Rabu, 25 Maret 2020

Makan Ikan Bakar

Annyeong chingudeul Kalau disuruh memilih, chingudeul lebih senang makanan yang di goreng, di rebus, mentah atau dibakar, sih?. Gaeguri lebih suka kuliner yang dibakar, karena rasa dan aroma makanan itu lebih khas dan gak mampu digambarkan dengan kata-kata. Intinya yakni ENAK banget. Salah satu warung makan di Kota Payakumbuh yang menghidangkan masakan bakar yakni Danau Bakipeh, yang terletak di jl. Rangkayo Rasuna Said, Payobasung, Payakumbuh Timur, Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat. Sekitar 10 menit perjalanan dari Pasar Payakumbuh. Tempat ini berada gak jauh dari Kantor Samsat Payakumbuh. ( Lha,, Kantor Samsatnya ada dimana yak?? Haha). Oke chingudeul, kalo mau kedaerah ini, google maps aja yaa..mianhae gak bisa memberikan letak persisnya yaa alasannya adalah gaeguri buta peta. Warung makan ini menyuguhkan 2 hidangan yakni ikan bakar dan ayam bakar saja. Satu set reservasi menu sudah tergolong nasi satu mangkok besar, jadi nasinya itu gak ditakar per-piring tetapi bisa ambil secukupnya aja dan beberapa masakan pendamping yang lain seperti gulai daun singkong, terong goreng, kerupuk opak yang dicabein, acar, dan serundeng kelapa plus udang, ( Psssttt… serundeng kelapanya yummy pake banget, makan serundeng aja plus nasi anget the best lahh ). Hari itu gaeguri pesen ikan bakar nila. Ikannya gak begitu gede dan gak kecil juga namun dagingnya banyak. Aroma dan rasa bakarnya kerasa banget dan ikan bakar ini gak begitu pedas sih, namun masih ada rasa pedas namun masih pedas yang masuk akal. Warung ini termasuk sederhana sebab hanya menyediakan tempat makan yang ada kursi-kursi dan meja (cuma beberapa meja saja) serta satu buah lesehan yang cukup untuk satu keluarga. Usut punya usut, dahulu warung ini tidak menawarkan kawasan jikalau pengen makan di daerah eksklusif, hanya untuk orang-orang yang take away aja. Saking ramenya tempat ini, mereka berinisiatif untuk bikin warung makannya juga. (tell me if I am wrong, ok?). Warung ini juga berada di tepi jalan raya, namun gak bising karena kendaraan yang lewat gak banyak dan disini adem banget sebab berada dibawah pohon yang rindang. Suasananya sungguh nyaman, asri, “pedesaan” yang walaupun bukan persis berada di pedesaan ataupun “pesawahan” (?). Untuk harga ikan bakarnya satu porsi sekitaran 20 ribu. Gaeguri pesan 4 ekor ikan bakar dan pelengkapnya (nasi dan kuliner pendamping), gaeguri   bayar 80ribu, jadi, 80ribu dibagi 4 yaitu 20ribu. ( Matematika gue udah JAGO, huuaahaha *satan-face ) Random thought !! Meskipun masakan yang dibakar itu lezat, kita gak boleh terlalu sering menyantap kuliner yang dibakar, sebab di dalam masakan yang dibakar ada zat tertentu yang bisa mengakibatkan kemajuan kanker didalam tubuh. Dan juga kuliner yang dibakar itu, kemungkinan juga terkontaminasi sama kuman. Setahu gaeguri, penetral kuliner dibakar yakni mentimun atau acar, namun tetep aja, walaupun kita banyak makan kuliner dibakar dan lalu dinetralkan lagi dengan penetralisirnya gak baik untuk kesehatan, belum tentu juga, setiap makanan yang di konsumsi akan langsung dinetralisir. Makara intinya, jangan berlebihan dalam apapun, alasannya sesuatu yang berlebihan itu gak baik.
Sumber https://gaeguristory.blogspot.com


EmoticonEmoticon