Salah satu bisnis yang menguntungkan dan tak lekang oleh zaman ialah bisnis ternak ayam. Sudah menjadi rahasia biasa jika ayam telah menjadi primadona kuliner masyarakat. Oleh karena itu bisnis ini sangat menjanjikan bagi siapa saja yang ingin memulai usaha. Walaupun manfaatnya cukup besar, namun tidak sedikit yang masih ragu untuk memulai bisnis ternak ayam. Terutama generasi milenial yang menganggap perjuangan ini sebagai perjuangan yang kurang terkenal dan antik. Sehingga banyak para pencari kerja lebih memilih menjadi karyawan atau pegawai yang dinilai mampu memberikan kurun depan yang lebih terjamin. Tak heran, lambat laun produk luar akan dapat menyingkirkan produk buatan negeri sendiri. Perlu Anda pahami, bahwa selain beras daging ayam merupakan materi panganan yang penting. Cara memulai perjuangan ternak ayam pun bekerjsama tidak sesusah yang dipikirkan banyak orang. Akan namun sebelum memulainya, seharusnya Anda perlu mengganti contoh pikir yang menganggap usaha ini kurang cocok dilakukan di era kini. Cara Memulai Ternak Ayam Menjadi peternak yang sukses diperlukan kesabaran dan perjuangan. Berikut ini 5 hal penting yang mesti Anda lakukan sebelum memulainya: 1. Siapkan Lahan untuk Ternak Hal mendasar yang mesti ada sebelum mengawali bisnis ternak adalah menyiapkan lahannya. Pastikan sebelum berbelanja atau membuka lahan, Anda harus memperhitungkan berapa jumlah ayam yang akan diternak dan berapa luas ideal lahannya. Beberapa sumber menyebutkan seharusnya setiap lahan seluas satu meter persegi berisi 9 ayam namun ada juga yang menyebutkan 8 – 12 ayam, untuk ayam potong. Biasanya untuk 100 ekor ayam diharapkan lahan seluas 150 meter persegi. Semua itu bisa Anda cari tahu lewat trial dan error dan pengalaman saat mencoba. Ayam juga makhluk hidup yang membutuhkan keleluasaan dan tidak senang menempati kandang yang sempit dan berdesakan. Hal buruk yang bisa terjadi bila ayam terlalu berdesakan dan merasa tidak nyaman yakni mampu membuatnya stres, kehilangan nafsu makan dan bahkan mati. Selain itu, kadar zat amonia dari kotoran ayam yang bekerjsama beracun lebih banyak didapatkan di sangkar yang sempit. Banyaknya zat amonia bisa menghipnotis nafsu makan ayam. Lahan yang mau Anda gunakan selaku ternak ayam semestinya berjarak 200 meter atau lebih. Jauh dari perumahan dan kehidupan masyarakat. Agar penduduk mampu terhindar dari penularan penyakit binatang ternak. Ternak rumahan yang biasanya dijalankan banyak orang seharusnya jangan Anda kerjakan. 2. Jenis Ayam Harus Sesuai dengan Jenis Kandang Langkah berikutnya adalah membuat sangkar. Terdapat 3 jenis kandang yang banyak dipakai oleh peternak ayam, yaitu : Kandang Sistem Postal: Kandang Sistem Postal adalah kandang yang tidak mempunyai sekat dan dibuat tertutup, dan lantainya berbentukkulit padi. Peternak ayam potong cocok memakai model ini. Kulit padi/sekam bermaksud untuk menghemat bau menyengat kotoran ayam. Kandang Sistem REN: Kandang tata cara REN hanya memiliki atap pada sebagian tempat tertentu untuk berteduh, bersifat terbuka sehingga ayam lebih bebas bergerak. Kandang ini memerlukan ongkos yang lebih irit dari kandang lainnya. Kandang REN cocok untuk ternak jenis ayam kampung yang suka berjalan-jalan dan bergerak. Kandang Sistem Baterai: Kandang jenis ini cocok untuk ayam petelur, berbentuk persegi bertingkat-tingkat dan miring ke depan. Dibuat miring supaya gampang untuk menggelindingkan telur. Biasanya terdiri atas 3-4 tingkat. Biaya Pembuatan Kandang Biaya yang dibutuhkan untuk membuat kandang lazimnya antara 6 sampai 11 jutaan tergantung jenis kandangnya. Kandang mampu dibentuk menggunakan materi bambu, kayu, dan aluminium yang gampang ditemukan di toko kayu atau bangunan. 3. Pilihlah Bibit Ayam Yang Berkualitas Bibit yang manis harus dimiliki oleh peternak ayam yang ingin berhasil. Dalam peternakan bibit sering disebut juga DOC (Day Old Chicken), adalah anak ayam yang gres menetas dan berumur kurang dari sepuluh hari. Sebaiknya belilah DOC yang berkualitas utamanya bagi pemula yang baru mencoba berternak. Tanda-tanda DOC yang bermutu yakni berasal dari induk sehat dan bebas penyakit. Untuk menciptakan DOC tahan penyakit dan sehat, Anda seharusnya pribadi memperlihatkan vaksin setelah membelinya. Anda tidak perlu pusing mencari DOC, alasannya adalah perusahaan besar seperti Charoen Pokhpand dan Japfa sudah menyediakan DOC berkualitas. Selain itu, Anda juga memesannya melalui jalur online dengan harga Rp 900.000 untuk 100 ekor lewat aplikasi Tokopedia. 4. Berilah Pakan Berkualitas dan Vitamin Ayam yang tahan penyakit lazimnya diberikan pakan yang bermutu. Kerberhasilan perjuangan ternak juga ditentukan oleh jenis pakan apa yang dipakai. Pakan ayam mirip pur, dedak, pelet dan biji jagung menjadi hal wajib yang harus Anda persiapkan. Anda mampu mendapatkan pakan dengan gampang melalui toko online ataupun toko khusus kuliner ternak. Biasanya Tokopedia menyediakan pur ayam dengan harga Rp. 9.500 per kg. Selain pakan, ternak juga perlu diberi vaksin dan vitamin semoga daya tahan tubuhnya besar lengan berkuasa. 5. Siapkan Fasilitas Pendukung Lainnya Usaha ternak membutuhkan akomodasi penunjang biar dapat berlangsung dengan tanpa hambatan. Fasilitas tersebut mampu berupa air minum, lampu, listrik, mobil pengangkut, dan lain-lain. Jangan lupa hal paling penting dalam beternak, adalah tenaga insan yang akan merawat, memberi pakan, dan membersihkan sangkar secara berkala . Jika Anda tidak memiliki waktu untuk mengurusinya sendiri, maka Anda mampu memberdayakan seseorang. Pastinya carilah orang yang sudah mempunyai banyak pengalaman dalam merawat hewan ternak. Tips Beternak Ayam Petelur Telur adalah makanan olahan yang sering sekali dibeli oleh ibu rumah tangga. Selain mempunyai kandungan protein yang bagus dan tinngi, telur juga tahan lama apalagi jikalau dimasukkan ke dalam kulkas, bisa bertahan berminggu-ahad. Karena tingginya tingkat permintaan telur di pasar, membuat ternak ayam petelur menjadi ladang bisnis dengan keuntungan yang menggiurkan. Pasar yang tidak pernah sepi dari telur menciptakan telur selalu banyak diincar para pedagang. Setiap harinya, peternakan yang mempunyai 100 ekor ayam petelur diperkirakan mampu menciptakan sekitar 6 kg telur. Anda dapat menghasilkan pemasukan sekitar Rp. 150.000 per hari dengan harga telur ketika ini yang per kg nya Rp. 24.000 hingga Rp. 25.000. Totalnya Anda bisa menciptakan omzet Rp. 4.500.000 per bulan. Selain itu, Anda juga bisa menjual ayam petelur yang telah tidak produktif lagi seperti ayam pedaging. Salag satu kerugian dari bisnis ternak ayam petelur adalah harga pasarannya yang terkadang naik dan kerap kali turun, bergantung pada tingkat usul dan penawaran pasar. Tips Beternak Ayam Potong (Broiler) Ternak ayam broiler bahwasanya tidak kalah menguntungkan dibandingkan dengan ayam petelur. Harga daging ayam lebih yang terjangkau daripada daging yang lain seperti daging sapi, membuatnya tidak pernah sepi dari seruan. Dan membuatnya menjadi bisnis yang dapat dipercaya. Seperti halnya pasar ayam petelur, ayam potong juga memiliki jangkauan pasar yang luas dan selalu diincar para pedagang. Cara mengorganisir ayam potong juga lebih sederhana, siapa saja pasti mampu melakukannya. Anda perlu memberikan pakan, vaksin, vitamin, dan membersihkan kandangnya secara berkala , ini harus Anda lakukan terus-menerus hingga datang waktunya panen, ialah sekitar 2 bulanan atau hingga berat ayam telah lebih dari 1 kg. Salah satu kekurangan beternak ayam potong yakni waktu merawatnya yang cukup usang sehingga diperlukan kesabaran. Selain itu harga ayam di pasar yang berubah-ubah juga dapat mempengaruhi keuntungan yang Anda peroleh. Sumber https://sarankeuangan.blogspot.com
Sabtu, 11 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon