Sabtu, 18 Januari 2020

Menguak Sejarah Hadirnya Virus Sars (Severe Acute Respiratory Syndrome)

Sindrom pernapasan akut berat (SARS) yakni penyakit pernapasan virus yang berasal dari zoonosis yang muncul pada awal 2000-an yang disebabkan oleh coronavirus sindrom pernapasan akut (SARS-CoV atau SARS-CoV-1), jenis yang diidentifikasi pertama dari spesies coronavirus SARS coronavirus terkait sindrom pernafasan akut berat (SARSr-CoV). Sindrom ini menjadikan wabah SARS 2002-2004. Pada selesai 2017, para ilmuwan Cina melacak virus lewat mediator musang ke kelelawar yang tinggal di gua di provinsi Yunnan. Tidak ada perkara SARS-CoV pertama yang dilaporkan di seluruh dunia sejak 2004. Pada tahun 2019, ditemukan suatu jenis virus terkait, coronavirus 2 sindrom pernapasan akut (SARS-CoV-2). Jenis baru ini mengakibatkan COVID-19, penyakit yang mengakibatkan pandemi virus corona 2019-20. Baca Juga:  Menguak Sejarah Munculnya Virus Korona (COVID-19) Yang Menggemparkan Dunia Tanda dan Gejala Gejalanya yakni gejala mirip flu dan mampu meliputi demam, nyeri otot, lesu, batuk, sakit tenggorokan, dan gejala tidak spesifik yang lain. Satu-satunya gejala yang biasa pada semua pasien yaitu demam di atas 38 ° C (100 ° F). SARS pada hasilnya mampu mengakibatkan sesak napas dan pneumonia; baik pneumonia virus pribadi atau pneumonia bakteri sekunder. Masa inkubasi rata-rata untuk SARS ialah 4-6 hari, meskipun jarang bisa sesingkat 1 hari atau selama 14 hari. Penularan Rute utama penularan untuk SARS-CoV yaitu kontak pada selaput lendir dengan tetesan pernapasan atau fomites. Sementara diare biasa terjadi pada orang dengan SARS, rute fekal-oral tampaknya bukan cara penularan yang biasa. Baca Juga:  Sejarah Munculnya Virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome) Jumlah reproduksi dasar SARS-CoV, R0, berkisar dari 2 sampai 4 tergantung pada analisis yang berbeda. Langkah-langkah kendali yang diperkenalkan pada April 2003 meminimalkan R menjadi 0,4. Diagnosa SARS-CoV mampu dicurigai pada pasien yang mempunyai: Gejala apa saja, tergolong demam 38 ° C (100 ° F) atau lebih tinggi, dan Entah riwayat: Kontak (seksual atau kasual) dengan seseorang dengan diagnosis SARS dalam 10 hari terakhir atau Bepergian ke salah satu wilayah yang diidentifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai tempat dengan penularan SARS setempat baru-gres ini. Agar sebuah masalah diperhitungkan kemungkinan, rontgen dada mesti positif untuk pneumonia atipikal atau sindrom gangguan pernapasan. Baca Juga:  Menguak Fakta Virus Korona (Coronavirus) WHO telah menyertakan klasifikasi "laboratorium yang dikonfirmasi SARS" untuk pasien yang dinyatakan "kemungkinan" tetapi yang belum memiliki perubahan rontgen dada nyata, tetapi sudah dites nyata untuk SARS berdasarkan pada salah satu tes yang disetujui ( ELISA, immunofluorescence atau PCR). Penampilan SARS-CoV dalam rontgen dada tidak selalu seragam tetapi biasanya muncul sebagai kelainan dengan infiltrat yang tidak merata. Pencegahan Tidak ada vaksin untuk SARS, walaupun dokter Anthony Fauci menyebutkan bahwa CDC mengembangkannya dan menempatkannya di tumpukan nasional AS. [8] Isolasi klinis dan karantina tetap menjadi cara paling efektif untuk menangkal penyebaran SARS. Langkah-langkah pencegahan yang lain diantaranya: Mencuci tangan dengan sabun dan air, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol  Desinfeksi permukaan fomites untuk menghilangkan virus Menghindari kontak dengan cairan tubuh Mencuci barang eksklusif seseorang dengan SARS dalam air panas dan bersabun (peralatan makan, piring, daerah tidur, dll.)  Menjaga anak-anak dengan gejala rumah dari sekolah Langkah-langkah kebersihan sederhana Mengisolasi diri sendiri sebanyak mungkin untuk meminimalkan kemungkinan penularan virus Banyak intervensi kesehatan masyarakat dilaksanakan untuk menjajal mengatur penyebaran penyakit, yang khususnya menyebar lewat tetesan pernapasan di udara. Intervensi ini tergolong deteksi dini penyakit; isolasi orang yang terinfeksi; tetesan dan kontak pencegahan; dan penggunaan alat pelindung diri (APD), termasuk masker dan gaun isolasi.  Studi yang dilakukan selama wabah menemukan bahwa bagi para profesional medis, memakai segala jenis masker daripada tidak ada yang mampu menghemat kemungkinan sakit sekitar 80%. Proses penyaringan juga dikerjakan di bandara untuk memantau perjalanan udara ke dan dari negara-negara yang terkena pengaruh. SARS-CoV paling menular pada pasien yang sakit parah, yang umumnya terjadi selama ahad kedua sakit. Periode infeksi yang tertunda ini mempunyai arti karantina sangat efektif; orang yang diisolasi sebelum hari kelima penyakitnya jarang menularkan penyakit terhadap orang lain. Meskipun tidak ada masalah yang teridentifikasi semenjak 2004, CDC masih melakukan pekerjaan untuk menciptakan anutan dan nasehat jawaban cepat federal dan setempat kalau timbul kembali virus pada 2017. Pengobatan Karena SARS ialah penyakit virus, antibiotik tidak mempunyai efek pribadi namun mampu digunakan kepada jerawat sekunder kuman. Pengobatan SARS utamanya suportif dengan antipiretik, oksigen pemanis, dan ventilasi mekanis sesuai keperluan. Obat antivirus digunakan serta steroid takaran tinggi untuk menghemat pembengkakan di paru-paru. Orang dengan SARS-CoV mesti diisolasi, lebih digemari di ruang tekanan negatif, dengan langkah-langkah pencegahan keperawatan penghalang diambil untuk setiap kontak yang diperlukan dengan pasien ini, untuk menghalangi kemungkinan personil medis terinfeksi SARS. Dalam perkara tertentu, ventilasi alami dengan membuka pintu dan jendela didokumentasikan untuk menolong menghemat konsentrasi partikel virus dalam ruangan. Beberapa kerusakan yang lebih serius yang disebabkan oleh SARS mungkin disebabkan oleh tata cara kekebalan badan sendiri yang bereaksi dalam apa yang dikenal selaku angin kencang sitokin. Pada tahun 2020, tidak ada obat atau vaksin pelindung untuk SARS yang sudah terbukti kondusif dan efektif pada insan. Menurut makalah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2005 dan 2006, identifikasi dan pengembangan vaksin baru dan obat-obatan untuk mengobati SARS adalah prioritas bagi pemerintah dan lembaga kesehatan penduduk di seluruh dunia. Pada awal 2004, uji klinis awal pada sukarelawan telah dijadwalkan. Prognosa Beberapa laporan dari Tiongkok wacana beberapa pasien SARS yang pulih memberikan gejala sisa yang usang. Penyakit yang paling khas tergolong, antara lain, fibrosis paru, osteoporosis, dan nekrosis femoralis, yang dalam beberapa perkara menimbulkan hilangnya kemampuan kerja atau bahkan kemampuan perawatan diri orang yang telah pulih dari SARS. Sebagai hasil dari prosedur karantina, beberapa pasien pasca-SARS sudah didokumentasikan menderita gangguan stres pasca-stress berat (PTSD) dan gangguan frustasi berat. Epidemiologi SARS yakni penyakit yang relatif jarang; pada simpulan epidemi pada Juni 2003, insidennya yaitu 8.422 perkara dengan tingkat fatalitas masalah (CFR) 11%. Angka fatalitas perkara (CFR) berkisar dari 0% hingga 50% tergantung pada golongan usia pasien. Pasien di bawah 24 paling mustahil meninggal (kurang dari 1%); mereka yang berusia 65 tahun ke atas kemungkinan besar akan mati (lebih dari 55%). Seperti halnya MERS dan COVID-19, SARS mengakibatkan lebih banyak maut laki-laki daripada perempuan secara signifikan. Wabah di Cina Selatan Wabah virus ini dapat ditelusuri secara genetik ke koloni kelelawar tapal kuda yang tinggal di gua di provinsi Yunnan, Tiongkok. Epidemi SARS tampaknya sudah dimulai di Provinsi Guangdong, Cina, pada November 2002 di mana perkara pertama dilaporkan pada bulan yang serupa. Pasien, seorang petani dari Shunde, Foshan, Guangdong, dirawat di Rumah Sakit Rakyat Pertama Foshan. Pasien meninggal secepatnya sesudah itu, dan tidak ada diagnosis pasti yang dibentuk wacana penyebab kematiannya. Meskipun mengambil beberapa tindakan untuk mengendalikannya, pejabat pemerintah Cina tidak menginformasikan Organisasi Kesehatan Dunia perihal wabah itu hingga Februari 2003. Kurangnya keterbukaan ini menyebabkan keterlambatan dalam upaya untuk mengatur epidemi, yang menimbulkan kritik kepada Republik Rakyat Tiongkok dari internasional. penduduk . Tiongkok secara resmi meminta maaf atas kelambatan awal dalam mengatasi epidemi SARS. Wabah ini pertama kali muncul pada 27 November 2002, saat Jaringan Intelijen Kesehatan Masyarakat Global Kanada (GPHIN) Kanada, metode perayaan elektronik yang merupakan bagian dari Jaringan Tanggap dan Tanggap Wabah Global (GOARN) Organisasi Kesehatan Dunia (GOARN), mengambil laporan tentang "wabah flu" "Di Cina lewat pemantauan dan analisis media Internet dan mengirimkannya ke WHO. Sementara kemampuan GPHIN gres-baru ini ditingkatkan untuk memungkinkan terjemahan bahasa Arab, Cina, Inggris, Prancis, Rusia, dan Spanyol, sistem ini terbatas pada bahasa Inggris atau Prancis dalam menyuguhkan isu ini. Jadi, sementara laporan pertama wabah yang tidak biasa ialah dalam bahasa Cina, laporan bahasa Inggris tidak dihasilkan sampai 21 Januari 2003. Penyebar super pertama dirawat di Rumah Sakit Sun Yat-sen Memorial di Guangzhou pada tanggal 31 Januari, yang secepatnya mengembangkan penyakit ini ke rumah sakit terdekat. Setelah ini, WHO meminta berita dari otoritas Cina pada 5 dan 11 Desember. Meskipun kesuksesan jaringan dalam wabah penyakit sebelumnya, itu tidak menerima intelijen sampai media melaporkan dari Cina beberapa bulan setelah wabah SARS. Seiring dengan perayaan kedua, WHO merilis nama, definisi, serta aktivasi jaringan respons wabah global terkoordinasi yang membawa perhatian dan prosedur penahanan yang sensitif. Pada dikala WHO mengambil tindakan, lebih dari 500 akhir hayat dan 2.000 perkara yang lain sudah terjadi di seluruh dunia. Pada permulaan April 2003, sesudah Jiang Yanyong mendorong untuk melaporkan bahaya ke China, tampaknya ada pergeseran dalam kebijakan resmi ketika SARS mulai mendapatkan kelebihan yang jauh lebih besar di media resmi. Beberapa secara langsung menghubungkan ini dengan maut James Earl Salisbury dari Amerika. Sekitar waktu yang serupa ini Jiang Yanyong menciptakan tuduhan perihal penghitungan masalah yang kurang di rumah sakit militer Beijing. Setelah tekanan berpengaruh, pejabat Tiongkok mengizinkan pejabat internasional untuk menilik suasana di sana. Ini mengungkapkan duduk perkara yang mengganggu sistem perawatan kesehatan daratan Tiongkok yang menua, termasuk meningkatnya desentralisasi, birokrasi, dan komunikasi yang tidak mencukupi. Banyak petugas layanan kesehatan di negara-negara yang terkena efek mempertaruhkan dan kehilangan nyawa mereka dengan merawat pasien, dan berusaha menahan bisul sebelum cara-cara pencegahan infeksi dikenali. Sebarkan ke Wilayah Lain Epidemi ini menjadi sorotan publik pada Februari 2003, saat seorang pebisnis Amerika yang melakukan perjalanan dari Cina, Johnny Chen, terjangkit tanda-tanda mirip pneumonia dikala dalam penerbangan ke Singapura. Pesawat berhenti di Hanoi, Vietnam, kawasan korban meninggal di Rumah Sakit Prancis Hanoi. Beberapa staf medis yang merawatnya segera menyebarkan penyakit yang sama meskipun mekanisme dasar rumah sakit. Dokter Italia Carlo Urbani mengidentifikasi ancaman itu dan mengomunikasikannya kepada WHO dan pemerintah Vietnam; beliau lalu meninggal karena penyakit ini. Tingkat keparahan gejala dan bisul di antara staf rumah sakit mencemaskan otoritas kesehatan global, yang takut akan wabah pneumonia yang gres timbul. Pada 12 Maret 2003, WHO mengeluarkan peringatan global, dibarengi oleh perayaan kesehatan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). Transmisi lokal SARS terjadi di Toronto, Ottawa, San Francisco, Ulaanbaatar, Manila, Singapura, Taiwan, Hanoi, dan Hong Kong sedangkan di Cina menyebar ke Guangdong, Jilin, Hebei, Hubei, Shaanxi, Jiangsu, Shanxi, Tianjin, dan Dalam Mongolia. Hongkong Penyakit ini menyebar di Hong Kong dari Liu Jianlun, seorang dokter Guangdong yang merawat pasien di Rumah Sakit Sun Yat-Sen Memorial. [Dia datang di bulan Februari dan tinggal di lantai sembilan Metropole Hotel di Kowloon, menginfeksi 16 hadirin hotel. Para hadirin itu pergi ke Kanada, Singapura, Taiwan, dan Vietnam, menyebarkan SARS ke lokasi-lokasi itu. Sekelompok besar masalah lain di Hong Kong berpusat di perumahan Amoy Gardens. Penyebarannya disangka telah difasilitasi oleh cacat pada sistem drainase kamar mandinya yang memungkinkan gas selokan tergolong partikel virus untuk mengalir ke dalam ruangan. Penggemar kamar mandi kekurangan gas dan angin menenteng penularan ke kompleks angin yang berdekatan. Warga prihatin di Hong Kong khawatir bahwa info tidak meraih orang dengan cukup cepat dan menciptakan situs web yang disebut sosick.org, yang hasilnya memaksa pemerintah Hong Kong untuk memberikan berita terkait SARS pada waktu yang sempurna. Kelompok pertama orang yang terkena imbas dipulangkan dari rumah sakit pada tanggal 29 Maret 2003. Toronto Kasus SARS pertama di Toronto diidentifikasi pada 23 Februari 2003. Dimulai dengan seorang perempuan bau tanah, Kwan Sui-Chu, kembali dari perjalanan ke Hong Kong, virus membunuhnya pada 5 Maret dan alhasil menginfeksi 257 orang di provinsi Ontario. Lintasan wabah ini umumnya dibagi menjadi dua fase, yang pertama berpusat di sekitar putranya Tse Chi Kwai, yang menginfeksi pasien lain di Rumah Sakit Scarborough Grace dan meninggal pada 13 Maret. Gelombang besar kedua kasus ini berkerumun di sekeliling paparan kecelakaan antara pasien, pengunjung, dan staf di Rumah Sakit Umum North York. WHO secara resmi mengeluarkan Toronto dari daftar wilayah yang terinfeksi pada tamat Juni 2003. Tanggapan resmi oleh pemerintah provinsi Ontario dan pemerintah federal Kanada telah banyak dikritik di tahun-tahun sehabis wabah. Brian Schwartz, wakil ketua Komite Penasihat Ilmiah SARS Ontario, menggambarkan kesiapsiagaan petugas kesehatan masyarakat dan tanggap darurat pada saat wabah sebagai "sungguh, sangat mendasar dan minimal yang terbaik". Pengkritik kepada balasan sering mengutip protokol yang ditegakkan dan ditegakkan dengan buruk untuk melindungi petugas kesehatan dan mengidentifikasi pasien yang terinfeksi selaku faktor utama yang berkontribusi terhadap penyebaran virus yang terus menerus. Suasana ketakutan dan ketidakpastian seputar wabah menyebabkan dilema staf di rumah sakit daerah saat petugas layanan kesehatan memilih untuk mengundurkan diri daripada risiko terpapar dengan SARS. Identifikasi Virus Pada akhir Februari 2003, dokter Italia Carlo Urbani dipanggil ke Rumah Sakit Prancis di Hanoi untuk menyaksikan Johnny Chen, seorang pebisnis Amerika yang jatuh sakit dengan apa yang oleh para dokter dianggap sebagai kasus influenza yang jelek. Urbani menyadari bahwa penyakit Chen mungkin yakni penyakit gres dan sangat menular. Dia segera memberitahu WHO. Dia juga membujuk Kementerian Kesehatan Vietnam untuk mulai mengisolasi pasien dan menyaring pelancong, sehingga memperlambat laju epidemi permulaan. Dia lalu terserang penyakit itu sendiri, dan meninggal pada Maret 2003. CDC dan Laboratorium Mikrobiologi Nasional Kanada mengidentifikasi genom SARS pada April 2003. Para ilmuwan di Universitas Erasmus di Rotterdam, Belanda menawarkan bahwa coronavirus SARS menyanggupi postulat Koch sehingga menegaskannya sebagai biro penyebab. Dalam percobaan, monyet yang terinfeksi virus berbagi gejala yang sama dengan korban SARS pada manusia. Pada simpulan Mei 2003, penelitian dijalankan dengan memakai sampel binatang liar yang dijual selaku makanan di pasar setempat di Guangdong, Cina. Hasil penelitian memperoleh bahwa coronavirus SARS mampu diisolasi dari musang kelapa bertopeng (Paguma sp.), Bahkan jikalau binatang tidak memberikan tanda-tanda klinis virus. Kesimpulan awal yakni virus SARS melintasi penghalang xenografis dari musang sawit asia ke insan, dan lebih dari 10.000 musang kelapa bertopeng terbunuh di Provinsi Guangdong. Virus ini juga lalu didapatkan pada anjing rakun (Nyctereuteus sp.), Musang musang (Melogale spp.), Dan kucing peliharaan. Pada tahun 2005, dua penelitian mengidentifikasi sejumlah coronavirus mirip SARS pada kelelawar Cina. Analisis filogenetik dari virus-virus ini menawarkan kemungkinan besar bahwa coronavirus SARS berasal dari kelelawar dan menyebar ke manusia baik secara langsung atau lewat binatang yang dipelihara di pasar Cina. Kelelawar tidak memperlihatkan tanda-tanda penyakit yang terlihat tetapi kemungkinan ialah reservoir alami dari virus corona yang seperti SARS. Pada simpulan 2006, para ilmuwan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina Universitas Hong Kong dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Guangzhou membangun relasi genetik antara coronavirus SARS yang timbul pada musang dan insan, dengan menyatakan bahwa penyakit itu sudah menyebar spesies. Pada Desember 2017, "sehabis beberapa tahun mencari di seluruh China, daerah penyakit ini pertama kali timbul, para peneliti melaporkan ... bahwa mereka sudah menemukan gua terpencil di provinsi Yunnan, yang merupakan rumah bagi kelelawar tapal kuda yang menjinjing strain virus tertentu yang diketahui sebagai virus corona. Jenis ini mempunyai semua blok pembangun genetik dari tipe yang mengakibatkan wabah global SARS pada tahun 2002. " Penelitian ini dikerjakan oleh Shi Zheng-Li, Cui Jie dan rekan kerja di Institut Virologi Wuhan, Cina, dan diterbitkan dalam PLOS Pathogens. Para penulis dikutip menyatakan bahwa "wabah SARS mematikan yang lain dapat muncul kapan saja. Seperti yang mereka tunjukkan, gua tempat mereka mendapatkan strain mereka cuma satu kilometer dari desa terdekat. Tanggal Penahanan Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan sindrom pernafasan akut yang parah yang terkandung pada 5 Juli 2003. Pada tahun-tahun berikutnya, empat kasus SARS dilaporkan di Cina antara Desember 2003 dan Januari 2004. Ada juga tiga kecelakaan laboratorium terpisah yang menimbulkan abses. Dalam salah satu kasus ini, seorang pekerja laboratorium yang sakit membuatkan virus ke beberapa orang lain. Studi spesimen SARS hidup membutuhkan akomodasi tingkat keamanan hayati 3 (BSL-3); beberapa observasi kepada spesimen SARS yang tidak aktif mampu dilakukan di kemudahan biosafety level 2. Binatang Sejumlah kecil kucing dan anjing dinyatakan konkret terkena virus selama wabah. Namun, hewan-hewan ini tidak menularkan virus ke binatang lain dari spesies yang serupa atau ke manusia. Masyarakat dan Budaya Ketakutan tertular virus dari memakan binatang liar yang terinfeksi menimbulkan larangan publik dan meminimalkan bisnis untuk pasar daging di Cina selatan dan Hong Kong. Referensi: https://en.wikipedia.org/wiki/Severe_acute_respiratory_syndrome
Sumber https://sarankeuangan.blogspot.com


EmoticonEmoticon