Selasa, 11 Februari 2020

Menguak Sejarah Berdirinya Bukapalak, Dari Lapak Online Sampai Jadi E-Commerce Raksasa

Bukalapak adalah perusahaan unicorn dan salah satu perusahaan e-commerce paling besar di Indonesia. Didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid pada 2010, Bukalapak mulanya dimulai sebagai pasar online untuk memungkinkan perusahaan kecil menengah online. Perusahaan memperluas ke banyak tempat di luar asalnya, termasuk solusi online-to-offline dengan mempekerjakan toko tradisional ibu-dan-pop yang disebut warung selaku mitranya. Pada 2019, perusahaan ini memiliki lebih dari 4,5 juta pedagang UKM, 70 juta pengguna aktif bulanan, 1,9 juta kawan warung, dan rata-rata dua juta transaksi per hari. Sejarah Bukalapak didirikan pada 2010 oleh Achmad Zaky dengan dua sahabat kuliahnya dari Institut Teknologi Bandung, mereka yakni Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono. Bukalapak mempunyai tujuan sederhana, setiap orang dapat memasarkan barang secara digital tanpa modal besar dan melaksanakan transaksi. Baca Juga:  Menguak Sejarah Berdirinya Gojek, Perusahaan Unicorn Terbesar di Indonesia Orang Indonesia dan orang-orang Internasional sungguh dekat dengan nama 'Bukalapak' dalam hal transaksi. Kemajuan besar pertama Bukalapak yaitu saat sepeda lipat menjadi tren besar pada tahun 2010. Itulah saat di mana ada begitu banyak komunitas yang memasarkan banyak sekali jenis sepeda dan aksesoris sepeda dengan harga terjangkau, yang memainkan peran penting dalam meningkatkan pengguna Bukalapak. Bukalapak ingin merangkul UKM di seluruh Indonesia dan kemudian Internasional untuk mempergunakan teknologi mutakhir untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Julukan "Pelapak" yakni perumpamaan lazim yang dipakai untuk memanggil pedagang di Bukalapak. Bukalapak juga populer alasannya adalah upayanya untuk merangkul komunitas pelapaknya di seluruh Indonesia dan lalu Internasional, yang menjunjung tinggi nilai-nilai kerja sama, kebersamaan, kejujuran, dan kehausan akan wawasan. Pada September 2019, Bukalapak membenarkan bahwa mereka telah mem-PHK ratusan karyawan. PHK ialah hasil dari pembiasaan dalam taktik dan peningkatan efisiensi. Perusahaan ini menghentikan divisi ritel dan internet-of-things yang pandai yang mengarah pada pemutusan hubungan kerja di antara para insinyur. Startup ini juga melepaskan beberapa peran pemasaran sebab ekspansi berlebih, tetapi fungsi inti mirip penjualan digital tetap tidak terpengaruh. Keuangan Kurang dari setahun setelah diresmikan, Bukalapak mendapatkan modal tambahan dari Batavia Incubator (suatu perusahaan campuran dari Rebright Partners, dipimpin oleh Takeshi Ebihara dari Inkubator Jepang dan Corfina Group). Pada 2012, Bukalapak menerima investasi perhiasan lain dari GREE Ventures yang dipimpin oleh Kuan Hsu. Baca Juga:  Menguak Sejarah OVO, Layanan Pembayaran Online Yang Banyak Diminati Orang Indonesia Pada Maret 2014, Bukalapak memberitahukan mendapatkan investasi oleh Aucfan, IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures. Dari laporan keuangan Emtek 2015 (49% pemilik saham Bukalapak), dikenali bahwa Bukalapak sudah memperoleh dana investasi dari Emtek dengan total hingga Rp 439 miliar. Namun, pada 2015, Bukalapak masih merugi Rp 229 miliar, dengan pendapatan Rp 6,4 miliar. Pada Januari 2019, Bukalapak mengumumkan putaran pendanaan yang tidak diungkapkan oleh Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, suatu perusahaan patungan antara Mirae Financial Group yang berbasis di Seoul dan Naver, perusahaan di belakang layanan pesan LINE. Pendiri Achmad Zaky (lahir di Sragen, Jawa Tengah, 24 Agustus 1986) yakni Pendiri dan Kepala Eksekutif (CEO) Bukalapak sejak 2010. Pada 6 Januari 2020, Achmad mengundurkan diri selaku CEO tetapi tetap sebagai penasihat perusahaan. Baca Juga:  Menguak Sejarah Berdirinya Tesla, Produsen Mobil Listrik Terbesar di Dunia Muhammad Fajrin Rasyid (lahir di Jakarta, 11 September 1986) yakni Co-Founder dan Presiden Bukalapak yang bertanggung jawab atas inisiatif, taktik, rencana jangka panjang perusahaan dan kemitraan dengan pihak eksternal. Nugroho Herucahyono (lahir di Karanganyar, 7 Maret 1987) ialah Co-Founder dan Chief Technology Officer (CTO) Bukalapak. Seperti Zaky dan Fajrin, Nugroho juga lulus dengan gelar Sarjana Informatika dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Penghargaan Achmad Bakrie Award XVI 2018 - Teknologi dan Kewirausahaan  YouTube Pulse 2018 - Iklan Terbaik - Nego Cincai  Citra Pariwara 2017 - Perunggu - Digital Viral dan Email Marketing  Tangrams Awards - E-commerce Asia Pasifik  EY Entrepreneur of the Year - Achmad Zaky - Kategori Teknologi dan Digital  PR Awards Marketing Magazine Asia Tenggara 2017 - Komunikasi Terpadu yang dipimpin PR terbaik & Kampanye PR eksklusif-ke-pelanggan terbaik  YouTube - Video Paling Populer di Indonesia - Pendekar Jari Sakti (Medok)  Presiden Indonesia, Joko Widodo - Medali kehormatan Satyalancana Wira Karya Millward Brown - 50 Merek Indonesia Paling Berharga 2016 Referensi: https://en.wikipedia.org/wiki/Bukalapak
Sumber https://sarankeuangan.blogspot.com


EmoticonEmoticon