Sabtu, 11 Januari 2020

Cara Memulai Usaha Ternak Lele Supaya Cepat Berhasil

Salah satu bisnis yang sungguh menguntungkan yakni budidaya binatang ternak, tak terkecuali ternak Lele. Lele merupakan salah kuliner favorit masyarakat Indonesia, sebab gampang ditemui di pasar dan harganya yang terjangkau. Usaha ternak Lele tidaklah sesulit usaha ternak yang lain karena bibitnya gampang didapatkan dan perawatannya juga gampang. Karena itu, untuk Anda yang hendak memulai usaha budidaya ikan Lele mampu menyimak langkah-langkah berikut ini semoga bisa berhasil dan berhasil besar. 1. Mempersiapkan Lahan Seperti ternak hewan pada umumnya, Anda membutuhkan lahan untuk buka usaha ikan Lele. Lahan yang diharapkan kira-kira luasnya 80 meter persegi. Sudah cukup untuk membuat bak berisi ribuan Lele. 2. Mempersiapkan Modal Awal, Total: Rp. 3.300.000 Nama Barang Biaya Mesin Pompa Air Rp. 600.000 Instalasi Air Rp. 500.000 Terpal untuk Alas Kolam Lele Rp. 2.200.000 Total Rp. 3.300.000 3. Biaya Produksi Selama 3 Bulan (Sampai Masa Panen), Total: Rp. 4.350.000 Nama Barang Jumlah Harga Per Satuan Total Biaya Pakan Lele   300 kg Rp. 10.500 Rp. 3.150.000 Obat 1 botol Rp. 200.000 Rp.    200.000 Bibit Lele 5.000 ekor Rp. 200 Rp. 1.000.000 Total Rp. 4.350.000 4. Keuntungan Yang Didapatkan Saat Panen (Setelah 3 Bulan), Total Omzet = Rp. 11.240.000, Keuntungan Bersih = Rp. 6.290.000 Misalkan dalam satu panen ada 10% lele yang tidak layak panen maka manfaatnya: Jumlah Lele Bobot Total Lele (1 kg = 8 ekor Lele) Harga Per Kg Total Total Lele = 5000 ekor 5.000 ekor : 8 = 625 kg Rp. 20.000 Rp. 12.500.000 Lele tidak layak panen  =   500 ekor 500 ekor : 8 = 63 kg Rp. 20.000 Rp.  (1.260.000) Omzet Rp. 11.240.000 Dikurangi : Biaya Produksi/Perawatan selama 3 bulan     Rp.  (4.350.000) Laba Bersih (3 bulan)     Rp.   6.290.000 Laba Bersih (1 bulan)     Rp.   2.096.700 Langkah-Langkah Memulai Usaha Ternak Lele:  1. Siapkan Kolam Lele Sebelum mengawali membudidayakan lele, pertama Anda harus merencanakan kolamnya. Lele mampu hidup dalam bak yang berupa tembok semen, tanah, ataupun terpal. Sebaiknya luas lele diadaptasi dengan jumlah lele yang Anda budidayakan, umumnya luas ideal bak lele yakni: 10 meter persegi dengan ukuran 5m x 2m dengan kedalaman 70 cm yang bisa menampung 1000 ekor Lele. Jika Anda membudidayakan 5.000 ekor Lele, maka Anda membutuhkan bak dengan luas sekitar 50 meter persegi atau dengan ukuran 5m x 10m dan kedalaman 70 cm. Sebaiknya kolam dibuat ideal dan tidak terlalu sempit, karena Lele mampu mati alasannya kurang oksigen kalau terlalu padat populasinya.  Saat akan mengisi kolam, bersihkan apalagi dulu dengan sabun, kemudian siapkan irisan daun singkong dan pepaya, kemudian gosokkan ke terpal atau semen yang menjadi media kolamnya agar bacin plastik atau semen dari media tersebut mampu menyusut. Setelah itu isi dengan air keran/sumur, pastikan kedalamannya 20 cm saja untuk memudahkan bibit lele menuju ke permukaan untuk makan. Saat Lele sudah besar Anda mampu mengisi airnya dengan kedalaman 70 cm. Setelah diisi dengan air, tunggu beberapa hari semoga muncul fitoplankton dan lumut di kolam yang selain selaku kuliner ikan Lele juga dapat menetralkan air bak. Setelah menanti beberapa hari, bak siap diisi dengan bibit Lele.  2. Pilih Bibit Berkualitas Bibit Lele yang unggul lebih tahan terhadap penyakit. Pilihlah bibit seperti ini karena akan mampu bertahan sampai panen. Ciri-ciri bibit Lele yang unggul ialah gerakannya lincah, warnanya hitam kemerahan atau coklat renta, dan bentuknya seimbang dari kepala sampai badan.  3. Gunakan Teknik Penebaran Bibit yang Benar Bibit Lele perlu mengikuti keadaan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya yang dalam hal ini adalah air bak. Oleh karena itu lakukan teknik penebaran yang benar, yakni dengan mengapungkan wadah atau media yang berisi benih di atas kolam selama 10-15 menit untuk menyesuaikan suhu air bak. Untuk mempercepat proses adaptasi suhu, Anda dapat memasukkan air kolam sedikit demi sedikit ke wadah. Jika suhu telah sama/sesuai, Anda mampu memiringkan wadah atau media benih secara perlahan ke dalam kolam. Biarkan benih keluar sendiri dari media ke bak. Selain itu, waktu yang tepat untuk menebar benih yaitu pada pagi hari pukul 08.00-09.00 atau pada sore hari pukul 15.30-16.30 untuk menghindari suhu yang terlalu panas sebab cahaya matahari. Kondisi suhu yang tidak terlampau panas mampu membuat benih ikan menjadi lebih sehat dan tidak stres atau terkejut . 4. Lakukan Penyortiran antara Lele besar dan Lele Kecil Karena Lele termasuk dalam ikan kanibal yang suka memangsa sesama jenis, maka akan berbahaya jika Anda mencampur ikan Lele besar dan kecil. Setelah berumur sekitar 20 hari, maka akan tampak mana Lele yang besar dan mana Lele yang kecil. Sebaiknya Anda pisahkan keduanya dengan membuat sekat di antara kolam, atau menciptakan bak baru khusus untuk Lele kecil. Jika telah dikerjakan penyortiran, maka jumlah kematian Lele dapat berkurang.   5. Perhatikan Warna Kolam Lele menyukai lingkungan yang berlumpur dan berlumut. Tak heran kalau pada saatnya nanti bak Lele akan berubah menjadi hijau. Warna hijau menerangkan banyaknya lumut lingkungan yang cocok untuk Lele. Setelah tiba waktunya, bak akan berganti warna menjadi merah, yang pertanda siap dipanen.  6. Atur Kedalaman Kolam Setelah berminggu-minggu, panas matahari akan menciptakan air kolam menguap, sehingga airnya menyusut. Untuk itu, Anda mesti menyertakan air secara rutin supaya kedalamannya tetap stabil. Usahakan kedalaman kolam jangan telalu dangkal alasannya adalah akan menciptakan air cepat panas dan membunuh Lele, namun juga jangan terlalu dalam sebab akan membuat Lele kesusahan muncul ke permukaan untuk mengambil makanan.  Sebaiknya isi kolam pada satu bulan pertama sedalam 20 cm, bulan kedua 35 cm, dan bulan ketiga 70 cm. Selain itu, flora air seperti bunga teratai atau eceng gondok akan sangat berkhasiat sebagai kawasan teduh dan mengurangi kadar racun di bak. Anda mampu menambahkannya kalau mau. 7. Beri Pakan secara Rutin dan Tepat Waktu Pakan yang elok untuk Lele adalah yang mengandung karbohidrat, proten, lemak, mineral dan vitamin. Semua kandungan tersebut ada dalam pakan Sentrat 781-1. Sama mirip kita, ikan Lele juga makan tiga kali dalam sehari. Berilah ikan Lele pakan pada jam 7 pagi, 5 sore, dan 10 malam dengan jumlah secukupnya. Pastikan Anda menawarkan pakan sempurna waktu biar pertumbuhannya stabil. Perlu Anda ingat bahwa memberikan pakan yang berlebihan tidak baik bagi Lele, alasannya adalah mampu membuat air kolam cepat keruh dan memicu timbulnya berbagai penyakit yang mampu membunuh Lele. 8. Pemberian Obat dan Pencegahan Hama Salah satu faktor yang mampu mengakibatkan penurunan hasil panen adalah penyakit dan hama. Oleh karena itu Anda bisa memakai obat-obatan yang tersedia di toko perikanan agar ikan terhindar dari penyakit seperti jamur atau kuman, sedangkan untuk hama mirip kucing Anda dapat membangun pagar di sekitar bak. 9. Lakukan Penyortiran Saat Panen Setelah berumur kurang lebih 3 bulan, Lele akan siap untuk dipanen. Lakukan pemisahan antara ikan yang patut dipanen dengan ikan yang belum layak dipanen. Biasanya ikan pantas panen akan mempunyai berat 150 – 250 gram/ekor dengan panjang sekitar 20 cm, atau sekitar 4-7 ekor per kg tergantung harapan tengkulak. 10.  Penebaran Bibit Baru Setelah panen, bersihkan kolam hingga bersih dari sisa pakan ataupun kotoran yang menumpuk. Jangan sampai ada Lele yang tertinggal di bak, sebab hasilnya akan fatal. Lele yang tertinggal mampu memakan habis semua bibit Lele baru, oleh sebab itu periksalah dengan teliti, kuras semua isi bak hingga benar-benar surut. Setelah seluruhnya bersih, bak akan siap diisi dengan air kembali. 11. Pemasaran Ikan Lele Jika kualitas Lele Anda sudah baik, maka Anda bukan cuma dapat menjualnya kapada tengkulak, namun juga warung masakan di sekitar daerah Anda. Anda akan diandalkan selaku pemasok utama bila telah memasarkan ke warung tersebut berulang kali. Selain itu, Anda juga mampu memperkenalkan hasil produksi Anda ke teman, keluarga, saudara atau tetangga terdekat, atau juga mampu mengolahnya sendiri menjadi masakan siap santap yang tahan usang, mirip abon Lele, kripik Lele, atau Ikan Asap Lele. Penutup Penjelasan diatas ialah tindakan yang patut Anda praktekkan supaya bisnis Lele Anda dapat berhasil dan untung banyak. Perlu digaris bawahi bahwa dalam membuka usaha Anda perlu memperhitungkan pengeluaran dan pemasukan yang Anda kerjakan, jangan sampai besar pasak daripada tiang yang hendak mengakibatkan kerugian. Anda mampu mencatatnya semoga tidak lupa setiap kali membayar atau menerima duit. Dengan sumber daya yang bagus dan cukup, bisnis Lele akan menjadi optimal dan cepat membuahkan hasil.  
Sumber https://sarankeuangan.blogspot.com


EmoticonEmoticon