Annyeong chingudeul It was a long long day since my last post, right? Tapi bodo amat yaa chingudeul, gue galau.. hahaha galau karena sesuatu yang lebih parah dari sekedar patah hati karena cowok. Guess what!! Baiklah.. kita akhiri kegalauan ini dan mulai menulis lagi sama sesuatu yang bermanfaat mungkin bagi orang banyak dan buat menuh-menuhin postingan gaeguri di blog ini. Kali ini gaeguri mau bahas mengenai korea-koreaan lagi yaa chingudeul. Chingudeul pasti tau sama namanya KIMCHI kan?? itu lo makanan khas korea. yang penggemar koreaan drama maupun yang enggak pasti kenal banget sama makanan ini. Kimchi adalah salah satu sayuran khas korea yang proses pembuatannya dengan cara di fermentasi dengan menambahkan pasta cabe khas korea (gochujang) dengan tambahan bumbu-bumbu lainnya. Warna merah kimchi ini sangat menggoda iman yak, ibaratnya nih, kalo kamu lagi gak nafsu makan dan lagi sakit sekalipun, liat makanan ini bawaannya kayak moodbooster buat makan, yaa gak?. sumber : google Sewaktu liat oppa-oppa ganteng kita makan kimchi bawaannya juga pengen makan, setelah itu berasa paling sehat sedunia karena udah makan sayuran. Dan katanya kimchi ini bakalan makin nikmat kalo di sajikan setelah terjadi proses fermentasi selama beberapa hari. Tapi, sebenarnya apakah makan kimchi itu sedemikian nikmatnya kah?? Penggemar kimchi atau yang pernah makan kimchi mana suaranyaaaaa>…………!!!!!!!!! Jujur ya, sewaktu nulis 18 makanan khas korea di blog ini, belum satupun makanan yang pernah gaeguri cicipin secara rasa, secara aktual. Cuma pernah liat gambar doang atau pun liat video-video wacana masakan itu plus sama ngebayangin nikmatnya makan makanan khas korea itu ditemani dengan Oppa favorit sepanjang periode. Makara intinya, Cuma khayalan doang dan tidak pernah faktual ,merasakan masakan itu. 1 tahun yang kemudian (mungkin), gaeguri nyoba buat kimchi sama garaetteok (cikal bakalnya tteokbokki, pada tau kan??) dan rasanya?? gak yummy sama sekali. ini mungkin karena takaran yang gak bener, proses pengerjaan yang semena-mena dan penggunaan materi yang salah. (waktu itu gaeguri gak pake abu cabe, tapi malah pake cabe kriting yang diblender. Hahaha….). oke, waktu itu gaeguri akuin memang gaeguri salah yaa.. mana mungkin mampu menciptakan suatu rasa yang menggugah rasa, ini malah bikin lisan dan perut mau muntah.. Oke yang pertama failed Selanjutnya beberapa bulan yang lalu, gaeguri nyoba kimchi kemasan yang katanya di bikinan pribadi di korea, harganya tidak mengecewakan mahal ya untuk sekedar sayuran yang Cuma seuprit doang, untuk ukuran 125 gr (kalo gak salah) dihargai dengan 33ribu rupiah. Mahal banget kan??? kalo dibeliin ke sawi biasa aja pasti udah dapet berkilo-kilo sawi segar. sumber : google Pertama kali beli kimchi itu, gaeguri sungguh excited alasannya adalah bakalan nyoba makan kuliner korea untuk pertama kalinya. Belinya jauh banget pula, 3 jam perjalanan dari kawasan gaeguri pake kendaraan beroda empat. (niat banget kan, Cuma mau beli ini doang). Kemasannya berupa plastic yang didalamnya telah dilapisi dengan alumunium foil dan keadaan vakum (kalo gak salah), makanan ini juga disimpan di dalam kulkas, dan kimchi ini udah di buatan selama kurang lebih 25 hari yang kemudian, kira-kira kimchi yang terbentuk itu udah setengah tepat artinya udah bisa di bilang kimchi dehhh…di bungkus juga telah tertera expired date, kapan diproduksi dan isu-isu lainnya. Waktu buka kemasanpun datang, srett..srett.. srett (bunyi gunting). Kemasan kimchi udah sedikit terbuka, dan ada bau-amis “bacin” yang tercium. (dan itu bukan bau kentut ataupun wangi verbal atau wangi ketek ataupun anyir kaki ataupun anyir-bauan dari badan lainnya, tapi amis yang berasal dari bungkus kimchi). Udah panik dong, masakan ini masih bisa di konsumsi atau emang udah busuk. Dari situ, gaeguri mulai searching wacana kimchi ini lagi dan lagi, ternyata sodara-sodara, kimchi itu memang sudah basi. Mygod!!!!!! Dan harusnya memang basi sodara-sodara.. hahaha.. kembali lagi ke arti kimchi, kimchi yakni sayuran yang difermentasi. Proses fermentasi ini, bisa di bilang selaku proses “pembasian”, yang anak mikrobiologi pangan bantu hamba untuk menjelaskan ini dong.. dan pada pada dasarnya, kimchi di kemasannya itu sangat bagus untuk dikonsumsi sebagaimana mestinya. Karena udah yakin kalo itu layak untuk dimakan, gaeguri mulai coba untuk makan. Suapan kecil pertama sukses bikin gaeguri mau muntah, alasannya mencium amis amis dari kimchi tersebut. Kemudian setelah dicicipi rasanya asam, kecut dan amis kaus kaki dan anyir kaki dan pada dasarnya gak yummy. Karena gak yakin sama rasa yang pertama, gaeguri nyoba lagi buat makan, reaksi gaeguri tetap sama aja. Dan coba lagi, tetapi di makan bareng dengan mie goreng. Ketika diaduk dengan kuliner lain, kuliner lain tersebut jadi punya rasa yang berlainan dan kimchinya kayak lebih bisa dikonsumsi, tetapi rasanya tetap sama kecut dan ada anyir bauan gila. Sebenarnya kimchi itu enak kalo “amis-bauan” gak lezat itu di tiadakan. Bau-busuk itu kayak bersumber dari adonan kimchi seperti udang kering atau udang atau something like that. Bisa kali yaa, bikin kimchi tapi gak disertakan materi-materi tersebut. Kira-kira mirip itulah first impression gaeguri sewaktu makan kimchi, warna merah kimchi emang menarik hati, namun baud an rasanya “ada sesuatu” yang mengusik, mungkin kimchi kemasan dengan merek “tersebut” doang kali yaa yang gak enak. Kayaknya gaeguri harus nyobain kimchi bantu-membantu di negara asalnya, mungkin bakalan berbeda. Thank you for reading chingudeul semoga bermanfaat,,, annyeong… Sumber https://gaeguristory.blogspot.com
Minggu, 22 Maret 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon