Rabu, 05 Februari 2020

Menguak Sejarah Esia, Operator Seluler Berjaya Yang Kini Gulung Tingkar

Esia yakni merek layanan operator yang dikeluarkan oleh PT Bakrie Telecom Tbk, operator telekomunikasi yang berbasis teknologi CDMA 2000 1x dengan layanan Limited mobility, maksudnya ialah layanan mobilitas jaringan tanpa kabel yang dibatasi dalam satu kode area. Pengguna esia mampu melakukan semua panggilan, mulai panggilan lokal, interlokal maupun internasional. Produk dan Layanan esia Kartu Perdana esia Layanan esia mampu diperoleh dengan membeli kartu perdana esia (RUIM card) ataupun nomor (inject) esia yang dipasangkan dengan handset tipe CDMA yang mempunyai frekuensi 800 MHZ. Kartu perdana esia dijual dipasaran dengan harga Rp. 50.000,- dengan isi talktime senilai Rp. 20.000,- atau sepadan dengan 7,5 jam durasi bicara (ke sesama esia). Telepon genggam esia dibantu oleh perusahaan ponsel China HUAWEI. Layanan esia Layanan esia dibagi menjadi 2 (dua), ialah Prabayar & Pascabayar. Tersedia pula banyak sekali fitur tambahan seperti GoGo yang memungkinkan konsumen memanfaatkan kartu esia di luar daerah kotanya, serta layanan value-added services (VAS) seperti ring back tone, DV8.88 music portal dan terusan internet. Baca Juga:  Menguak Sejarah Berdirinya Ajinomoto, Perusahaan Penyedap Rasa No. 1 di Indonesia esia Prabayar esia Prabayar yaitu layanan yang menggunakan metode pembayaran di permulaan lewat pengisian talktime diawal. Pilihan pengisian bisa menggunakan voucher isi ulang maupun pengisian elektronik. Pilihan voucher mulai dari Rp 1.000 dan kelipatannya mirip Rp 5.000 Rp. 10.000, Rp. 25.000, Rp 50.000, dan Rp. 100.000. esia Pascabayar esia Pascabayar yakni layanan yang menggunakan tata cara pembayaran di tamat penggunaan. Layanan ini mengharuskan pengguna untuk melaksanakan registrasi terlebih dulu sebagai pelanggan pascabayar, dengan mengisi formulir dan membayar ongkos abonemen bulanan. Baca Juga:  Menguak Sejarah Huawei, Perusahaan Teknologi Cina Yang Mendunia Akuisisi PT Bakrie Telecom kepada PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia PT Bakrie Telecom Tbk dan PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia memberitahukan penandatanganan pemasaran bersyarat atas kesepakatanperdagangan yang telah berlangsung Selasa 13 Maret 2012. Perjanjian tersebut melibatkan Bakrie Telecom serta Sampoerna Strategic dan Polaris, yang bertindak sebagai pemegang saham Sampoerna Telekomunikasi Indonesia. Dari kontraktersebut, Bakrie Telecom menemukan 35 persen saham Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, dan dalam tiga tahun ke depan akan menjadi pemegang saham secara umum dikuasai. Sebagai imbalannya, Sampoerna Strategic akan menjadi pemegang saham Bakrie Telecom. Baca Juga:  Menguak Sejarah Berdirinya Smartfren, Penyedia CDMA Terkenal di Indonesia Penutupan Layanan dan Pemindahan ke Smartfren Pada final tahun 2015, Bakrie Telecom memberitahukan bahwa penghentian layanan esia di beberapa kota telah dikerjakan secara sedikit demi sedikit, terhitung mulai pada tanggal 1 Januari 2016. Sebelumnya, pada tahun 2015, esia resmi menghentikan layanan akses data, maka pada tahun 2016, esia juga resmi menghentikan layanan dasar, yakni voice dan SMS. Pelanggan di beberapa kota telah betul-betul tidak bisa memakai nomor esia mereka. Bakrie Telecom sendiri memang mengalami abad sukar dalam bertahun-tahun terakhir. Menurunnya pasar CDMA menciptakan salah satu unit bisnis Bakrie ini mengalami kerugian dan penurunan kinerja drastis. Pada tahun 2014, Bakrie Telecom bekerja sama dengan PT Smartfren Telecom Tbk (smartfren) untuk menuju layanan 4G. Dalam kesepakatannya, Bakrie Telecom menyerahkan frekuensinya selebar 5MHz kepada smartfren. Dengan kata lain, Bakrie Telecom tak lagi menjadi operator seluler atau penyelenggara telekomunikasi, melainkan penyedia jasa. Maka itu, konsumen Esia akan tetap terlayani memakai jaringan smartfren. Penanganan teknis pemindahan dengan pelanggan dijalankan dengan cara menghimbau konsumen untuk menatar (upgrade) nomor esia yang usang ke nomor smartfren. Dengan melaksanakan penataran konsumen akan mendapatkan layanan yang setara dengan pelanggan smartfren ialah kecepatan kanal internet sampai 14,4 Mbps (esia up to 3,1 Mbps) bahkan menemukan layanan seluler 4G/LTE. Pelanggan yang mendapatkan nomor gres smartfren tidak akan kehilangan nomor esia yang lama sebab panggilan tetap diterima di nomor modern walaupun memakai nomor usang pelanggan. Pembaruan pun mampu dijalankan di gerai esia atau smartfren. Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Esia
Sumber https://sarankeuangan.blogspot.com


EmoticonEmoticon