Minggu, 05 April 2020

Jalan-Jalan Ke Lembah Harau

Annyeong chingudeul Lembah harau yakni suatu ngarai akrab kota Payakumbuh Sumatera Barat. Tapi sebetulnya lembah harau ini tergolong ke dalam pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Lembah harau di apit dua bukit cadas terjal dengan ketinggian meraih 150 meter berupa batu pasir yang terjal berwarna warni. Bentuk wilyah lembah harau ini berbukit-bukit dan bergelombang. Dari rumah gaeguri sih Cuma sekitaran 15 menit perjalan pakai motor, deket banget kan? namun percayalah waktu gaeguri tiba ke lembah harau itu, udah kayak turis yang pertama kali menginjakkan kaki disini alasannya adalah gaeguri Cuma beberapa kali doang dateng ke tempat ini. Seumur hidup gaeguri palingan Cuma 3 kali deh. Waktu dateng ke lembah harau yang terakhir kali itu sekitaran bulan Desember 2017 kemudian, ada banyak hal yang berubah disini, jadi semakin anggun aja. Banyak spot-spot foto yang instagramable banget. Sebelum memasuki tempat wisata, kita udah disuguhin sama panorama alam yang cantiik banget, kesegaran, kedamaian dan keindahan yang memukau. Kita bakalan nemuin tebing terjal yang rapi, hamparan sawah yang hijau kalo timbul calon padi atau memperoleh hamparan sawah yang kuning kalo padinya udah siap panen atau hamparan sawah yang tinggal lumpur doang kalo udah dipanen .LOL. Untuk meraih lembah harau dari Padang (ibu kota Sumbar), chingudeul membutuhkan sekitar 4 jam perjalanan arah jalan menuju Riau.  (bener gak sik? Mending search google map aja chingudeul, gaeguri gak mau ngasih isyarat yang sesat, google map knows best!. Atau yang pengen ke lembar harau, just contact me, I will be your guide ^_^). Biaya masuk ke lokasi ini Cuma 5000 rupiah per orang doang, murah banget kan.. Lembah harau memiliki 3 tempat objek rekreasi ialah resort aka barayun, resort sarasah bunta, dan resort rimbo piobang. Dari ketiga objek rekreasi ini, gaeguri bakalan membicarakan tentang resort sarasah bunta. Untuk meraih lokasi ini, di saat masuk dari gerbang, lurus dan nanti ketemu sama pertigaan, chingudeul belok kanan, terus aja, nanti bakalan ketemu sama tukang parkiran, lokasinya disana. LOL. Disarasah bunta ini, terdapat 4 riam (dan gaeguri gak tau apa aja nama-nama air terjunnya, so don’t ask me!). Disini, chingudeul bakalan ketemu banyak wahana dan spot-spot foto yang instagramable, seperti, sepeda air, balon air, spot foto kayak sarang burung, taman-taman love-lovean, sampan-sampanan, and many more. Disini chingudeul juga mampu main ala-ala outbond kayak flying fox dan nyembrang di jembatan gantung. Wahana ini tepat di samping penderasan dan di bawahnya juga ada air (apaan yak? Ngerti gak? Hehehe). Untuk mencapai lokasi ini, chingudeul tinggal jalan dari penderasan yang pertama sekitaran 100-200 meter. (deket kok, kalo chingudeul bingung, tinggal tanya ke orang disana, dimana daerah buat main flying fox!). Sensasi nyembrang di jembatan gantung dan main flying fox disini itu beda dari tempat lain, alasannya disampingnya jembatan gantung, ada tebing yang tinggi dan riam. Sedangkan di bagian bawahnya ada air yang banyak. Ada sensasi serem-seremnya gitu. Cocok buat yang hendak berkelahi nyali LOL, (berkelahi nyali?? Hahaha) Ini adalah kali pertama gaeguri nyembrang jembaran gantung. Dan rasanya itu, kaki gemeteran, tangan pegel megang tali dan takuuut banget guys. Waktu gaeguri main, angin di sana lumayan kenceng jadi kayak mau “terhempas” ke bab tebing (menakutkan). Rasanya pengen balik lagi tetapi malu. Hahaha. Filosofi kita nyembrang di jembatan gantung ini yang gaeguri dapetin adalah, sama halnya di dalam hidup, jembatan gantung itu yaitu jalan yang udah kita pilih, dan ujungnya ialah tujuan yang kita capai. Mau gak mau you must face that way. Bisa aja buat balik, namun, mempunyai arti kau gak mampu mencapai tujuan yang kau harapkan. Awalnya memang takut buat jalan, gemetaran, stagnan (gak jalan karena takut), namun kesudahannya perjalanannya itu tetap teratasi. Masalah takut dan waktu ada angin, gaeguri rasanya mau “terhempas” ke arah tebing, kau Cuma butuh untuk me-yakinkan diri kau bahwa “everything will be baiklah, don’t worry, just face it”. Kalau kamu mampu meyakinkan diri sendiri, you will past that way. Waktu ada angin itu sebenernya, kita itu gak gerak sama sekali, kita gak terbawa angin sama sekali, Cuma sugesti kita doang yang bilang kalo “kau bakalan terhempas ke tebing, kamu bakalan jatuh dan sebagainya”. Sekali lagi, yakinkan diri kau, seluruhnya bakalan baik-baik aja. Seru banget sih bisa nyembrang di jembatan gantung ini, banyak hal yang gaeguri pelajari disini. Spot terakhir yang gaeguri datengin (alasannya adalah waktu itu udah sore banget) ialah seoul ala-ala (gaeguri gak tau kenapa orang-orang menamakan ini kayak seoul). Kaprikornus ditempat ini ada kayak nuansa-nuansa barat dan korea gitu chingudeul. Di kawasan ini, tanahnya itu udah dilapisin sama pasir putih (seperti salju mungkin ya), ditengah hamparan pasir itu ada sebuah pohon yang tinggal rantingnya doang (mirip sama pohon-pohon diluar negeri waktu autumn ^_^) dan background nya kayak bangunan ala-ala eropa. (yang bantu-membantu itu bangunan “Minang banget” alasannya adalah atapnya ada gonjongnya (gonjong = atap khas rumah budpekerti minangkabau), dan sebenernya, rumah itu ialah bab dari bangunan sebuah sekolah disekitaran sana). Kalau kamu mampu ngambil angle yang elok, kamu bakalan dapetin hasil foto yang anggun juga. Tapi kalo kamu udah punya kamera yang paling bagus, versi yang kece abis tapi kamu gak bisa ngambil foto dengan baik, maka hasil foto yang kau dapetin gak bakalan bagus. Oiya,, buat yang butuh penginapan, disana juga disediakan penginapan yang asri banget. Jangan khawatir bakalan gak mampu nginep, kawasan makan dan kedai makanan juga banyak dan disana juga mampu menyewa kayak motor atau sepeda. So, ayo ke lembah harau. Find the interesting things there, need a friend, need a guide, contact me! XOXO WELCOME TO HARAU VALLEY ^_^
Sumber https://gaeguristory.blogspot.com


EmoticonEmoticon