Rabu, 18 Maret 2020

Resep Dari Chef William Gozali

Annyeong chingudeul   Masih betah #dirumahaja atau udah kelayapan karena gak sanggup jadi tahanan rumah?. Gue harap chingudeul masih mampu akad buat #dirumahaja untuk memutus rantai penularan Corona Virus Disease 19 walaupun tidak melaksanakan kegiatan sebagaimana mestinya ialah hal yang sungguh men-jenuhkan. Let’s support each other to stay at their home, support semua tenaga medis yang merawat pasien Corona, dan yang paling penting ialah support orang-orang yang terinfeksi virus Corona ini untuk bisa defense sama virus, stay strong. Untuk yang tidak terpapar Corona, agar kita semua sehat sentosa dan dijauhkan dari virus ini dan kembali beraktifitas sebagaimana mestinya. Amin.   Gerakan #dirumahaja ini sudah kita lalui sekitar 1 bulanan. 1 bulan dengan tidak memiliki aktivitas mirip biasa, 1 bulan tidak bersosialisasi secara aktual, 1 bulan menggemukkan badan, 1 bulan mageran. Walaupun tidak beraktifitas seperti lazimnya seperti kerja, sekolah, beribadah, nongkrong atau kegiatan outdoor yang lain, ada banyak hal yang bisa kita kerjakan untuk menghabiskan waktu, tetapi bukan sekedar buang-buang waktu biar malam secepatnya berubah siang, siang berganti malam, gitu aja terus sampai berharap Desember secepatnya datang kembali.   Salah satu hal yang bisa kita kerjakan, yang berdasarkan gue paling produktif yaitu dengan MEMASAK . Karena, mengolah masakan adalah hal yang paling memakan waktu, mulai dari preparation materi kuliner yang cukup “bertingkat” sampai masakan itu patut untuk dipamerkan (a.k.a plating with the best garnish that you can give and then post to your social media, make your friends become jealous because your beautiful dishes, hahaha). Gue sadar, sejak Corona menyerang, orang-orang banyak berprofesi selaku chef media sosial masing-masing atau seperti menjadi food vlogger. Termasuk Gue. Karena mengolah makanan dan makan adalah 2 hal yang paling gampang untuk dilakuin ketika Corona seperti kini.   Pengetahuan mengolah makanan memang harus ada gurunya, misalnya resep dari youtube, blog, instagram, pinterest atau naluri batin kamu sendiri. Kali ini gue masak sesuatu kuliner yang gak pernah gue bayangin untuk membuatnya, alasannya berdasarkan gue, makanan ini ribet. Makanan ini adalah Mie ayam.hahaha.   Guru gue yakni Chef William Gozali, dia ngajarin rincian proses pembuatan mie ayam ini dengan cara yang friendly sekali. Dia ngajarin gue langsung dari channel youtubenya lol.   Oke.. let’s continue to the recipe. Dalam proses pengerjaan mie ayam ini, kita   membutuhkan 4 bagian penting, yaitu, kuah kaldu, semur ayam sebagai toping, isian dan cabe.   Untuk kaldu : Tulang ayam sisa dari ayam yang di fillet Bawah putih lada Daun bawang Garam   Untuk pengerjaan kuah kaldu, gue Cuma rebus tulang ayam sisa fillet-an ayam topping, kemudian disertakan dengan bawang putih yang digoreng, lada, garam. Setelah semua mendidih, gue tambahkan daun bawang. Setelah itu, cicip, jangan tambahkan banyak garam. Untuk kuah kaldu ini, rasanya antara tawar dan punya rasa dikit.   Untuk semur ayam 500 gram ayam (di potong kecil-kecil, hampir di cincang, tetapi bukan di cincang). Garam 3 sdm kecap cantik 10 siung bawang merah 5 siung bawang putih 5 kemiri 2 ruas jahe 2 ruas kunyit 10 lembar daun jeruk 2 sereh 2 lembar daun salam 1 sdt lada Daun bawang Micin   Diresep ini, nyaris 95% gue ngikutin semua dosis resepnya chef William Gozali. Sebenernya di resep aslinya ia gunain jamur merang dan tidak membuatkuah kaldu. Gue lebih suka makan mie ayam yang ada kuahnya sebab lebih gampang buat dikonsumsi. (gak ada hubungannya, namun terserah gue dong !!?).   Inti dari masakan ini ada di semur ayam sebagai topingnya. Proses pengerjaan semur ayam itu sendir, 1.  Haluskan semua bumbu untuk membuat semur ayam (bawang-bawangan, jahe, kunyit, dan kemiri). 2.  Setelah seluruhnya halus, tumis dengan memakai minyak yang cukup banyak dari dosis minyak untuk menumis pada umumnya, masukkan juga dedaunan (daun salam, sereh dan daun jeruk. Gue lebih suka daun jeruk yang sedikit diiris-potong biar aroma si daun lebih strong). 3. Tambahkan lada, garam dan micin. 4. Setelah beraroma bau, masukkan ayam yang sudah diiris agak halus dan sisa tulang rebusan kuah kaldu, jangan lupa dicincang apalagi dahulu. Tulang ayam ini, untuk orang-orang yang suka gerogotin tulang belulang, dan semoga tidak terbuang tidak berguna, karena tulang di kuah kaldu gak lezat, alasannya adalah kurang bumbu. 5. Setelah semua ayam mulai memutih, tambahkan air 100 ml, tambahkan kecap cantik 3   sendok makan. Aduk rata. 6. Tambahkan daun bawang, aduk rata kembali 7. Tunggu semua bumbu sedikit   berkurang, dan minyak yang dipakai untuk menumis terpisah dari bumbu. Icip-icip, sehabis semua rasa pas. Voalllaaa... semur ayam toping mie ayam ready to serve.   Untuk isian Mie (gue pakai mie telor, alasannya adalah gak punya mie khusus mie ayam ataupun mie lembap yang lain) Sawi Untuk isian ini, gue Cuma rebus mie dan sayur dengan memakai air panas. Done.   Untuk cabai 15 cabai rawit 1 siung bawang putih Cuka Garam   Proses pembuatan cabai mie ayam, pertama, rebus cabai dan bawang putih sampai setengah layu, lalu, blender cabai, tambahkan garam, dan sedikit air. Setelah seluruhnya halus, masak kembali adonan cabe tersebut, tambahkan cuka, tunggu hingga mengental. Cicip, bila kurang asin tambahkan garam, jikalau telah asin, yaudahlah. Hidangkan.   Setelah ke 4 komponen siap diolah, saatnya untuk disajikan, caranya adalah 1.    Ambil mie secukupnya 2. Tambahkan sayuran 3. Beri kuah sesuka hati 4.   Tambahkan toping semur ayam 5. Tambahkan bawang goreng dan daun bawang 6. Atur semua komposisi sedemikian rupa agar enak dilihat 7.    Foto 8. Pamerkan disosial media. Hahaha     Akhirnya gue mampu bikin mie ayam sendiri. Mie ayam ialah kuliner yang paling mudah dicari alasannya ada dimana mana. Tapi dengan bikin sendiri,  gue mampu nikamatin prosesnya, kayak lagi muncak bagi pecinta gunung.  Hasilnya, memuaskan.  Dan lebih baik bikin sendiri alasannya adalah bahan-bahan yang digunakan mampu lebih terkontrol dan pastinya bisa menyertakan micin sesuka hati tanpa di takar kakak-abang mie ayam,. Untuk rasanya, udah niscaya TERBAIK menurut gue, karena gue yang matang, dan gue yaitu orang pertama yang bakalan muji kuliner gue sendiri. Hahaha. If not you, who else? (prinsip hidup gue yang lain)     Seperti biasa,  proses ngabisin masakan lebih gampang ketimbang mengolah makanan kuliner itu sendiri.  Lol Semoga dengan memasak ini, mampu mengalihkan harapan gue untuk keluar rumah melaksanakan hal-hal yang semestinya gak usah dilakuin dalam kondisi sekarang ini. Stay at home, stay healthy, stay positive, stay support each other, stay care for each other.
Sumber https://gaeguristory.blogspot.com


EmoticonEmoticon