Senin, 17 Februari 2020

10 Cara Mengawali Bisnis Kuliner Dengan Modal Kecil

Usaha masakan ialah usaha yang tak terikat oleh waktu. Kapanpun dan dimanapun Anda berada, tak peduli seberapa sedikit duit yang Anda miliki, Anda akan tetap memerlukan makanan. Usaha kuliner juga dapat didirikan dengan modal yang kecil tetapi Anda bisa mengambil keuntungan hingga 100% lebih. Akan tetapi, maraknya bisnis ini, menciptakan semua orang berpikir dua kali sebelum memulainya. Banyak sekali para pelaku bisnis masakan di sekitar kita, mirip kedai makanan cepat saji, restoran mewah, warung, dan pedagang kaki lima. Anda tidak perlu khawatir, selama Anda bersusah payah dan terus mencari pengalaman, saya percaya usaha Anda akan sukses. Agar mampu memulai bisnis dengan baik, mari kita simak 10 Cara Memulai Bisnis Kuliner Dengan Modal Kecil di bawah ini: Baca Juga:  Jenis-jenis Pajak di Indonesia yang Harus Anda Tahu!  1. Sumber Pemasukan Dalam menyiapkan bisnis. Anda perlu mengenali dari mana pendapatan bisnis tersebut. Apakah bisnis tersebut mendapat pendapatan dari produk kuliner? Ataukah komisi atau Iklan dll ? Misalnya Anda menjual bakso, Anda mampu menciptakan paket plus lontong atau paket jumbo dengan harga murah. Pastikan Anda tetap menerima laba. Jangan hingga Anda mementingkan harga rendah tetapi gagal menutupi semua biaya pengeluaran Anda. Saat menciptakan bisnis tentunya tujuan kita ialah untuk mencari keuntungan. Makara, Anda harus bisa mengatur keuangan sebaik-baiknya. Contoh yang lain, ada warung kopi yang tidak cuma memasarkan kopi. Mereka juga memasarkan makanan ringan, kerupuk, gorengan, dan kudapan manis. Dengan memasarkan panganan tersebut, mereka mengincar pelengkap penghasilan alasannya ada banyak orang yang lapar dikala berkunjung di warung kopi. Baca Juga:  15 Cara Jitu Mengatur Keuangan Rumah Tangga 2. Aktivitas Bisnis Anda mesti tahu mirip apa aktivitas bisnis Anda nantinya. Aktivitas bisnis ialah kegiatan apa saja yang diperlukan untuk menghasilkan produk dan layanan bisnis yang Anda rencanakan. Jika bisnis dimulai tanpa perencanaan, maka akibatnya akan hilang arah dan Anda bisa kehilangan arah nantinya. Aktivitas bisnis umumnya dibagi menjadi 5, antara lain: Pemasaran (Marketing Managemenet): Salah satu kegiatan wajib yang dikerjakan oleh perusahaan untuk berkembang, mendapatkan keuntungan, dan mempertahankan kelancaran hidupnya. Keuangan (Financial Management): Kegiatan penyimpanan, pengendalian, pengelolaan, investigasi, penganggaran, dan penyusunan rencana dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. SDM (Human Resources Management): Manajemen SDM atau disingkat MSDM adalah aktivitas dimana Anda menertibkan kekerabatan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki individu secara efektif dan efisien serta dapat dipakai secara optimal untuk merealisasikan tujuan bareng . Strategi (Strategic Management): Berfokus pada pengalokasian sumber daya untuk menerapkan kebijakan, mempersiapkan pencapaian tujuan organisasi, serta proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan, dan perencanaan untuk mencapai target. Operasional (Operational Management):  Aktivitas bisnis bertujuan memutuskan operasi bisnis berjalan secara efektif dan efisien, dan berkonsentrasi pada proses buatan barang dan jasa. Baca Juga:  Menguak Sejarah Berdirinya Toyota, Produsen Mobil Jepang Yang Mendunia 3. Partner Utama Jika ingin bisnis Anda tanpa gangguan dan sukses, kuncinya adalah dengan mencari vendor terbaik yang memperlihatkan produk dengan kualitas yang seimbang dengan harganya. Dalam berbisnis, umumnya Anda akan berhubungan dengan berbagai jenis vendor/pedagang yang akan menjadi rekan/partner Anda. Misalkan saja, saat membuka bisnis masakan, Anda akan berhubungan dengan bahan baku dan lain-lain. Tidak peduli semenarik apapun seni manajemen pemasaran yang dikerjakan, semua itu tidak akan sukses bila mutu produk yang dijual jelek. Pembeli hanya akan berbelanja lebih dari satu kali jikalau produknya memperlihatkan kesan yang baik dan membuat puas. Oleh alasannya itu, penting sekali untuk mempertahankan kualitas makanan secara rutin. Percuma menjual kuliner dengan harga yang murah, dan enak jika bahan bakunya tidak segar, pada alhasil nanti pelanggan akan komplain. Kaprikornus, semestinya pilih partner utama yang memang sudah terjamin dan terpercaya. Jangan asal cari murah, karena salah satu faktor penentu bisnis kuliner yaitu dari rasa dan kualitasnya. 4. Sumber Pengeluaran Selain sumber pemasukan yang kita diskusikan sebelumnya, Anda juga perlu memikirkan sumber pengeluaran. Biasanya berupa strategi marketing yang mampu Anda lihat di bawah ini: Sebagai contoh: Ada kedai makanan yang menawarkan gratis refill nasi setiap pembelian masakan, all you can eat rice . Artinya pedagang sudah siap mendapatkan kerugian pada bab nasi. Umumnya penjual akan menambah keuntungan dari bagian lainnya, mirip minuman atau menu khususnya. Ada resto yang menawarkan penawaran gratis ferill minum, all you can drink . Artinya pedagang tersebut sudah memperhitungkan kerugian di bagian minuman. Itu bermakna penjual mesti menambah keuntungan pada bagian makanan. Selain itu, ada banyak biaya yang tercakup dalam sebuah bisnis, diantaranya: Biaya Pemasaran (seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan demi memasarkan atau mengiklankan produk dan jasanya kepada penduduk demi mepertahankan atau memajukan keuntungan) Biaya Riset Menu Biaya Operasional (seluruh ongkos yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendanai aktivitas operasi perusahaan demi meraih tujuan yang ingin dicapai perusahaan). 5. Ketahui Pasar Anda: Jual Nasi Goreng atau Jual Makanan Khas Timur Tengah Mengingingat pentingnya segmen pasar dalam setiap bisnis, pastinya Anda juga perlu mengenal dan menentukan pasar Anda sebelum mengawali bisnis masakan. Pasar merupakan salah satu aspek penting dalam bisnis. Segmentasi pasar sendiri yakni kegiatan membagi sebuah pasar menjadi golongan-golongan pembeli yang berlawanan. Yang mempunyai kebutuhan, karakteristik atau sikap yang berlawanan yang mungkin memerlukan produk atau bauran penjualan yang berbeda. Mengingat pentingnya segmen pasar dalam setiap bisnis, tentunya Anda juga perlu mengenal dan menentukan pasar Anda sebelum mengawali bisnis kuliner. Sebagai pola, mari kita lihat perbandingan berikut: Apabila Anda menentukan untuk memasarkan makanan khas Timur Tengah dan dijual di Indonesia. Anda mesti menentukan kira-kira siapa orang yang suka makanan Khas Timur Tengah tersebut untuk memilih segmen pasar, lalu pertimbangankan juga bagaimana mereka mampu tahu akalau Anda memiliki rumah makan khas Timur Tengah. Dengan kata lain, pasarnya lebih tersegmentasi. Apabila Anda memilih untuk memasarkan nasi goreng, intinya luas sekali pasarnya. Anda harus mempertimbangkan cara bagaimana semoga pasar bisa mengenal nasi goreng Anda lebih besar dari nasi goreng yang lain. Dengan kata lain, pasarnya lebih luas. 6. Apa yang Beda dari Usaha Kuliner Anda? Anda pastinya tahu setiap bisnis harus mempunyai faktor pembeda, yang disebut juga USP ( Unique Selling Proposition ). Jika tidak memilikinya, Anda tidak akan bisa bertahan dalam persaingan. Nah kira-kira apa USP bisnis Anda? Cobalah pastikan sebuah aspek pembeda yang unik dan sesuai minat penduduk . Beberapa contohnya ialah selaku berikut: Kokinya diimpor eksklusif dari Timur Tengah Usaha masakan yang paling banyak stop kontak dan internetnya 100 Mbps Dibuat dari 11 rempah diam-diam Memiliki sambal 30 level Memiliki ukuran bakso yang paling besar Daging dari sapi mutu nomor 1 di dunia Berdiri semenjak tahun 1920 7. Bagaimana Cara Anda Melayani Pelanggan? Seiring perkembangan teknologi, sekarang lokasi menjadi tidak terlampau penting. Mengapa? Karena sudah banyak kemudahan pesan antara ojek online yang siap menolong Anda. Misalnya saja Go Food, Grab Food dan penyuplaijasa antar makanan, maka pelanggan tidak perlu lagi sibuk-sibuk berkendara ke tempat tinggal makan. Dahulu lokasi memang bisa dibilang sangat penting, karena lokasi strategis berarti banyak berlalu lalang calon pembeli. Maka orang berlomba-kontes mencari lokasi perjuangan yang strategis dan ramai. Nah, mana cara yang Anda pilih untuk melayani pelanggan? Anda bebas memilih maun jual lokasi atau tidak. Jika Anda jual lokasi, maka tentukan: Lokasi Anda gampang diakses Lokasi Anda terdaftar di Google Business Lokasi Anda memiliki kawasan parkir yang mencukupi 8. Cara Membangun Relasi dengan Pelanggan Anda Tanpa konsumen, bisnis Anda mustahil mendapatkan kesuksesan. Oleh karena itu, penting untuk membangun hubungan baik secara dua arah. Apa itu pelanggan? Secara lazim, konsumen diartikan sebagai perseorangan atau golongan yang mencari pemenuhan keperluan utama, sekunder atau tersier dengan cara menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perseorangan atau kelompok lain lewat acara transaksi jual beli. Untuk mampu membangun hubungan baik dengan pelanggan, Anda mesti mengetahui beberapa cara dalam membangun korelasi dengan pelanggan Anda. Untuk memahaminya, mari menyaksikan beberapa acuan di bawah ini: Automated Service : Mengambil makanan sendiri mirip beli makanan cepat saji di supermarket. Contoh: Indomaret Communities : Jual kawasan, membuat orang lebih suka hang out dan main di rumah makan tersebut. Contoh: Upnormal dan Starbucks. Self Service : Warung makan nasi ramesan, ambil sendiri, kemudian tunjukkan ke kasir, dan bayar sesudah akhir makan. Contoh: Warung nasi Transactional : Pesan, bayar dan makan. Contoh: KFC Nah, kekerabatan seperti apa yang Anda pilih untuk bisnis kuliner? 9. Hal-hal Penting Seperti Perizinan Ketahui dahulu struktur bisnis Anda, kemudian ejekan bisnis dan bereskan semua prosedur perizinan usahanya. Sebagai contoh, jikalau Anda kepincut untuk menciptakan suatu CV, kerjakan pengurusan surat izin usaha secara legal. Setiap struktur bisnis, mempunyai mekanisme pengajuan izin bisnisnya. Ini adalah kewajiban Anda sebagai pebisnis untuk mampu mengawali bisnis yang legal di Indonesia. 10. Jangan Menyerah Yang menciptakan usaha mampu sukses atau gagal yaitu seberapa tahan kita kepada duduk perkara yang bermcam-macam. Disini ketahanan kita akan diuji, apakah kita mampu menanggung keadaan yang stagnan atau bahkan kerugian selama menjalankan usaha kuliner. Kebanyakan orang akan langsung meninggalkan bisnis ini dikala mengalami satu dua kali rugi ada juga yang semakin usang omzetnya kian menurun dan akibatnya gulung tingkar. Ada orang yang pribadi frustasi dan menilai dirinya tidak pantas menjadi seorang pengusaha ketika menalami kerugian. Namun ada juga yang mampu berjuang hingga titik penghabisan, kondisi dimana ia sudah mempertaruhkan segala harta, tenaga dan waktu untuk mempertahankan dan meningkatkan usahanya. Orang yang mirip inilah yang pantas menerima keberhasilan dan layak disebut pemenang. Yang membuat sebuah perjuangan sukar untuk berkembang atau menerima profit ialah bukan alasannya kondisi dan potensi yang sulit, namun alasannya keseriusan dan niat orang yang melakukan usaha yang kurang. Semakin besar niatnya maka kian besar lengan berkuasa orang tersebut dalam menghadapi duduk perkara, begitu juga sebaliknya, kian lemah niatnya maka akan semakin mudah frustasi dan berkahir dengan usaha yang tak berkelanjutan atau tutup. Apapun yang terjadi kita sebaiknya jangan mengalah. Tak peduli sebesar apapun dilema yang kita hadapi, saya yakin akan bisa kita selesaikan dengan terus melakukan pekerjaan dan berupaya. Kita tidak akan pernah tahu cara menjadi orang yang berhasil tanpa terlebih dulu menempuh jalan panjang. Namun ingat, sekali Anda berhasil, maka untuk membangun kesuksesan yang kedua kalinya dengan modal nol, akan semudah membalikkan telapak tangan. Karena semua pengalaman untuk menjadi berhasil sudah tersimpan dalam ingatan memori dan jiwa kita. Ini mengingatkan saya pada pepatah “ Where there is will there is way ” (Dimana ada kemauan disitu ada jalan). Yakinlah bahwa kesuksesan cuma mampu digapai dengan ketekunan, jerih payah, dan yang paling penting konsistensi beberapa tahun bahkan puluhan tahun, alasannya Anda tidak mungkin bisa membangun suatu bisnis sampai menjadi mapan dalam waktu yang sungguh singkat. Semuanya memerlukan waktu dan berlangsung secara bertahap.
Sumber https://sarankeuangan.blogspot.com


EmoticonEmoticon