juga disokong. Pada tahun 2017, YouTube mulai mempromosikan format video stereoscopic alternatif yang diketahui sebagai VR180, yang terbatas pada bidang pandang 180 derajat namun dipromosikan selaku lebih mudah untuk diproduksi ketimbang video 360 derajat dan memungkinkan kedalaman yang lebih dalam dipertahankan dengan tidak tunduk video untuk proyeksi berupa persegi panjang. Reels Pada simpulan November 2018, YouTube menginformasikan bahwa mereka akan memperkenalkan fitur "Story", mirip dengan yang dipakai oleh Snapchat dan Instagram, yang hendak memungkinkan pembuat kontennya untuk melibatkan penggemar tanpa memposting video lengkap. Cerita-kisah, yang disebut "Reels," akan memiliki durasi hingga 30 detik dan akan memungkinkan pengguna untuk menyertakan "filter, musik, teks dan banyak lagi, tergolong stiker" YouTube-y "baru." Berbeda dengan platform lain, kisah YouTube dapat dibuat berulang kali dan tidak akan bau. Alih-alih diposisikan di bab atas antarmuka pengguna mirip yang umum dijalankan, pilihan "Reels" akan ditampilkan sebagai tab terpisah pada terusan pembuat. Pada pengumumannya, cuma pembuat konten tertentu yang mempunyai jalan masuk ke opsi "Reels", yang hendak digunakan sebagai versi beta untuk umpan balik dan pengujian lebih lanjut. Jika pengguna lebih terlibat dengan pilihan "Reels", ini mungkin rampung selaku fitur yang lebih permanen dan "memicu tampilan mereka di beranda YouTube pemirsa selaku anjuran ." Pada 28 November 2018, YouTube tidak memilih kapan "Reels" akan datang dalam Beta atau kapan akan dirilis secara publik. Fitur Pengguna Masyarakat Pada 13 September 2016, YouTube meluncurkan beta publik Komunitas, fitur berbasis media sosial yang memungkinkan pengguna memposting teks, gambar (termasuk GIF), video eksklusif, dan yang lain di tab "Komunitas" terpisah di susukan mereka. Sebelum rilis, beberapa pngembang sudah dikonsultasikan untuk menyarankan alat yang dapat dimasukkan Komunitas yang mereka anggap memiliki kegunaan; YouTuber ini diantaranya Vlogbrothers, AsapScience, Lilly Singh, The Game Theorists, Karmin, The Key of Awesome, The Kloons, Peter Hollens, Rosianna Halse Rojas, Sam Tsui, Threadbanger and Vsauce3. Setelah fitur tersebut dirilis secara resmi, fitur postingan komunitas akan diaktifkan secara otomatis untuk setiap susukan yang melewati ambang tertentu jumlah pelanggan atau telah memiliki lebih banyak pelanggan. Ambang ini diturunkan dari waktu ke waktu, Dari 10.000 pelanggan menjadi 1500 konsumen, menjadi 1.000 pelanggan, yang ialah ambang ketika ini pada September 2019. Saluran yang memungkinkan tab komunitas diaktifkan, peroleh diskusi saluran mereka (nama sebelum Maret 2013 finalisasi desain ulang "Satu akses": "komentar saluran") dihapus secara permanen, alih-alih ada bersama atau bermigrasi. Aksesibilitas Konten YouTube menunjukkan pengguna kemampuan untuk melihat videonya di halaman web di luar website mereka. Setiap video YouTube diikuti dengan sepotong HTML yang dapat dipakai untuk menyematkannya di halaman mana pun di Web. Fungsi ini sering digunakan untuk menyematkan video YouTube di halaman jejaring sosial dan blog. Pengguna yang ingin memposting video berdiskusi, terinspirasi oleh atau terkait dengan video pengguna lain dapat membuat "respons video". Pada 27 Agustus 2013, YouTube memberitahukan bahwa beliau akan menghapus tanggapan video sebab fitur yang kurang digunakan. Menanamkan, memberi peringkat, mengomentari, dan memposting jawaban mampu dinonaktifkan oleh pemilik video. YouTube umumnya tidak memperlihatkan tautan unduhan untuk videonya, dan bermaksud untuk dilihat melalui antarmuka situs webnya. Sejumlah kecil video, mampu diunduh selaku file MP4. Banyak website pihak ketiga, aplikasi dan plug-in browser memungkinkan pengguna untuk mengunduh video YouTube. Pada Februari 2009, YouTube memberitahukan layanan pengujian, memungkinkan beberapa kawan memperlihatkan unduhan video secara gratis atau dengan biaya yang dibayarkan lewat Google Checkout. Pada Juni 2012, Google mengantarsurat gencatan dan penghentian yang mengancam tindakan hukum terhadap beberapa website yang menawarkan unduhan online dan konversi video YouTube. Sebagai jawaban, Zamzar meniadakan kesanggupan untuk mengunduh video YouTube dari situsnya. Pengguna mempunyai hak cipta atas karya mereka sendiri di bawah Lisensi YouTube Standar default, namun mempunyai pilihan untuk memperlihatkan hak penggunaan tertentu di bawah lisensi hak cipta publik apa pun yang mereka pilih. Sejak Juli 2012, telah dimungkinkan untuk menentukan lisensi pengaitan Creative Commons selaku persyaratan, memungkinkan pengguna lain untuk memakai kembali dan mencampur bahan. Platform Sebagian besar ponsel pandai modern bisa mengakses video YouTube, baik di dalam aplikasi atau lewat situs web yang dioptimalkan. YouTube Mobile diluncurkan pada Juni 2007, memakai streaming RTSP untuk video tersebut. Tidak semua video YouTube tersedia di versi seluler situs ini. Sejak Juni 2007, video YouTube sudah tersedia untuk ditonton di aneka macam produk Apple. Hal ini membutuhkan konten YouTube untuk ditranskodekan ke dalam tolok ukur video opsi Apple, H.264, suatu proses yang mengkonsumsi waktu beberapa bulan. Video YouTube dapat dilihat di perangkat termasuk Apple TV, iPod Touch dan iPhone. Pada Juli 2010, versi mobile situs diluncurkan kembali berdasarkan HTML5, menyingkir dari kebutuhan untuk memakai Adobe Flash Player dan dioptimalkan untuk digunakan dengan kontrol layar sentuh. Versi seluler juga tersedia selaku aplikasi untuk platform Android. Pada bulan September 2012, YouTube meluncurkan aplikasi pertama untuk iPhone, mengikuti keputusan untuk merilis YouTube selaku salah satu aplikasi yang dimuat sebelumnya di metode operasi iPhone 5 dan iOS 6. Menurut GlobalWebIndex, YouTube digunakan oleh 35% pengguna ponsel berakal antara April dan Juni 2013, menjadikannya aplikasi yang paling kerap dipakai ketiga di dunia. Pembaruan layanan TiVo pada Juli 2008 memungkinkan metode untuk mencari dan memutar video YouTube. Pada Januari 2009, YouTube meluncurkan "YouTube untuk TV", model situs web yang dirancang untuk set-top box dan perangkat media berbasis TV lainnya dengan browser web, yang pada awalnya memungkinkan videonya dapat dilihat di PlayStation 3 dan konsol video game Wii. Pada Juni 2009, YouTube XL diperkenalkan, yang mempunyai antarmuka sederhana yang dirancang untuk ditonton di layar televisi patokan. YouTube juga tersedia selaku aplikasi di Xbox Live. Pada 15 November 2012, Google meluncurkan aplikasi resmi untuk Wii, memungkinkan pengguna untuk menonton video YouTube dari susukan Wii. Sebuah aplikasi tersedia untuk Wii U dan Nintendo 3DS, tetapi dihentikan pada Agustus 2019. Video juga mampu dilihat di Wii U Internet Browser menggunakan HTML5. Google menciptakan YouTube tersedia di pemutar Roku pada 17 Desember 2013, dan, pada Oktober 2014, Sony PlayStation 4. Pada November 2018, YouTube diluncurkan selaku aplikasi yang mampu diunduh untuk Nintendo Switch. Lokalisasi Pada 19 Juni 2007, CEO Google Eric Schmidt melakukan perjalanan ke Paris untuk meluncurkan metode pelokalan baru. Antarmuka situs web ini tersedia dengan versi setempat di 102 negara, satu kawasan (Hong Kong) dan versi dunia. Negara dengan Pelokalan YouTube Antarmuka YouTube menyarankan versi setempat mana yang harus diseleksi berdasarkan alamat IP pengguna. Dalam beberapa kasus, pesan "Video ini tidak tersedia di negara Anda" mampu muncul karena batasan hak cipta atau konten yang tidak layak. Antarmuka situs web YouTube tersedia dalam 76 versi bahasa, tergolong Amharik, Albania, Armenia, Bengali, Burma, Khmer, Kyrgyzstan, Laos, Mongolia, Persia, dan Uzbekistan, yang tidak mempunyai model terusan setempat. Akses ke YouTube diblokir di Turki antara 2008 dan 2010, setelah kontroversi mengenai pemasangan video yang dianggap mencemooh Mustafa Kemal Atatürk dan beberapa materi yang menyinggung umat Islam. Pada Oktober 2012, versi setempat YouTube diluncurkan di Turki, dengan domain youtube.com.tr. Versi setempat tunduk pada peraturan konten yang didapatkan dalam aturan Turki. Pada bulan Maret 2009, perselisihan antara YouTube dan agensi pengumpulan royalti Inggris PRS for Music menimbulkan video musik premium diblokir untuk pengguna YouTube di Inggris. Penghapusan video yang diposting oleh perusahaan rekaman besar terjadi setelah kegagalan mencapai komitmen tentang perjanjian lisensi. Perselisihan dituntaskan pada September 2009. Pada April 2009, pertikaian serupa menjadikan peniadaan video musik premium untuk pengguna di Jerman. YouTube Premium YouTube Premium (sebelumnya YouTube Red) yaitu layanan berlangganan premium YouTube. Ia menunjukkan streaming bebas iklan, terusan ke konten eksklusif, pemutaran video latar belakang dan offline di perangkat seluler, dan kanal ke layanan Google Play Music "All Access". YouTube Premium mulanya diumumkan pada 12 November 2014, sebagai "Music Key", layanan streaming musik berlangganan, dan dimaksudkan untuk berintegrasi dengan dan mengganti layanan Google Play Music "All Access" yang ada. Pada 28 Oktober 2015, layanan ini diluncurkan kembali selaku YouTube Red, memberikan streaming bebas iklan dari semua video, serta terusan ke konten asli yang pribadi. Pada November 2016, layanan ini mempunyai 1,5 juta pelanggan, dengan satu juta lebih lanjut berdasarkan percobaan gratis. Pada Juni 2017, demam isu pertama YouTube Originals sudah mendapatkan total 250 juta penayangan. Pada Mei 2014, sebelum layanan Music Key diluncurkan, organisasi perdagangan musik independen Worldwide Independent Network menuduh bahwa YouTube memakai perjanjian yang tidak dapat dinegosiasikan dengan label independen yang "undervalued" ketimbang layanan streaming lainnya, dan bahwa YouTube akan memblokir semua musik konten dari label yang tidak meraih akad untuk disertakan pada layanan berbayar. Dalam suatu pernyataan kepada Financial Times pada Juni 2014, Robert Kyncl mengkonfirmasi bahwa YouTube akan memblokir konten label yang tidak menegosiasikan akad untuk dimasukkan dalam layanan berbayar "untuk memutuskan bahwa semua konten pada platform dikelola oleh ketentuan kesepakatan gres. " Menyatakan bahwa 90% label sudah mencapai kesepakatan, beliau melanjutkan dengan menyampaikan bahwa "meskipun kami berharap bahwa kami memiliki tingkat keberhasilan 100%, kami mengerti bahwa kemungkinan besar bukan tujuan yang dapat diraih dan oleh alasannya adalah itu ialah tanggung jawab kami kepada pengguna dan industri untuk meluncurkan pengalaman musik yang disempurnakan. "Financial Times lalu melaporkan bahwa YouTube telah mencapai komitmen agregat dengan Merlin Network, kalangan jualan yang mewakili lebih dari 20.000 label independen, untuk dimasukkan ke dalamnya dalam layanan. Namun, YouTube sendiri belum mengonfirmasi kesepakatan itu. YouTube TV Pada 28 Februari 2017, dalam pengumuman pers yang diadakan di YouTube Space Los Angeles, YouTube mengumumkan peluncuran YouTube TV, layanan berlangganan gaya MVPD yang hendak tersedia untuk konsumen Amerika Serikat dengan harga US $ 35 per bulan. Awalnya diluncurkan di lima pasar utama (New York City, Los Angeles, Chicago, Philadelphia dan San Francisco) pada 5 April 2017, layanan ini menunjukkan anutan pemrograman langsung dari lima jaringan siaran utama (ABC, CBS , The CW, Fox dan NBC), serta sekitar 40 saluran kabel yang dimiliki oleh orang bau tanah perusahaan dari jaringan tersebut. Diantaranya The Walt Disney Company, CBS Corporation, Fox Abad 21, NBCUniversal dan Turner Broadcasting System (termasuk antara lain Bravo, USA Network , Syfy, Disney Channel, CNN, Cartoon Network, E !, Fox Sports 1, Freeform, FX dan ESPN). Pelanggan juga mampu mendapatkan Showtime dan Fox Soccer Plus selaku perhiasan opsional dengan biaya pemanis, dan dapat mengakses konten asli YouTube Premium (YouTube TV tidak tergolong langganan YouTube Red). Selama Seri Dunia 2017 (di mana beliau menjadi sponsor utama), iklan TV YouTube ditempatkan di belakang home plate. Logo tombol putar merah merek jualan timbul di bab tengah layar, meniru antarmuka YouTube. YouTube Go YouTube Go ialah aplikasi Android yang bermaksud menciptakan YouTube lebih gampang diakses di perangkat seluler di pasar negara berkembang. Aplikasi ini berbeda dari aplikasi Android utama perusahaan dan memungkinkan video untuk diunduh dan dibagikan dengan pengguna lain. Aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk melihat pratinjau video, membagikan video yang diunduh lewat Bluetooth, dan memberikan lebih banyak opsi untuk kendali data seluler dan resolusi video. YouTube memberitahukan proyek tersebut pada September 2016 di suatu acara di India. Diluncurkan di India pada Februari 2017, dan diperluas pada November 2017 ke 14 negara lain, termasuk Nigeria, Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, Kenya, dan Afrika Selatan. Itu diluncurkan di 130 negara di seluruh dunia, tergolong Brasil, Meksiko, Turki, dan Irak pada 1 Februari 2018. Aplikasi ini tersedia untuk sekitar 60% dari populasi dunia. Youtube Music Pada permulaan 2018, Cohen mulai mengisyaratkan kemungkinan peluncuran layanan streaming musik berlangganan YouTube, sebuah platform yang hendak berkompetisi dengan layanan lain mirip Spotify dan Apple Music. Pada 22 Mei 2018, platform streaming musik berjulukan "YouTube Music" diluncurkan. ISNI Pada tahun 2018, YouTube menjadi registri ISNI, dan memberitahukan niatnya untuk mulai membuat pengidentifikasi ISNI untuk secara unik mengidentifikasi musisi yang video-videonya ditampilkan. ISNI mengantisipasi jumlah ID ISNI "meningkat sekitar 3-5 juta selama bertahun-tahun mendatang" selaku akibatnya. April Mop YouTube menampilkan lawakan April Mop di situs itu pada 1 April setiap tahun dari 2008 sampai 2016. Pada 2008, semua tautan ke video di halaman utama dialihkan ke video musik Rick Astley "Never Gonna Give You Up", sebuah banyolan yang dikenal sebagai "rickrolling". Tahun selanjutnya, saat mengklik video di halaman utama, seluruh halaman terbalik, yang diklaim YouTube sebagai "tata letak baru". Pada 2010, YouTube merilis mode "TEXTp" untuk sementara yang mengakibatkan gambaran video menjadi aksara seni ASCII "untuk mengurangi biaya bandwidth sebesar $ 1 per detik." Tahun selanjutnya, situs ini merayakan "ulang tahunnya yang ke-100" dengan serangkaian film bergaya sepia-toned yang diam-diam, permulaan tahun 1900-an, tergolong parodi Keyboard Cat. Pada 2012, mengeklik gambar DVD di sebelah logo situs mengarah ke video wacana opsi yang dimaksudkan untuk memesan setiap video YouTube untuk pengantaran rumah di DVD. Pada 2013, YouTube melakukan pekerjaan sama dengan perusahaan surat kabar satir The Onion untuk mengklaim dalam video yang diunggah bahwa situs web mengembangkan video diluncurkan selaku lomba yang balasannya rampung, dan akan ditutup selama sepuluh tahun sebelum diluncurkan kembali pada 2023 , hanya memperlihatkan video pemenang. Video ini dibintangi beberapa selebriti YouTube, termasuk Antoine Dodson. Video dua presenter yang memberitahukan video yang dinominasikan disiarkan pribadi selama 12 jam. Pada tahun 2014, YouTube mengumumkan bahwa dia bertanggung jawab atas pembuatan semua tren video trend, dan mengungkapkan preview tren yang akan datang, seperti "Clocking", "Kissing Dad", dan "Glub Glub Water Dance". Tahun selanjutnya, YouTube menambahkan tombol musik ke bilah video yang memutar sampel dari "Sandstrom" oleh Darude. Pada tahun 2016, YouTube memperkenalkan opsi untuk menonton setiap video di platform dalam mode 360 derajat dengan Snoop Dogg. Kemitraan Konten Pada 2016, YouTube memperkenalkan program global untuk membuatkan pembuat konten yang videonya menghasilkan efek sosial yang faktual. Google mendedikasikan $ 1 juta untuk program Creator for Change ini. Tiga video pertama dari acara ini ditayangkan perdana di Tribeca TV Festival 2017. YouTube memperluas acara ini pada tahun 2018. YouTube juga meluncurkan YouTube Space pada 2012, dan ketika ini telah berkembang ke 10 lokasi global. Space memberikan lokasi fisik terhadap pembuat konten untuk berguru memproduksi konten serta menyediakan mereka dengan fasilitas untuk menciptakan konten untuk terusan YouTube mereka. Dampak Sosial Baik individu langsung dan perusahaan bikinan besar telah menggunakan YouTube untuk menumbuhkan audiensi. Pembuat konten independen telah membuat jumlah akar rumput yang diikuti ribuan orang dengan biaya atau usaha yang sangat sedikit, sementara ritel massal dan promosi radio terbukti bermasalah. Bersamaan dengan itu, selebritas media usang pindah ke situs web atas seruan administrasi YouTube yang menyaksikan pembuat konten awal menemukan pengikut yang substansial, dan ukuran audiens yang dinikmati berpotensi lebih besar ketimbang yang mampu dicapai oleh televisi. Sementara itu "Program Mitra" bagi-hasil YouTube memungkinkan untuk memperoleh penghasilan besar sebagai produser video, lima ratus mitra teratasnya masing-masing menciptakan lebih dari $ 100.000 per tahun dan sepuluh saluran berpenghasilan tertinggi meraup dari $ 2,5 juta sampai $ 12 juta, di editor bisnis CMU 2012 menandai YouTube sebagai "platform penawaran khusus gratis untuk dipakai untuk label musik." Pada 2013 Forbes 'Katheryn Thayer memastikan bahwa karya seniman abad digital dilarang cuma berkualitas tinggi, namun mesti menerima reaksi di platform YouTube dan media umum. Video dari 2,5% artis yang dikategorikan sebagai "mega", "mainstream" dan "menengah" menerima 90,3% dari pandangan yang relevan di YouTube dan Vevo pada tahun itu. Pada awal 2013, Billboard menginformasikan bahwa mereka memfaktorkan data streaming YouTube ke dalam perkiraan Billboard Hot 100 dan grafik bergenre terkait. Mengamati bahwa komunikasi tatap tampang dari jenis yang disampaikan video online sudah "disesuaikan dengan jutaan tahun evolusi," kurator TED Chris Anderson merujuk ke beberapa kontributor YouTube dan menyatakan bahwa "apa yang Gutenberg lakukan untuk menulis, video online kini mampu dikerjakan untuk komunikasi tatap wajah. "Anderson memastikan bahwa tidak berlebihan untuk menyampaikan bahwa video online akan secara dramatis mempercepat kemajuan ilmiah, dan bahwa kontributor video mungkin akan diluncurkan" siklus pembelajaran terbesar di sejarah manusia. " Dalam pendidikan, contohnya, Akademi Khan berkembang dari sesi les video YouTube untuk sepupu pendiri Salman Khan menjadi apa yang disebut Michael Noer dari Forbes" sekolah paling besar di dunia, "dengan teknologi yang siap untuk mengganggu cara orang belajar. YouTube dianugerahi Penghargaan George Foster Peabody 2008, situs web yang digambarkan selaku Pojok Pembicara yang "merealisasikan dan mempromosikan demokrasi." berbeda dengan televisi arus utama di mana bintang-bintangnya sebagian besar berwarna putih. Sebuah studi Pew Research Center melaporkan pertumbuhan "jurnalisme visual," di mana warga negara menyaksikan dan membentuk organisasi info menyebarkan dalam pengerjaan konten. Studi ini juga menyimpulkan bahwa YouTube menjadi platform penting daerah orang memperoleh informasi. YouTube telah memungkinkan orang untuk lebih terlibat pribadi dengan pemerintah, seperti dalam debat kepresidenan CNN / YouTube (2007) di mana orang biasa bertanya kepada kandidat presiden AS lewat video YouTube, dengan salah satu pendiri techPresident mengatakan bahwa video Internet mengganti lanskap politik. Menggambarkan Musim Semi Arab (2010-2012), sosiolog Philip N. Howard mengutip deskripsi singkat seorang penggerak yang mengontrol kerusuhan politik yang melibatkan penggunaan "Facebook untuk menjadwalkan protes, Twitter untuk berkoordinasi, dan YouTube untuk menginformasikan dunia." Dalam 2012, lebih dari sepertiga dari Senat AS memperkenalkan resolusi yang mengutuk Joseph Kony 16 hari sehabis video "Kony 2012" diposting ke YouTube, dengan co-sponsor resolusi Senator Lindsey Graham mengatakan bahwa video "akan berbuat lebih banyak untuk mengarah pada ( Kematian Kony) ketimbang semua agresi lainnya digabungkan." Sebaliknya, YouTube juga memungkinkan pemerintah untuk lebih mudah terlibat dengan warga, jalan masuk resmi YouTube Gedung Putih menjadi produsen organisasi informasi ketujuh teratas di YouTube pada 2012 dan pada 2013 pertukaran layanan kesehatan menugaskan peniru video musik YouTube, peniru Obama, peniru video musik YouTube Iman Crosson, untuk mendorong orang muda Amerika untuk mendaftar dalam asuransi kesehatan yang memenuhi syarat Undang-Undang Perawatan Terjangkau (Obamacare). Pada bulan Februari 2014, Presiden AS Obama mengadakan konferensi di Gedung Putih dengan pembuat konten YouTube terkemuka untuk tidak hanya mengiklankan kesadaran Obamacare tetapi lebih lazim untuk mengembangkan cara-cara bagi pemerintah untuk lebih terhubung dengan "Generasi YouTube". Sementara kemampuan inheren YouTube untuk memungkinkan presiden terhubung secara pribadi dengan warga rata-rata dicatat, kecakapan media gres pembuat konten YouTube dianggap perlu untuk lebih baik menangani konten yang mengganggu website dan pemirsa yang berubah-ubah. Beberapa video YouTube memiliki efek eksklusif pada kejadian dunia, mirip Innocence of Muslims (2012) yang menyebabkan protes dan kekerasan anti-Amerika terkait secara internasional. Kurator TED, Chris Anderson, menggambarkan sebuah fenomena di mana individu-individu yang tersebar secara geografis di bidang tertentu membagikan keahlian mereka yang dikembangkan secara independen dalam video YouTube. Sehingga menantang orang lain untuk meningkatkan keahlian mereka sendiri, dan memacu inovasi dan evolusi di bidang itu. Jurnalis Virginia Heffernan menyatakan dalam The New York Times bahwa video tersebut mempunyai "implikasi mengejutkan" untuk penyebaran budaya dan bahkan kurun depan musik klasik. Legion of Extraordinary Dancers dan YouTube Symphony Orchestra memilih keanggotaan mereka berdasarkan pentasvideo individu. Lebih lanjut, video amal cybercollaboration "We Are the World 25 for Haiti (edisi YouTube)" dibentuk dengan memadukan performa 57 penyanyi yang didistribusikan secara global ke dalam satu karya musik, dengan The Tokyo Times mencatat "We Pray for You" Video kerja sama cyber YouTube selaku teladan tren penggunaan crowdsourcing untuk tujuan amal. Proyek anti-intimidasi, It Gets Better meningkat dari satu video YouTube yang diarahkan ke cukup umur LGBT yang frustasi atau bunuh diri, yang dalam dua bulan menawan balasan video dari ratusan termasuk Presiden AS Barack Obama, Wakil Presiden Biden, staf Gedung Putih, dan beberapa sekretaris kabinet. Demikian pula, sebagai jawaban kepada video Amanda Todd yang berusia lima belas tahun "Kisah aku: Berjuang, intimidasi, bunuh diri," langkah-langkah legislatif dikerjakan segera sesudah bunuh diri untuk mempelajari prevalensi intimidasi dan membentuk anti-intimidasi nasional. seni manajemen. Pada Mei 2018, London Metropolitan Police mengklaim bahwa video latihan yang berbicara perihal kekerasan menimbulkan kekerasan yang terkait dengan geng. YouTube meniadakan 30 video musik sesudah komplain. Pendapatan Sebelum tahun 2020, Google tidak menunjukkan angka terperinci untuk ongkos operasional YouTube, dan pemasukan YouTube pada 2007 dicatat sebagai "tidak material" dalam pengajuan peraturan. Pada Juni 2008, sebuah artikel majalah Forbes memproyeksikan pemasukan 2008 sebesar $ 200 juta, mencatat perkembangan dalam pemasaran iklan. Pada Januari 2012, diperkirakan bahwa hadirin YouTube menghabiskan rata-rata 15 menit sehari di situs, berlainan dengan empat atau lima jam sehari yang dihabiskan oleh warga negara AS yang menonton televisi. Pada 2012, pendapatan YouTube dari acara iklannya diperkirakan meraih $ 3,7 miliar. Pada 2013 nyaris dua kali lipat dan diperkirakan mencapai $ 5,6 miliar berdasarkan eMarketer, sementara lainnya diperkirakan $ 4,7 miliar. Sebagian besar video di YouTube bebas untuk ditonton dan disokong oleh iklan. Pada Mei 2013, YouTube memperkenalkan skema uji coba 53 susukan berlangganan dengan harga mulai dari $ 0,99 hingga $ 6,99 per bulan. Langkah itu dilihat selaku upaya untuk berkompetisi dengan pemasoklayanan berlangganan online lainnya seperti Netflix dan Hulu. Pada 2017, rata-rata pemirsa menonton YouTube di perangkat seluler selama lebih dari satu jam setiap hari. Google pertama kali mempublikasikan angka pemasukan pasti untuk YouTube pada Februari 2020 sebagai bagian dari pembukuan keuangan Alphabet 2019. Menurut Google, YouTube sudah menciptakan pemasukan iklan US $ 15,1 miliar pada tahun 2019, berbeda dengan US $ 8,1 miliar pada tahun 2017 dan US $ 11,1 miliar pada tahun 2018. Pendapatan YouTube mencapai nyaris 10% dari total pendapatan Alfabet pada tahun 2019. Penghasilan ini menyumbang sekitar 20 juta pelanggan yang dikombinasikan antara YouTube Premium dan berlangganan YouTube Music, dan 2 juta konsumen ke YouTube TV. Kemitraan Iklan YouTube menandatangani kemitraan penjualan dan periklanan dengan NBC pada Juni 2006. Pada Maret 2007, Youtube meraih janji dengan BBC untuk tiga susukan dengan konten BBC, satu untuk gosip dan dua untuk hiburan. Pada bulan November 2008, YouTube mencapai persetujuandengan MGM, Lions Gate Entertainment, dan CBS, yang memungkinkan perusahaan untuk mengirim film dan episode televisi sarat di situs, disertai dengan iklan di bagian untuk pemirsa AS yang disebut "Shows". Langkah ini dimaksudkan untuk membuat persaingan dengan situs web mirip Hulu, yang menampilkan materi dari NBC, Fox, dan Disney. Pada November 2009, YouTube meluncurkan versi "Shows" yang tersedia untuk pemirsa di Inggris, memperlihatkan sekitar 4.000 pentaspenuh dari lebih dari 60 kawan. Pada Januari 2010, YouTube memperkenalkan layanan penyewaan film online, yang hanya tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris pada 2010. Layanan ini memberikan lebih dari 6.000 film. Kemitraan dengan Pembuat Video Pada Mei 2007, YouTube meluncurkan Program Mitranya (YPP), suatu sistem berbasis AdSense yang memungkinkan pengunggah video membagikan pendapatan yang dihasilkan oleh iklan di situs tersebut. YouTube lazimnya mengambil 45 persen dari pendapatan iklan dari video dalam Program Mitra, dengan 55 persen masuk ke pengunggah. Ada lebih dari satu juta anggota Program Mitra YouTube. Menurut TubeMogul, pada 2013 iklan pra-putar di YouTube (yang ditampilkan sebelum video dimulai) dikenakan biaya bagi pengiklan rata-rata $ 7,60 per 1000 tampilan. Biasanya tidak lebih dari setengah dari video yang menyanggupi syarat mempunyai iklan pra-putar, sebab kurangnya pengiklan yang kepincut. Kebijakan YouTube membatasi bentuk konten tertentu supaya tidak dimasukkan dalam video yang dimonetisasi dengan iklan, termasuk video yang mengandung kekerasan, bahasa, konten seksual, "subjek dan peristiwa yang kontroversial atau sensitif, tergolong subjek yang terkait dengan perang, pertentangan politik, musibah, dan peristiwa, bahkan jika gambar grafis tidak ditampilkan "(kecuali kontennya" umumnya bernilai isu atau komedi dan maksud pembuatnya ialah untuk memberi tahu atau menghibur "), dan video yang komentar penggunanya berisi konten" tidak layak ". Pada 2013, YouTube memperkenalkan opsi untuk kanal dengan setidaknya seribu pelanggan untuk meminta langganan berbayar agar pemirsa menonton video. Pada April 2017, YouTube memutuskan kriteria kelayakan 10.000 penampilan seumur hidup untuk langganan berbayar. Pada 16 Januari 2018, kriteria kelayakan untuk monetisasi diubah menjadi 4.000 jam waktu menonton dalam 12 bulan terakhir dan 1.000 pelanggan. Langkah ini dilihat sebagai upaya untuk memutuskan bahwa video yang dimonetisasi tidak menjadikan kontroversi, namun dikritik sebab menghukum kanal YouTube yang lebih kecil. YouTube Play Buttons, bagian dari Imbalan YouTube Creator, yakni pengukuhan dari YouTube atas salurannya yang paling terkenal. Piala-piala yang terbuat dari paduan nikel-tembaga berlapis nikel, kuningan berlapis emas, logam berlapis perak, dan ruby diberikan masing-masing terhadap jalan masuk dengan setidaknya seratus ribu, satu juta, sepuluh juta, dan lima puluh juta pelanggan. Penghasilan Kepada Pemegang Hak Cipta Sebagian besar pendapatan YouTube diberikan kepada pemegang hak cipta dari video tersebut. Pada tahun 2010, dilaporkan bahwa hampir sepertiga dari video dengan iklan diunggah tanpa izin dari pemegang hak cipta. YouTube menawarkan pilihan bagi pemegang hak cipta untuk mencari dan menghapus video mereka atau membuatnya terus berlangsung untuk mendapatkan penghasilan. Pada Mei 2013, Nintendo mulai menegakkan kepemilikan hak ciptanya dan mengklaim pendapatan iklan dari pembuat video yang memasang tangkapan layar gim-gimnya. Pada bulan Februari 2015, Nintendo baiklah untuk membuatkan pendapatan dengan pembuat video. Kebijakan Komunitas YouTube mempunyai seperangkat pedoman komunitas yang bermaksud untuk menghemat penyalahgunaan fitur situs. Materi yang lazimnya tidak boleh tergolong konten yang eksplisit secara seksual, video pelecehan kepada hewan, video kejutan, konten yang diunggah tanpa persetujuan pemegang hak cipta, ucapan benci, spam, dan sikap predator. Terlepas dari aliran tersebut, YouTube telah menghadapi kritik dari sumber-sumber isu untuk konten yang melanggar aliran ini. Materi yang Dilindungi Hak Cipta Pada saat mengunggah video, pengguna YouTube ditunjukkan pesan yang meminta mereka untuk tidak melanggar undang-undang hak cipta. Terlepas dari rekomendasi ini, masih ada banyak klip bahan yang dilindungi hak cipta di YouTube. YouTube tidak menyaksikan video sebelum diposting secara online, dan pemegang hak cipta mesti mengeluarkan pemberitahuan abolisi DMCA sesuai dengan ketentuan Undang-undang Batasan Pelanggaran Kewajiban Pelanggaran Hak Cipta Online. Setiap keluhan yang berhasil wacana pelanggaran hak cipta menghasilkan pemogokan hak cipta YouTube. Tiga ganjalan yang berhasil alasannya pelanggaran hak cipta terhadap akun pengguna akan menjadikan akun dan semua video yang diunggahnya dihapus. Organisasi-organisasi mirip Viacom, Mediaset, dan Liga Primer Inggris telah mengajukan tuntutan hukum kepada YouTube, mengklaim bahwa tindakannya terlalu sedikit untuk mencegah pengunggahan materi yang dilindungi hak cipta. Viacom, menuntut ganti rugi $ 1 miliar, menyampaikan bahwa mereka telah memperoleh lebih dari 150.000 klip materi yang tidak sah di YouTube yang sudah dilihat "sangat mengagetkan 1,5 miliar kali". YouTube merespons dengan menyatakan bahwa ia "jauh melampaui keharusan hukumnya dalam membantu pemilik konten untuk melindungi karya mereka". Selama pertempuran pengadilan yang sama, Viacom mengungguli putusan pengadilan yang mengharuskan YouTube untuk menyerahkan 12 terabyte data yang merinci kebiasaan menonton setiap pengguna yang telah menonton video di situs. Keputusan itu dikritik oleh Electronic Frontier Foundation, yang menyebut putusan pengadilan "kemunduran terhadap hak privasi". Pada Juni 2010, gugatan Viacom kepada Google ditolak dalam putusan singkat, dengan Hakim federal A.L. Louis L. Stanton menyatakan bahwa Google dilindungi oleh ketentuan Digital Millennium Copyright Act. Viacom memberitahukan niatnya untuk mengajukan banding atas putusan tersebut. Pada tanggal 5 April 2012, Pengadilan Banding Amerika Serikat untuk Sirkuit Kedua mengembalikan masalah ini, memungkinkan gugatan Viacom kepada Google untuk didengar di pengadilan lagi. Pada tanggal 18 Maret 2014, somasi diatasi sehabis tujuh tahun dengan kontrakyang tidak diungkapkan. Pada Agustus 2008, pengadilan AS menetapkan di Lenz v. Universal Music Corp bahwa pemegang hak cipta tidak dapat menyuruh peniadaan file online tanpa apalagi dulu memilih apakah posting tersebut merefleksikan penggunaan materi secara adil. Kasus tersebut melibatkan Stephanie Lenz dari Gallitzin, Pennsylvania, yang menciptakan video rumahan perihal putranya yang berusia 13 bulan menari di lagu Prince "Let's Go Crazy", dan memposting video berdurasi 29 detik di YouTube. Dalam kasus Smith v. Summit Entertainment LLC, penyanyi profesional Matt Smith menggugat Summit Entertainment atas kesalahan penggunaan pemberitahuan pembatalan hak cipta di YouTube. Dia menyatakan tujuh sebab tindakan, dan empat diperintah demi kepentingan Smith. Pada April 2012, pengadilan di Hamburg menetapkan bahwa YouTube dapat dianggap bertanggung jawab atas materi berhak cipta yang diposting oleh penggunanya. Organisasi hak kinerja GEMA beropini bahwa YouTube tidak melakukan cukup banyak untuk mencegah pengunggahan musik yang dilindungi hak cipta Jerman. YouTube merespons dengan menyatakan: Kami tetap berkomitmen untuk menemukan penyelesaian untuk duduk perkara lisensi musik di Jerman yang mau menguntungkan artis, komposer, penulis, penerbit, dan label rekaman, serta komunitas YouTube yang lebih luas. Pada 1 November 2016, pertikaian dengan GEMA diselesaikan, dengan ID konten Google digunakan untuk memungkinkan iklan ditambahkan ke video dengan konten yang dilindungi oleh GEMA. Pada April 2013, dilaporkan bahwa Universal Music Group dan YouTube mempunyai kontrakkontraktual yang mencegah konten yang diblokir di YouTube dengan undangan dari UMG semoga tidak dipulihkan, bahkan jikalau pengunggah file video pemberitahuan balasan DMCA. Ketika terjadi pertikaian, pengunggah video mesti menghubungi UMG. Pemilik YouTube Google memberitahukan pada November 2015 bahwa mereka akan menolong menutupi ongkos hukum dalam masalah tertentu di mana mereka percaya pertahanan penggunaan yang adil berlaku. ID Konten Pada Juni 2007, YouTube memulai uji coba tata cara untuk deteksi otomatis video yang diunggah yang melanggar hak cipta. CEO Google Eric Schmidt menilai metode ini penting untuk menyelesaikan permintaan hukum seperti yang dari Viacom, yang menuduh bahwa YouTube mendapat untung dari konten yang tidak berhak didistribusikan. Sistem, yang mulanya disebut "Video Identification" dan lalu diketahui sebagai Content ID, menciptakan File ID untuk materi audio dan video yang dilindungi hak cipta, dan menyimpannya dalam database. Ketika suatu video diunggah, itu diperiksa kepada database, dan menandai video tersebut sebagai pelanggaran hak cipta kalau kecocokan didapatkan. Ketika ini terjadi, pemilik konten memiliki pilihan untuk memblokir video untuk membuatnya tidak dapat dilihat, melacak statistik menonton video, atau menambahkan iklan ke video. Pada 2010, YouTube sudah "menginvestasikan puluhan juta dolar dalam teknologi ini". Pada 2011, YouTube menggambarkan Content ID dengan "sungguh akurat dalam menemukan unggahan yang terlihat seperti dengan file rujukan yang cukup panjang dan berkualitas untuk menghasilkan File ID yang efektif". Pada 2012, Content ID menyumbang lebih dari sepertiga dari penghasilan performa video di YouTube. Sebuah pengujian independen pada 2009 mengunggah beberapa model lagu yang serupa ke YouTube, dan menyimpulkan bahwa walaupun tata cara itu "sangat tangguh" dalam mendapatkan pelanggaran hak cipta di trek audio video, itu tidak tepat. Penggunaan ID Konten untuk meniadakan materi secara otomatis sudah menjadikan kontroversi dalam beberapa kasus, sebab video belum diperiksa oleh manusia untuk penggunaan yang adil. Jika pengguna YouTube tidak setuju dengan keputusan oleh Content ID, dimungkinkan untuk mengisi formulir yang membantah keputusan tersebut. Sebelum 2016, video tidak dimonetisasi sampai pertengkaran teratasi. Sejak April 2016, video terus dimonetisasi dikala pertengkaran sedang berjalan, dan uang mengalir ke siapa saja yang memenangkan perselisihan tersebut. Jika pengunggah ingin memonetisasi video lagi, mereka mampu menghapus audio yang disengketakan di "Pengelola Video". YouTube mengutip efektivitas ID Konten selaku salah satu alasan mengapa hukum situs diubah pada Desember 2010 untuk memungkinkan beberapa pengguna mengunggah video dengan panjang tak terbatas. Video Kontroversial YouTube juga menghadapi kritik atas penanganan konten yang menyinggung di beberapa videonya. Mengunggah video yang mengandung fitnah, pornografi, dan materi yang mendorong tindakan melawan hukum dihentikan oleh "Pedoman Komunitas" YouTube. YouTube mengandalkan penggunanya untuk menandai konten video selaku tidak pantas, dan karyawan YouTube akan melihat video yang ditandai untuk menentukan apakah itu melanggar ajaran situs. Dalam upaya untuk membatasi penyebaran info yang salah dan isu palsu lewat YouTube, ia sudah mengeluarkan kebijakan komprehensif tentang bagaimana merencanakan menangani video yang dimanipulasi secara teknis. Bencana Publik Konten kontroversial telah mencakup materi yang berhubungan dengan penolakan Holocaust dan bencana Hillsborough, di mana 96 penggemar sepak bola dari Liverpool dihancurkan hingga mati pada tahun 1989. Pada bulan Juli 2008, Komite Budaya dan Media House of Commons of United Kingdom menyatakan bahwa beliau "tidak terkesan" dengan tata cara YouTube untuk mengendalikan video-videonya, dan beropini bahwa "peninjauan konten yang proaktif mesti menjadi praktik tolok ukur untuk situs yang menampung pengguna - konten yang dihasilkan ". YouTube merespons dengan menyatakan: Kami mempunyai aturan ketat perihal apa yang diizinkan, dan sistem yang memungkinkan siapa pun yang menyaksikan konten yang tidak layak untuk melaporkannya ke tim peninjau 24/7 kami dan segera dikerjakan. Kami mendidik komunitas kami perihal aturan dan menyertakan tautan pribadi dari setiap halaman YouTube untuk menciptakan proses ini semudah mungkin bagi pengguna kami. Mengingat volume konten yang diunggah di situs kami, kami pikir ini adalah cara yang paling efektif untuk menentukan bahwa sebagian kecil video yang melanggar aturan turun dengan cepat. (Juli 2008) Imam Anwar al-Awlaki Pada Oktober 2010, anggota Kongres AS Anthony Weiner mendesak YouTube untuk menghapus dari video situs webnya imam Anwar al-Awlaki. YouTube menarik beberapa video pada November 2010, yang menyatakan mereka melanggar pemikiran situs. Pada Desember 2010, YouTube menyertakan kesanggupan untuk menandai video karena mengandung konten terorisme. PRISMA Mengikuti laporan media wacana PRISM, program pengawasan elektronik besar-besaran NSA, pada Juni 2013, beberapa perusahaan teknologi diidentifikasi sebagai peserta, tergolong YouTube. Menurut kebocoran dari program tersebut, YouTube bergabung dengan program PRISM pada 2010. Kebijakan Monetisasi Terbatas Kebijakan YouTube tentang "konten yang ramah pengiklan" membatasi apa yang mampu dimasukkan ke dalam video yang dimonetisasi; ini tergolong kekerasan yang berpengaruh, bahasa, konten seksual, dan "subyek dan peristiwa kontroversial atau sensitif, termasuk subyek yang terkait dengan perang, pertentangan politik, bencana alam dan bencana, bahkan kalau gambar grafis tidak ditampilkan". Kecuali kontennya yakni " umumnya bernilai isu atau komedi dan maksud pencipta yaitu untuk memberi tahu atau menghibur ". Pada bulan September 2016, sehabis memperkenalkan sistem notifikasi yang disempurnakan untuk memberitahukan kepada pengguna wacana pelanggaran ini, kebijakan YouTube dikritik oleh pengguna terkemuka, termasuk Phillip DeFranco dan Vlogbrothers. DeFranco beropini bahwa tidak mampu memperoleh pemasukan iklan di video semacam itu adalah "penyensoran dengan nama yang berlainan". Seorang juru bicara YouTube menyatakan bahwa meskipun kebijakan itu sendiri bukan hal baru, layanan tersebut sudah "mengembangkan proses keterangandan banding untuk menentukan komunikasi yang lebih baik dengan pembuat konten kami". Boing Boing melaporkan pada 2019 bahwa kata kunci LGBT menyebabkan demonetisasi. Boikot Massal Pengiklan Pada bulan Maret 2017, pemerintah Inggris menarik kampanye iklannya dari YouTube, sehabis melaporkan bahwa iklannya sudah muncul di video yang berisi konten ekstremis. Pemerintah menuntut jaminan bahwa iklannya akan "diantarkan dengan cara yang kondusif dan tepat". Surat kabar Guardian, serta merek-merek besar Inggris dan AS lainnya, juga menangguhkan iklan mereka di YouTube sebagai jawaban atas iklan mereka yang timbul di dekat konten yang menyinggung. Google menyatakan bahwa mereka telah "mengawali peninjauan luas kepada kebijakan periklanan kami dan sudah membuat komitmen publik untuk melakukan perubahan yang memberi merek kendali lebih besar atas di mana iklan mereka timbul". Pada awal April 2017, akses YouTube h3h3Productions menghidangkan bukti yang mengklaim bahwa postingan Wall Street Journal sudah meniru tangkapan layar yang memperlihatkan iklan merek besar pada video ofensif yang berisi musik Johnny Rebel yang ditindih pada video musik Chief Keef, dengan alasan bahwa video itu sendiri tidak mendapatkan apa pun. pemasukan iklan untuk pengunggah. Video ditarik kembali setelah didapatkan bahwa iklan tersebut bergotong-royong dipicu oleh penggunaan konten berhak cipta dalam video. Pada 6 April 2017, YouTube memberitahukan bahwa untuk "memutuskan pemasukan hanya mengalir ke pembuat yang bermain sesuai aturan", itu akan mengubah praktiknya untuk mewajibkan susukan menjalani tinjauan kepatuhan kebijakan, dan memiliki setidaknya 10.000 penayangan seumur hidup , sebelum mereka dapat bergabung dengan Program Mitra. Skandal Mayat Logan Paul Pada Januari 2018, YouTube kreator Logan Paul menghadapi kritik untuk video yang diunggahnya dari perjalanan ke Jepang, di mana ia memperoleh mayit yang mati bunuh diri di hutan Aokigahara. Mayat itu terlihat dalam video, walaupun parasnya disensor. Video ini terbukti kontroversial alasannya adalah isinya, dengan penanganan materi yang dianggap tidak sensitif oleh para kritikus. Pada 10 Januari, sebelas hari sehabis video dipublikasikan, YouTube menginformasikan bahwa beliau akan memangkas Paul dari program periklanan Google Preferred. Enam hari kemudian, YouTube mengumumkan ambang batas yang lebih ketat untuk acara kawan untuk "secara signifikan memajukan kemampuan kami untuk mengidentifikasi pembuat yang berkontribusi nyata kepada komunitas", di mana kanal mesti memiliki setidaknya 4.000 jam waktu menonton dalam 12 bulan terakhir dan setidaknya 1.000 konsumen. YouTube juga menginformasikan bahwa video yang disetujui untuk acara Google Preferred akan menjadi subjek tinjauan manual, dan bahwa video akan dinilai berdasarkan kesesuaian (dengan pengiklan diizinkan untuk menentukan). Perubahan ini menimbulkan kritik lebih lanjut terhadap YouTube dari terusan independen, yang menuduh bahwa layanan tersebut telah mengganti algoritmanya untuk menawarkan kelebihan yang lebih tinggi pada konten yang diproduksi secara profesional (seperti selebritas, video musik, dan klip dari acara bincang malam), yang menarik perhatian luas pemirsa dan memiliki risiko lebih rendah untuk mengasingkan pengiklan utama, dengan mengorbankan pencipta yang sudah mendukung popularitas layanan. Teori Konspirasi dan Wacana Pinggiran YouTube telah dikritik karena memakai algoritme yang memperlihatkan kelebihan besar pada video yang mempromosikan teori konspirasi, kepalsuan, dan ihwal pembibitan pinggiran. Menurut pengusutan oleh The Wall Street Journal, "Rekomendasi YouTube sering mengarahkan pengguna ke susukan yang memperlihatkan teori konspirasi, sudut pandang partisan, dan video yang menyesatkan, bahkan saat pengguna tersebut tidak memberikan minat pada konten semacam itu. Ketika pengguna memperlihatkan bias politik dalam hal apa mereka menentukan untuk menonton, YouTube umumnya menganjurkan video yang menggemakan bias itu, kadang-kadang dengan sudut pandang yang lebih ekstrem. "Ketika pengguna mencari istilah politik atau ilmiah, algoritma penelusuran YouTube seringkali memberi perhatian pada kebohongan dan teori konspirasi. Setelah YouTube mempesona kontroversi karena menunjukkan tagihan tertinggi ke video yang mempromosikan kebohongan dan konspirasi dikala orang-orang menciptakan undangan berita terbaru selama penembakan Las Vegas 2017, YouTube mengganti algoritmenya untuk memberikan kelebihan yang lebih besar pada sumber-sumber media arus utama. Pada tahun 2018, dilaporkan bahwa YouTube sekali lagi mengiklankan konten pinggiran wacana info, memberikan perhatian besar pada video konspirasi ihwal kematian Anthony Bourdain. Pada tahun 2017, terungkap bahwa iklan ditempatkan di video-video ekstremis, termasuk video-video oleh para pembela pelecehan seksual, anti-Semit dan pengkhotbah kebencian yang mendapatkan pembayaran iklan. Setelah perusahaan mulai berhenti beriklan di YouTube setelah pelaporan ini, YouTube meminta maaf dan menyampaikan bahwa hal itu akan memberi perusahaan kendali lebih besar atas tempat iklan diposisikan. Alex Jones, yang diketahui dengan teori konspirasi sayap kanan, telah membangun khalayak luas di YouTube. YouTube menarik kritik pada tahun 2018 dikala meniadakan video dari Media Matters menyusun pernyataan ofensif yang dibuat oleh Jones, menyatakan bahwa itu melanggar kebijakannya perihal "pelecehan dan intimidasi". Namun, pada 6 Agustus 2018, YouTube meniadakan halaman YouTube Alex Jones sesudah pelanggaran konten. Profesor University of North Carolina Zeynep Tufekci menyebut YouTube selaku "The Great Radicalizer", dengan menyampaikan "YouTube mungkin menjadi salah satu instrumen radikalisasi paling besar lengan berkuasa di periode ke-21." Jonathan Albright dari Tow Center for Digital Journalism di Columbia Universitas menggambarkan YouTube selaku "ekosistem konspirasi". Pada Januari 2019, YouTube menyampaikan bahwa mereka sudah memperkenalkan kebijakan baru yang dimulai di Amerika Serikat dimaksudkan untuk berhenti merekomendasikan video yang berisi "konten yang mampu memberi informasi yang salah kepada pengguna dengan cara yang berbahaya." YouTube menunjukkan pola teori bumi datar, obat gila, dan trutherisme 9/11 sebagai pola. Upaya-upaya dalam rekayasa YouTube untuk berhenti mengusulkan video ekstremis garis batas yang tidak meraih kata-kata kebencian terlarang, dan melacak popularitas mereka pada awalnya ditolak alasannya mereka mampu mengusik keterlibatan pemirsa. Pada tamat 2019, situs tersebut mulai menerapkan langkah-langkah yang diarahkan untuk "memajukan konten otoritatif dan menghemat konten batas dan isu yang berbahaya." Sebuah studi bulan Juli 2019 berdasarkan sepuluh pencarian YouTube menggunakan Tor Browser terkait dengan pergeseran iklim dan iklim, sebagian besar video yaitu video yang mengkomunikasikan persepsi yang berlawanan dengan konsensus ilmiah tentang pergantian iklim. Investigasi BBC tahun 2019 atas pencarian YouTube dalam sepuluh bahasa yang berlainan menemukan bahwa algoritma YouTube mempromosikan kesalahan gosip kesehatan, tergolong penyembuhan kanker artifisial. Di Brasil, YouTube sudah dikaitkan dengan mendorong misinformasi ilmiah semu mengenai dilema kesehatan, serta perihal pinggiran kanan-jauh dan teori konspirasi. Perlindungan Anak Menjelang 2017, ada kenaikan yang signifikan dalam jumlah video yang berhubungan dengan bawah umur, ditambah antara popularitas orang renta yang melakukan kegiatan ilegal di keluarga mereka, dan pembuat konten sebelumnya yang menjauh dari konten yang sering dikritik atau di-demonetisasi menjadi bahan yang ramah keluarga. Pada 2017, YouTube melaporkan bahwa waktu menonton vloggers keluarga meningkat sampai 90%. Namun, dengan meningkatnya video yang memperlihatkan bawah umur, situs ini mulai menghadapi beberapa kontroversi terkait dengan keamanan anak. Selama Q2 2017, pemilik susukan terkenal DaddyOFive, yang menampilkan diri mereka bermain "dagelan" pada belum dewasa mereka, dituduh melakukan pelecehan anak. Video mereka hasilnya dihapus, dan dua dari anak-anak mereka dihapus dari tahanan mereka. Kasus serupa terjadi pada 2019 dikala pemilik terusan Fantastic Adventures dituduh menganiaya belum dewasa angkatnya. Video-videonya nanti akan dihapus. Belakangan tahun itu, YouTube mendapat kritik alasannya menunjukkan video yang tidak layak yang ditargetkan untuk belum dewasa dan sering menampilkan aksara populer dalam suasana kekerasan, seksual atau yang mengganggu, banyak di antaranya muncul di YouTube Kids dan menawan jutaan penayangan. Istilah "Elsagate" diciptakan di Internet dan lalu dipakai oleh banyak sekali outlet info untuk merujuk pada kontroversi ini. Pada 11 November 2017, YouTube memberitahukan penguatan keamanan situs untuk melindungi belum dewasa dari konten yang tidak layak. Belakangan bulan itu, perusahaan mulai menghapus secara massal video dan kanal yang mempergunakan huruf ramah keluarga secara tidak patut. Sebagai bagian dari keprihatinan yang lebih luas tentang keamanan anak di YouTube, gelombang penghapusan juga menargetkan kanal yang memberikan belum dewasa mengambil bagian dalam acara yang tidak layak atau berbahaya di bawah panduan orang akil balig cukup akal. Yang paling menonjol, perusahaan meniadakan Toy Freaks, terusan dengan lebih dari 8,5 juta konsumen, yang memperlihatkan seorang ayah dan dua putrinya dalam suasana yang abnormal dan menyedihkan. Menurut seorang ahli analitik, SocialBlade, channel ini menciptakan sampai £ 8,7 juta per tahun sebelum penghapusannya. Bahkan untuk konten yang sepertinya ditujukan untuk bawah umur dan sepertinya cuma berisi konten ramah anak, tata cara YouTube memungkinkan anonimitas siapa yang mengunggah video ini. Pertanyaan-pertanyaan ini telah diajukan di abad lalu, karena YouTube mesti meniadakan terusan dengan konten bawah umur yang, sesudah menjadi populer, lalu tiba-tiba menambahkan konten yang tidak layak yang di-masking selaku konten anak-anak. Contoh saat ini yaitu jalan masuk YouTube "Cocomelon" yang berisi banyak video animasi yang dibuat secara massal yang ditujukan untuk belum dewasa yang menciptakan pendapatan iklan sampai US $ 10 juta per bulan. Saluran ini dilaporkan dimiliki oleh Treasure Studio, namun jurnalis tidak dapat mengkonfirmasi yang terkait dengan studio atau susukan tersebut. "Cocomelon", ChuChu TV, dan terusan-akses lain yang mirip itu menimbulkan kekhawatiran alasannya adalah kurangnya pengetahuan perihal tujuan apa yang mereka coba layani, dan yang membuat susah bagi pembuat konten yang sungguh-sungguh menyebarkan konten terkait belum dewasa untuk berkompetisi dengan mereka. Pada bulan Januari 2019, YouTube secara resmi melarang video yang berisi "tantangan yang mendorong tindakan yang mempunyai risiko yang melekat pada kerusakan fisik yang parah" (mirip, contohnya, Tide Pod Challenge), dan video yang menampilkan banyolan yang "menciptakan para korban yakin bahwa mereka ada di dalamnya." ancaman fisik "atau menjadikan tekanan emosional pada bawah umur. Seksualisasi Anak-Anak Juga pada bulan November 2017, terungkap di media bahwa banyak video yang memperlihatkan bawah umur, sering diunggah oleh anak di anak-anak sendiri, dan memperlihatkan konten yang tidak bersalah seperti anak-anak yang bermain dengan mainan atau melakukan senam. Menarik komentar dari para pedofil dengan predator menemukan video melalui daftar putar YouTube eksklusif atau mengetik keyword tertentu dalam bahasa Rusia. Video berpusat-anak lainnya yang semula diunggah ke YouTube mulai menyebar di web gelap, dan diunggah atau disematkan ke lembaga yang dikenal dipakai oleh para pedofil. Sebagai hasil dari kontroversi tersebut, yang menambah kekhawatiran perihal "Elsagate", beberapa pengiklan besar yang iklannya ditayangkan terhadap video-video semacam itu membekukan pengeluaran di YouTube. Pada bulan Desember 2018, The Times menemukan lebih dari 100 masalah perawatan di mana bawah umur dimanipulasi menjadi perilaku seksual (seperti melepas pakaian, mengadopsi pose seksual dan menjamah anak-anak lain secara tidak pantas) oleh orang asing. Setelah seorang reporter menandai video yang dipermasalahkan, setengah dari mereka sudah dihapus, dan sisanya dihapus setelah The Times menghubungi departemen PR YouTube. Pada bulan Februari 2019, vlogger YouTube Matt Watson mengidentifikasi "lubang cacing" yang akan menjadikan algoritma anjuran YouTube menawan pengguna ke dalam jenis konten video ini, dan menciptakan semua konten yang dianjurkan pengguna cuma memperlihatkan jenis video ini. Sebagian besar video ini mempunyai komentar dari predator seksual yang berkomentar dengan stempel waktu ketika belum dewasa ditampilkan dalam posisi yang membahayakan, atau membuat komentar tidak sepantasnya. Dalam beberapa kasus, pengguna lain telah mengunggah ulang video dalam bentuk tidak terdaftar tetapi dengan tautan masuk dari video lain, dan kemudian memonetisasi video ini, membuatkan jaringan ini. Setelah kontroversi, layanan melaporkan bahwa mereka telah menghapus lebih dari 400 terusan dan puluhan juta komentar, dan melaporkan pengguna yang menyinggung ke penegakan hukum dan Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi. Seorang juru bicara menerangkan bahwa "konten apa pun - tergolong komentar, yang membahayakan anak di bawah umur adalah menjijikkan dan kami mempunyai kebijakan yang terperinci melarang ini di YouTube. Masih banyak yang mesti dikerjakan, dan kami terus melakukan pekerjaan untuk mengembangkan dan menangkap penyalahgunaan lebih singkat." Terlepas dari tindakan ini, AT&T, Disney, Dr. Oetker, Epic Games, dan Nestlé semuanya mempesona iklan mereka dari YouTube. Selanjutnya, YouTube mulai melakukan demonetisasi dan memblokir iklan pada jenis video yang sudah menawan komentar predator ini. Layanan menerangkan bahwa ini yaitu langkah-langkah sementara ketika mereka mencari tata cara lain untuk menghilangkan problem. YouTube juga mulai menandai jalan masuk yang didominasi fitur belum dewasa, dan apalagi dahulu menonaktifkan bagian komentar mereka. "Mitra tepercaya" dapat meminta biar komentar diaktifkan kembali, tetapi susukan lalu akan bertanggung jawab untuk memoderasi komentar. Tindakan ini khususnya menargetkan video balita, namun video anak-anak yang lebih renta dan cukup umur mungkin dilindungi juga bila mengandung tindakan yang mampu ditafsirkan sebagai seksual, seperti senam. YouTube menyatakan mereka juga bekerja pada tata cara yang lebih baik untuk meniadakan komentar di jalan masuk lain yang sesuai dengan gaya pemangsa anak. Upaya terkait untuk secara algoritmik menandai video yang berisi rujukan ke string "CP" (akronim dari pornografi anak) menciptakan sejumlah kesalahan kasatmata yang menonjol yang melibatkan topik yang tidak terkait menggunakan akronim yang sama, termasuk video yang terkait dengan permainan video mobile Pokémon Go (yang memakai "CP" selaku abreviasi dari statistik "Combat Power"), dan Club Penguin. YouTube meminta maaf atas kesalahan tersebut, dan memulihkan video yang terpengaruh. Secara terpisah, troll online telah berupaya menciptakan video ditandai untuk dihapus atau dihapus dengan berkomentar dengan pernyataan yang mirip dengan apa yang dikatakan oleh predator anak; aktivitas ini menjadi masalah selama persaingan PewDiePie vs T-Series pada permulaan 2019. YouTube menyatakan mereka tidak mengambil langkah-langkah pada video apa pun dengan komentar-komentar ini tetapi yang telah mereka panji yang kemungkinan akan menawan aktivitas predator anak. Pada Juni 2019, The New York Times mengutip para peneliti yang memperoleh bahwa pengguna yang menonton video erotis mampu dianjurkan video anak-anak yang sepertinya tidak berbahaya. Akibatnya, Senator Josh Hawley menyatakan planning untuk memperkenalkan undang-undang federal yang hendak melarang YouTube dan situs berbagi video yang lain dari memasukkan video yang sebagian besar menampilkan video di belum dewasa sebagai video "yang direkomendasikan", tidak termasuk yang "dibuat secara profesional", mirip video talenta yang disiarkan televisi memperlihatkan. YouTube telah menyarankan rencana memiliki potensi untuk menghapus semua video yang memperlihatkan bawah umur dari situs YouTube utama dan mentransfernya ke situs YouTube Kids di mana mereka akan memiliki kendali yang lebih berpengaruh atas tata cara rekomendasi, serta pergeseran besar yang lain di situs YouTube utama ke fitur yang dianjurkan dan tata cara putar otomatis. Pelanggaran COPPA Pada bulan April 2018, suatu koalisi dari 23 kalangan (termasuk CCFC, CDD, dan Common Sense Media) mengajukan unek-unek terhadap Komisi Perdagangan Federal, menuduh bahwa YouTube menghimpun informasi dari pengguna di bawah usia 13 tahun tanpa persetujuan orang bau tanah, yang merupakan pelanggaran. Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Anak-anak (COPPA). Pada bulan September 2019, YouTube didenda $ 170 juta oleh FTC karena mengumpulkan informasi langsung dari anak di bawah 13 tahun (khususnya, riwayat menonton) tanpa izin orang renta, untuk memungkinkan operator akses untuk menayangkan iklan bertarget di video mereka. Secara khusus, FTC menetapkan bahwa YouTube sebagian bertanggung jawab di bawah COPPA, alasannya adalah peringkat layanan dan kurasi konten yang sesuai untuk bawah umur merupakan penargetan situs web terhadap belum dewasa. Untuk mematuhi solusi, YouTube ditugaskan untuk "mengembangkan, menerapkan, dan memelihara sistem untuk Pemilik Saluran untuk memilih apakah Konten mereka di Layanan YouTube diarahkan ke Anak-anak." YouTube juga memberitahukan akan menginvestasikan $ 100 juta selama tiga tahun ke depan untuk mendukung penciptaan "konten anak-anak asli yang bijaksana". YouTube mulai menerapkan pendekatan kepatuhannya pada November 2019, sejalan dengan penyelesaiannya dengan FTC. Semua kanal harus menyatakan jika kontennya "dibentuk untuk anak-anak", baik sebagai klaim selimut untuk seluruh akses mereka, atau berdasarkan per-video. Perusahaan menyatakan bahwa video dianggap "dibentuk untuk anak-anak" kalau audiens utamanya adalah anak-anak, atau "diarahkan" kepada anak-anak menurut aneka macam faktor selaku aliran (bahkan jikalau mereka bukan audiens utama), termasuk penggunaan pemain film anak, "abjad, selebritas, atau mainan yang menawan bagi anak-anak", penggambaran "aktivitas yang mempesona bagi belum dewasa, mirip akting-bermain, lagu atau permainan sederhana, atau pendidikan permulaan", dan puisi, lagu, dan kisah yang ditujukan untuk anak-anak, di antaranya lainnya. YouTube akan memakai pembelajaran mesin untuk memperoleh video yang mereka yakini dengan terperinci "dibuat untuk bawah umur" dan secara otomatis menandainya, tetapi tidak akan membantu atau menyarankan pembuat konten untuk video yang masuk dalam klasifikasi tidak jelas, karena ini ialah rekomendasi hukum. Untuk mencegah data dikumpulkan dari anak di bawah umur tanpa persetujuan, video yang ditandai selaku "dibuat untuk belum dewasa" secara otomatis dikurangi fungsinya mulai tanggal 6 Januari 2020. Fitur sosial dan komunitas mirip layar selesai dan widget lainnya, fungsi notifikasi, dan komentar akan dinonaktifkan, dan video cuma mampu dimonetisasi dengan iklan kontekstual menurut metadata video. Selanjutnya, tanggung jawab untuk gagal menandai terusan atau video selaku "dibuat untuk anak-anak" akan jatuh ke pemilik saluran, dengan FTC dapat mengeluarkan denda hingga $ 42.000 per video yang dilanggar, walaupun FTC mengklarifikasi bahwa jumlahnya akan didasarkan pada "a keadaan keuangan perusahaan dan pengaruh hukuman kepada kemampuannya untuk bertahan dalam bisnis ". Kebijakan baru sudah menghadapi kritik, dengan beberapa pemilik jalan masuk menilai YouTube dan pemikiran FTC tidak terperinci dalam kasus tepi tertentu, seperti video game (di mana konten lazimnya diarahkan ke cukup umur dan akil balig cukup akal muda, tetapi mungkin masih mengandung karakter yang menawan kepada bawah umur). Mereka juga mencatat bahwa berdasarkan YouTube, kurangnya iklan yang ditargetkan mampu menghemat pendapatan video, dan kurangnya fitur sosial dapat memengaruhi kemampuan video mereka untuk menerima penawaran khusus. Video yang ditandai "dibentuk untuk anak-anak" juga dikecualikan dari hasil mesin penelusuran Google, yang selanjutnya menurunkan pendapatan untuk pembuat konten. Pembuat konten yang tidak yakin apakah konten mereka "dibuat untuk belum dewasa" beropini bahwa mereka mesti menandai video mereka apalagi dulu atau menciptakan video mereka langsung, atau bila tidak akan berisiko didenda oleh FTC. Bahasa hukum COPPA menunjukkan kesanggupan untuk menandai konten untuk "audiens adonan", yang akan memungkinkan pengumpulan data dari pemirsa begitu pemirsa sudah mengidentifikasi diri mereka 13 tahun atau lebih. Keputusan YouTube untuk tidak memasukkan "audiens campuran" selaku opsi ketiga telah dikritik, alasannya adalah pilihan ini akan meminimalisir kegelisahan pembuat konten. YouTube sudah menyatakan di halaman isu mereka terkait dengan tolok ukur COPPA bahwa "ada beberapa kompleksitas dengan klasifikasi audiens adonan" yang telah mereka kirimkan ke FTC selama kala komentar publik, dan sementara itu "menetapkan untuk merampingkan opsi untuk pembuat dengan menciptakan satu klasifikasi 'Dibuat untuk anak-anak' untuk menghindari kebingungan lebih lanjut dalam ruang yang telah tidak jelas. " Komisioner FTC, Rebecca Kelly Slaughter, mencatat dalam perbedaan pertimbangan bahwa banyak susukan yang ditujukan untuk anak-anak di YouTube dilakukan oleh pemilik di luar AS, yang mungkin berada di luar yurisdiksi COPPA dan "jangkauan simpel" FTC. FTC mengeluarkan posting blog pada 22 November 2019, untuk mengklarifikasi apa yang dianggapnya "dibuat untuk anak-anak". Dan bahwa beberapa faktor akan dipakai untuk membuat penentuan ini, dan bahwa FTC mengakui bahwa beberapa macam konten, seperti pemrograman animasi, mampu menawan untuk segala usia dan tidak akan langsung tunduk pada patokan COPPA. FTC juga mengarahkan pembuat ke unek-unek aslinya kepada YouTube, mengidentifikasi susukan dan konten video yang mereka anggap berada di bawah COPPA yang menjadi dasar perkara mereka. Pada 10 Desember 2019, mengutip kritik tersebut, YouTube mengajukan komentar dengan FTC meminta kejelasan perihal aturannya, mengutip perkara tepi yang disebutkan di atas. YouTube mulai memperlakukan semua video yang ditetapkan selaku "dibentuk untuk bawah umur" sebagai tanggung jawab di bawah COPPA pada 6 Januari 2020. Komentar Pengguna Sebagian besar video memungkinkan pengguna untuk meninggalkan komentar, dan ini telah menarik minatuntuk aspek negatif dari bentuk dan kontennya. Pada tahun 2006, Time memuji Web 2.0 alasannya adalah memungkinkan "komunitas dan kolaborasi pada skala yang belum pernah dilihat sebelumnya", dan menyertakan bahwa YouTube "mempergunakan kebodohan orang banyak serta kebijaksanaannya. Beberapa komentar di YouTube menciptakan Anda menangis untuk era depan kemanusiaan cuma untuk pengejaan saja, apalagi kecabulan dan kebencian telanjang ". The Guardian pada tahun 2009 menggambarkan komentar pengguna di YouTube sebagai: Juvenile, garang, salah eja, seksis, homofobik, berayun dari isi video sampai memberikan uraian tanpa rincian yang dibarengi oleh LOL, komentar YouTube yakni sarang debat kekanak-kanakan dan ketidaktahuan tanpa malu, dengan banyolan sesekali timbul . Pada bulan September 2008, The Daily Telegraph berkomentar bahwa YouTube "terkenal" alasannya "beberapa pertukaran komentar yang paling konfrontatif dan jelek di internet", dan dilaporkan di YouTube Comment Snob, "sebuah perangkat lunak baru yang memblokir bergairah dan buta abjad. posting ". The Huffington Post mencatat pada April 2012 bahwa memperoleh komentar di YouTube yang tampak "ofensif, udik, dan berangasan" bagi "dominan besar" orang itu sulit. Pada tanggal 6 November 2013, Google menerapkan metode komentar yang berorientasi pada Google+ yang mengharuskan semua pengguna YouTube untuk memakai akun Google+ untuk mengomentari video. Motivasi yang dinyatakan untuk pergantian itu memberi pencipta lebih banyak kekuatan untuk memoderasi dan memblokir komentar, sehingga sering menangani kritik kepada kualitas dan nada bicara mereka. Sistem baru mengembalikan kemampuan untuk memasukkan URL dalam komentar, yang sebelumnya sudah dihapus alasannya adalah dilema dengan penyalahgunaan. Sebagai jawaban, salah satu pendiri YouTube Jawed Karim memposting pertanyaan "mengapa aku perlu akun google + untuk mengomentari video?" di kanal YouTube-nya untuk mengekspresikan usulan negatifnya tentang perubahan tersebut. Pengumuman resmi YouTube menerima 20.097 suara "jempol" dan menciptakan lebih dari 32.000 komentar dalam dua hari. Menulis di blog Newsday, Pulau Silikon, Chase Melvin mencatat bahwa "Google+ sama sekali tidak sepopuler jaringan media sosial mirip Facebook, tetapi intinya dipaksa jutaan pengguna YouTube yang tak ingin kehilangan kemampuan mereka untuk berkomentar di video" dan "Forum diskusi di Internet sudah sarat dengan protes kepada metode komentar gres". Dalam artikel yang sama Melvin selanjutnya mengatakan: Mungkin keluhan pengguna dibenarkan, namun ide pembenahan metode lama tidak terlalu jelek. Pikirkan mudslinging kasar, misoginis dan bermuatan rasial yang sudah terjadi selama delapan tahun terakhir di YouTube tanpa moderasi yang mampu dilihat. Bukankah ada upaya untuk mengekang fitnah tak diketahui patut dicoba? Sistem ini jauh dari sempurna, namun Google harus dipuji sebab berusaha mengendorkan beberapa kerusakan yang disebabkan oleh YouTuber yang marah bersembunyi di balik permusuhan dan anonimitas. Pada tanggal 27 Juli 2015, Google menginformasikan dalam suatu posting blog bahwa akan menghapus standar untuk mendaftar ke akun Google+ untuk mengirim komentar ke YouTube. Pada tanggal 3 November 2016, YouTube memberitahukan skema uji coba yang memungkinkan pembuat video untuk menetapkan apakah akan menyetujui, menyembunyikan atau melaporkan komentar yang diposting pada video menurut pada algoritma yang mendeteksi komentar yang memiliki potensi ofensif. Pembuat juga dapat memilih untuk menyimpan atau meniadakan komentar dengan tautan atau tagar untuk memerangi spam. Mereka juga dapat memungkinkan pengguna lain memoderasi komentar mereka. Penghitung Tayangan Pada bulan Desember 2012, dua miliar penampilan telah dihapus dari jumlah penayangan video musik Universal dan Sony di YouTube, mendorong klaim oleh The Daily Dot bahwa persepsi tersebut telah dihapus karena pelanggaran kriteria layanan situs, yang melarang penggunaan proses otomatis untuk mengembang jumlah performa. Ini diperdebatkan oleh Billboard, yang mengatakan bahwa dua miliar performa sudah dipindahkan ke Vevo, alasannya adalah video tidak lagi aktif di YouTube. Pada tanggal 5 Agustus 2015, YouTube menambal perilaku sebelumnya yang terkenal yang menyebabkan jumlah tayangan video membeku di "301" (lalu "301+") hingga jumlah positif diverifikasi untuk menghalangi penipuan jumlah tayangan. Tampilan YouTube dijumlah sekali lagi diperbarui secara real time. Namun, selaku Easter Egg yang monumental, YouTube dengan sengaja membekukan jumlah penayangan yang ditunjukkan secara publik dari satu video menjadi "301 view", yang merupakan Video oleh Numberphile berjudul "Mengapa penayangan YouTube membeku pada 301?" (diterbitkan pada 2012), yang menjelaskan sikap YouTube sebelumnya. Desain Algoritma atau Masalah Implementasi Lainnya Pada tahun 2018, YouTube memperkenalkan metode yang secara otomatis akan menyertakan kotak isu ke video yang diputuskan algoritme-nya mampu menghidangkan teori konspirasi dan isu palsu lainnya, mengisi infobox dengan konten dari Encyclopedia Britannica dan Wikipedia sebagai sarana untuk mengumumkan pengguna untuk menghemat penyebaran informasi yang salah tanpa menghipnotis kebebasan mengatakan. Setelah kebakaran Notre-Dame de Paris pada 15 April 2019, beberapa video yang diunggah pengguna dari api tengara ditandai oleh sistem YouTube secara otomatis dengan postingan Encyclopedia Britannica ihwal teori konspirasi imitasi seputar serangan 11 September. Beberapa pengguna mengeluh kepada YouTube tentang koneksi yang tidak pantas ini. Pejabat YouTube meminta maaf untuk ini, menyatakan bahwa algoritma mereka telah salah mengidentifikasi video api dan menambahkan blok info secara otomatis, dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki hal ini. Lima pembuat konten ternama yang salurannya didasarkan pada materi LGBTQ + mengajukan somasi federal kepada YouTube pada Agustus 2019, menuduh bahwa algoritma YouTube mengalihkan inovasi dari akses mereka, sehingga mempunyai dampak pada pendapatan mereka. Penggugat mengklaim bahwa algoritme tidak mendukung konten dengan kata-kata mirip "lesbian" atau "gay", yang hendak lebih banyak didominasi dalam konten susukan mereka, dan sebab monopolisasi YouTube yang hampir tidak ada dari layanan video online, mereka menyalahgunakan posisi itu. Desain Saluran Addy A-Game dan Street Attraction Pada Oktober 2019, YouTube menonaktifkan dua kanal yang dijalankan oleh "pick-up artist" sehabis pemeriksaan BBC ke industri online. Perusahaan itu menyampaikan: Ditambahkan: "YouTube melarang keras konten seksual, grafik, atau pelecehan yang eksplisit. Tidak ada yang lebih penting daripada melindungi keamanan komunitas kami, dan kami akan terus meninjau dan memperbaiki kebijakan kami di bidang ini." Sensor dan Penyaringan Pada 2018, Cina dan Korea Utara secara permanen memblokir terusan YouTube, sementara Iran memblokir YouTube hanya pada satu penyuplailayanan Internet. YouTube diblokir di Uzbekistan pada Oktober 2018 alasannya argumentasi yang tidak dimengerti. Akses ke Facebook telah diblokir sebulan sebelumnya. Orang-orang di negara ini bergantung pada perangkat lunak jaringan langsung virtual untuk menyingkir dari penyumbatan. Pada 15 Januari, dilaporkan bahwa penyumbatan telah dicabut, namun cuma berjalan selama 6-7 jam. Pemerintah memblokir YouTube sebab berbagai alasan, diantaranya: Membatasi terusan publik dan paparan konten yang mampu memicu kerusuhan sosial atau politik. Mencegah kritik terhadap penguasa (mis. Di Korea Utara), pemerintah (mis. Di Cina) atau tindakannya (mis. Di Maroko), pejabat pemerintah (mis. Di Turki dan Libya), atau agama (mis. Di Pakistan). Pelanggaran hukum nasional, termasuk undang-undang hak cipta dan pinjaman kekayaan intelektual (mis. Di Jerman), pelanggaran ucapan kebencian, budbahasa, atau aturan berbasis sopan santun, mis. di Iran, dan mencegah akses ke video yang dinilai tidak layak untuk kaum muda, yang juga dijalankan oleh YouTube dengan aplikasi YouTube Kids dan dengan "mode terbatas".  Mengurangi gangguan di daerah kerja atau sekolah, mis. di Australia. Mengurangi jumlah bandwidth jaringan yang digunakan.  Di beberapa negara, YouTube sungguh-sungguh diblokir, baik lewat larangan bangun jangka panjang atau untuk kurun waktu yang lebih terbatas mirip selama era kerusuhan, menjelang penyeleksian, atau sebagai jawaban kepada perayaan politik yang mau datang. Di negara lain terusan ke website secara keseluruhan tetap terbuka, tetapi jalan masuk ke video tertentu diblokir. Dalam perkara di mana seluruh situs tidak boleh alasannya satu video tertentu, YouTube akan sering oke untuk menghapus atau menghalangi saluran ke video itu untuk memulihkan layanan. Bisnis, sekolah, lembaga pemerintah, dan lembaga swasta lainnya sering memblokir situs media umum, tergolong YouTube, sebab keterbatasan bandwidth dan kesempatangangguan situs.  Referensi: https://en.wikipedia.org/wiki/YouTube
Sumber https://sarankeuangan.blogspot.com


EmoticonEmoticon