Sinar Mas ( Cina sederhana : simpl 集团 ; Cina tradisional : 金光 集團 ; pinyin : Jīnguāng Jítuán ) yakni salah satu konglomerat paling besar di Indonesia. Dibentuk pada tahun 1938. Perusahaan memiliki banyak anak perusahaan termasuk Asia Pulp & Paper dan produsen minyak sawit PT SMART. Perusahaan juga mengakuisisi Berau Coal Energy dari Asia Resource Minerals PLC , grup pertambangan utama yang diresmikan oleh Nathaniel Philip Rothschild , dalam pengambilalihan yang diprakarsai oleh Fuganto Widjaja. Sinar Mas didirikan oleh taipan Tionghoa Indonesia, Eka Tjipta Widjaja (黄亦聪). Bisnis Sinar Mas beroperasi di banyak sekali sektor mirip pulp & kertas, real estat, jasa keuangan, agribisnis, telekomunikasi, dan pertambangan. Bisnis terdaftar di bursa imbas Indonesia dan Singapura. Baca Juga: Menguak Sejarah Berdirinya Indofood, Perusahaan Mie Instan Terbesar di Indonesia Unit Bisnis PT Innovate Mas Indonesia PT Mora Quatro Multimedia (CEPAT NET, HOMELinks) PT Sinar Mas Komunikasi Teknologi Tbk (Sinar Mas Komunikasi & Teknologi) PT Smartfren Telecom Tbk ( Smartfren ) PT Ahamobi Telecom Tbk (AhaMobi) PT Univenus PT Sinar Dunia Makmur (Sinar Dunia) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk ( Asia Pulp & Paper ) Indah Kiat Pulp & Paper Industries Tbk PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk PT Pindo Deli Pabrik Pulp dan Kertas PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry PT Ekamas Fortuna PT Purinusa Ekapersada Baca Juga: Menguak Sejarah Berdirinya Wings, Perusahaan Penguasa Pasar Barang Konsumsi di Indonesia PT Sinar Mas. Sumber Daya dan Teknologi Tbk PT Sinar Mas Multiartha Tbk (Sinar Mas Multiartha) PT Bank Sinarmas Tbk (Bank Sinarmas) PT Simas Money Changer PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG PT Arthamas Konsulindo PT Sinarartha Konsulindo PT Asuransi Sinar Mas (Asuransi Sinar Mas) PT KB Insurance Indonesia PT Asuransi Summit Otto PT Sinar Mas Multifinance PT AB Sinar Mas Multifinance PT Sinartama Gunita PT Sinarmas Sekuritas PT Sinarmas Aset Management PT Sinarmas Futures PT Komunindo Arga Digital PT Arthamas Informatika PT Arthamas Solusindo PT Sinar Artha Inforindo PT Sinar Artha Solusindo PT Super Wahana Tehno PT Panji Ratu Jakarta PT Wapindo Jasaartha PT Balai Lelang Sinarmas PT Artha Bina Usaha PT Sinar Artha Trading PT Autopro Utama Perkasa Baca Juga: Menguak Sejarah Berdirinya PT. Petra Food, Produsen Coklat Silver Queen Yang Mendunia Tanah Sinar Mas BSD City Taman Tekno BSD Kota Industri Internasional Greenland Kota Industri Internasional Karawang Menara Orchard Damai Indah Golf Le Grandeur Jakarta Le Grandeur Balikpapan Rumah Sakit Eka PT Dian Swastatika Sentosa Tbk PT Golden Energy Mines Tbk (Penambangan Sinar Mas) Yayasan Eka Tjipta Kritik dan Kontroversi Bawaan Pada tahun 2001, Asia Pulp & Paper (APP) , anak perusahaan Sinar Mas, menghentikan obligasi dan dukungan senilai $ 14 miliar dan berhenti membayar utangnya, termasuk pembayaran bunga, yang masih ialah default paling besar bagi penanam modal aneh di Asia. sejarah pasar. Pada 15 Agustus 2018, Koalisi Mafia Hutan, mempublikasikan sebuah laporan yang mengungkapkan bahwa dua penyedia APP di Kalimantan Timur sudah menebangi nyaris 32.000 hektar hutan alam, yang melanggar kesepakatan non-deforestasi APP pada Februari 2013. Sebelum ini, APP dan penyedia kayu pulpnya mempunyai sejarah nyaris 30 tahun deforestasi dan kerusakan terkait di wilayah tersebut. Oleh sebab itu, APP tetap menjadi satu dari tiga perusahaan di dunia yang dipisahkan oleh Dewan Pengelolaan Hutan semenjak Oktober 2007. Pada tanggal 7 September 2018, World Wide Fund for Nature (WWF) secara terbuka merekomendasikan semoga perusahaan dan investor keuangan menuntaskan kekerabatan bisnis mereka dengan APP dan afiliasinya. Pada 2015, Sinar Mas lewat APP Sinar Mas memperkenalkan acara "Desa Makmur Peduli Api" (DMPA) selaku pengembangan dari aneka macam acara pemberdayaan publik yang telah dijalankan sebelumnya. Awalnya, DMPA diinisiasi untuk memitigasi kebakaran dan perambahan hutan dan lahan di sekitar area konsesi perusahaan. Namun dalam perkembangannya, tugas DMPA menjadi lebih holistik dan tidak cuma dimitigasi, tetapi juga mengembangkan kemandirian bagi penduduk desa lewat kehutanan ramah lingkungan dan memberantas sengketa penguasaan lahan di wilayah tersebut. Berau Coal Berau Capital Resources Pte menerbitkan US $ 450 juta senilai 12,5% uang jaminan senior yang dijaminkan, pada tahun 2015. PT Berau Coal Energy juga menerbitkan US $ 500 juta senilai 7,25% duit jaminan senior di tahun 2017. Baik uang kertas 2015 dan 2017 ketika ini dalam kondisi default. Sejak Juli 2015, Berau Group telah menjinjing 4 putaran bagan denah pengaturan / moratorium yang terpisah, dengan istilah-istilah yang sudah digambarkan sebagai “penghinaan yang terus terang” pada saat harga batubara global naik dua kali lipat. Tidak ada sketsa yang berhasil. Masalah Lingkungan Smart Tbk , anak perusahaan penghasil minyak sawit dari Sinarmas Group, telah dituduh oleh Greenpeace mengakibatkan deforestasi hutan hujan Indonesia. Untuk memeriksa tuduhan ini, Smart Tbk sudah menunjuk Control Union Certification dan BSI Group, dibantu oleh dua peneliti dari Institut Pertanian Bogor . Haze di Singapura dan Malaysia Sinar Mas yaitu salah satu dari delapan perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengirimkan kabut asap tingkat berbahaya ke Singapura dan Malaysia. Namun, perusahaan mengatakan kebakaran hutan di dalam area konsesi tidak bermakna bahwa perusahaanlah yang memulai kebakaran. Sinar Mas tidak terlibat dalam deforestasi semenjak 2013 dan memiliki kebijakan nol pembakaran semenjak 1997. Unilever Pada bulan Desember 2009, Unilever menghentikan sementara pembelian minyak kelapa sawit dari Smart Tbk, dengan alasan kekalutan bahwa Smart Tbk tidak memberikan bukti yang cukup bahwa mereka tidak terlibat dalam praktik lingkungan yang tidak dapat diterima. Namun, Unilever bermaksud untuk melanjutkan pembelian Minyak Sawit bila auditor independen, yang dibentuk oleh Sinar Mas dan Unilever, membantah tuduhan perusakan hutan. Nestle Pada bulan Maret 2010, Nestle menghadapi krisis reputasi publik atas pengadaan minyak kelapa sawit dari Sinar Mas yang perkebunannya dilaporkan menjadi penyebab meluasnya hutan hujan dan perusakan habitat orangutan. Untuk menghalangi peristiwa reputasi publik, Nestle dengan cepat pindah untuk menghentikan pengadaan minyak sawitnya dari Sinar Mas. Setelah Sinar Mas menunjuk auditor independen untuk mengusut problem ini, Nestle bergabung dengan komite dan mampu melanjutkan pengadaan minyak kelapa sawit dari Sinar Mas kalau mereka dibebaskan dari tuduhan. Pada bulan Agustus 2010, ketua Nestle Peter Brabeck-Letmathe menyatakan bahwa konsentrasi pada perusahaannya salah arah. "Anda tahu betul bahwa bukan 350.000 ton minyak kelapa sawit Nestle yang menimbulkan deforestasi di Indonesia," katanya, "namun sebuah keputusan politik untuk memakai makanan selaku sumber bahan bakar nabati." Inggris dan Jerman sendiri sudah mengonsumsi 500.000 ton minyak sawit untuk biofuel di antara mereka, katanya. Abengoa Pada bulan Mei 2010, Abengoa Bioenergy meminta penyedia materi bakunya untuk memboikot kelapa sawit dari perusahaan mana pun di kelompok Sinar Mas Indonesia, sampai mampu memberikan bahwa ia sepenuhnya mematuhi kebijakan keberlanjutan lingkungan dan sosial Abengoa. [20] HSBC Pada Mei 2010, fokus kampanye Greenpeace pindah ke HSBC, menyerukan semoga mereka menjual saham mereka di Sinar Mas. HSBC mengakui telah memegang saham di Golden Agri-Resources Ltd, cabang kelapa sawit dari Sinar Mas Group, melalui dana administrasi aset tergolong Dana Perubahan Iklimnya. Meskipun berdasarkan kebijakan budpekerti kehutanan bank, bank tidak akan membiayai perkebunan yang dikonversi dari hutan alam semenjak Juni 2004, hukum itu lalu tidak berlaku untuk dana manajemen asetnya. Pada Juli 2010, HSBC telah menulis terhadap Greenpeace untuk memberi tahu mereka bahwa sahamnya telah terjual. Carrefour Pada Juli 2010, Carrefour telah menurunkan Sinar Mas selaku pemasoknya. "Carrefour berkomitmen untuk pembangunan berkesinambungan dan telah memutuskan untuk menghentikan sumber pasokan APP untuk produk-produk label eksklusif dari pertengahan tahun ini sampai pemberitahuan lebih lanjut." Manajer komunikasi eksternal Carrefour Indonesia Hendri Satrio menyampaikan kepada The Jakarta Post dalam suatu surat. Burger King Pada September 2010, Burger King mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi mendapatkan Minyak Kelapa Sawit dari Sinar Mas. Mereka menerbitkan pernyataan yang mengumumkan: "Setelah menuntaskan peninjauan menyeluruh atas laporan verifikasi independen yang dilakukan oleh Control Union Certification (CUC) dan BSI Group, kami yakin laporan tersebut sudah menyebabkan kegundahan yang valid ihwal beberapa praktik keberlanjutan bikinan minyak sawit Sinar Mas dan dampaknya kepada hutan hujan. Praktik-praktik ini tidak konsisten dengan komitmen tanggung jawab perusahaan kami " Mattel Pada 7 Juni 2011, Greenpeace meluncurkan "Barbie, It's Over", sebuah kampanye global untuk menenteng kesadaran dan mendorong Mattel untuk mengubah produsen pulp dan kertas. Mattel menggunakan kertas yang bersumber dari Asia Pulp & Paper , salah satu anak perusahaan Sinar Mas Group dalam kemasan produknya, terutama dalam kemasan di lini mainan Barbie. Pusat Pameran & Konvensi Bersama dengan Grup Kompas Gramedia , Sinar Mas Land telah membangun ICE di atas 22 hektar lahan di Bumi Serpong Damai , yang ialah sentra konvensi dan ekspo paling besar di Indonesia. ICE, dimulai pada 2012 dan final pada 2016, dilengkapi dengan 10 ruang ekspo, sentra konvensi, dan hotel dengan 300 kamar di lokasi. Pusat ini akan dapat menampung setidaknya 200.000 hadirin sehari dan 10.000 ruang konser. Filantropi Baru-gres ini perusahaan telah menciptakan Yayasan Eka Tjipta, suatu yayasan filantropi yang berfokus pada Pendidikan, Kemiskinan dan Energi Terbarukan. Jaya Suprana dari Museum Rekor Indonesia (MURI) menyerahkan akta terhadap Yayasan Eka Tjipta, sebuah organisasi nirlaba di bawah salah satu konglomerat paling besar di negara itu, Sinar Mas, alasannya menunjukkan “beasiswa paling besar untuk mahasiswa sarjana selama kala tertentu ". Referensi: https://en.wikipedia.org/wiki/Sinar_Mas_Group Sumber https://sarankeuangan.blogspot.com
Rabu, 29 Januari 2020
Menguak Sejarah Sinarmas Produsen Minyak Sawit Paling Besar Di Indonesia
Diterbitkan Januari 29, 2020
Artikel Terkait
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon